‘Aku pikir kamu nggak akan semarah ini sama aku. Nggak selama ini kamu diemin aku kaya ginih.’ Kaysha menghampus sebening air mata yang jatuh di pipinya, ia sudah mencoba menelephone duluan dan mengirim pesan duluan. Tapi sayangnya, sejak kemarin itu nggak ada satu pun panggilan masuk dari Jamie, apa lagi balasan pesan Jamie. Sama sekali tidak ada. Kaysha ngabarin Jamie, kalau dirinya pulang hari ini. Tapi di bandara ini sama sekali tidak ada sosok pria yang menyebalkan itu berada di sini untuk mengantarkan keberangkatannya pulang ke Singapore. ‘Mau pura-pura lupa nggak inget sama kamu juga rasanya nggak bisa hati ini boong, kalau aku selalu kepikiran kamu Jamie,’ batin Kaysha. “Nona, pesawatnya sudah siap. Ayo kita masuk, sudah di panggil-panggil.” Pak Choi mengingatkan nona nya y

