Alesha bersama ketiga sahabatnya sedang duduk dikantin menikmati makanan yang mereka pesan. Sedari tadi telinga nya terus mendengar ocehan teman teman sekolah nya mengenai rencana pemindahan Gedung sekolah yang akan dilaksanakan awal semester baru nanti.
Tidak berbeda dengan teman-teman sekolahnya yang lain, ketiga sahabatnya pun juga tidak sabar menantikan semester baru yang akan dimulai awal bulan depan, atau lebih tepatnya 2 minggu lagi.
“Ale ini beneran ya kita pindah sekolah?” tanya Della seraya menyeruput jus alpukatnya.
Alesha hembuskan nafas kasar. Ia kesal dengan Della. Bukan tanpa alasan, pasalnya ini entah sudah berapa kali sahabatnya yang satu ini menanyakan pertanyaan yang sama.
“Della sayang, dengerin baik baik ya, gue capek jelasin ke lo. Kita itu nggak pindah sekolah, kita masih jadi siswi DAS, dan kita cuma pindah Gedung sekolah!” jawab Alesha dengan menekan tiga kata terakhir.
“Santai aja kali Ale, nggak usah ngegas gitu” ucap Della kembali seraya terkekeh melihat Alesha yang kesal.
Kia menggeleng pelan.
“Ya lagi lo juga Del, daritadi itu mulu yang lo tanya. Nggak ada pertanyaan lain apa?”
“Eh btw nih Ale, ini kita seriusan gabung jadi satu Gedung gitu sama SMA Dirgantara?” tanya Ayuna yang sedari tadi mendengarkan.
Sebelum menjawab, Alesha menghabiskan makanan yang ada dimulutnya.
“hmm, kalau untuk ruangan kelas sepertinya nya sih nggak satu gedung. Cuma setau gue, Yayasan sekolah, kantin sama lapangannya sih jadi satu.”
Ya sekolah Alesha akan di gabung dengan sekolah lain milik keluarganya. Bukan tanpa sebab, karena yang akan mengurus Yayasan sekolah ini adalah Keenan Dirgantara, abang nya Alesha. Keenan sendiri juga memiliki banyak kesibukkan.
Selain mengurus Yayasan Keenan juga masih melanjutkan Pendidikan S2 nya, dan juga membantu ayah nya diperusahaan. Itulah sebab nya ayah nya memutuskan untuk menggabungkan SMA dirgantara, dan Dirgantara Art School, agar mempermudah segala pekerjaan Keenan.
Ditempat yang berbeda.
Diruang OSIS SMA Dirgantara, beberapa anggota OSIS pun terlihat sedang membahas masalah yang sama seperti Alesha Cs.
“Wah nggak sabar gue nunggu semester baru” ucap Ryan salah seorang anggota OSIS.
“Kenapa sih pada heboh banget, heran banget gue” jawab Sovia, sekretaris OSIS yang juga sedang berada di ruang OSIS. Sovia sendiri merasa jengah, karena sedari pagi semua anak anak sekolahnya pun membicarakan hal yang sama.
“Ya gimana gak heboh, cewek cewek DAS itu kan pada bening bening. Apalagi ada anak yang punya Yayasan kan sekolah disana. Gue denger dia itu Primadona nya DAS” ucap Damarel si wakil ketua OSIS tak kalah heboh membayangkan bakal satu sekolah dengan anak anak Dirgantara Art School.
Sovia yang mendengar ucapan Damarel pun menjadi kesal.
“Emang kenapa kalau ada anak yang punya yayasan? Percuma kalau cantik tapi otaknya pada gak ada isi. Cuma bisa ngandalin tampang doang yang ada bikin malu sekolah!”
Ketua OSIS SMA Dirgantara yang sedari tadi hanya diam mendengarkan ocehan anggota nya pun mulai emosi.
“Kalian kesini pada mau ngoceh atau gimana? Kita ini mau rapat membahas masalah pembukaan buat Gedung Yayasan dan Gedung sekolah baru. Kalau kalian masih mau ngoceh mending keluar, daripada buang buang waktu!” ucap Ashraf dengan kesal.
Ya masalah pembukaan Gedung baru nanti memang diserahkan sepenuhnya oleh SMA Dirgantara, karena mereka memiliki anggota OSIS yang cekatan, dan dapat diandalkan. Berbeda dengan Dirgantara Art School yang memang tidak memiliki Organisasi Siswa seperti OSIS di sekolah sekolah lain.
Setelah kekesalan Ashraf tadi, anggota OSIS yang sempat berdebat tadi pun langsung bungkam dan mereka pun memulai kembali rapat OSIS yang sempat tertunda karena perdebatan yang menurut Ashraf tidak penting itu.