PROLOG
Alesha Pricilla Dirgantara atau yang akrab disapa Ale adalah anak kedua dari dua bersaudara. Ale berusia 16 tahun dan saat ini masih bestatus pelajar kelas 3 SMA di Dirgantara Art School, sekolah seni yang didirikan oleh ayahnya.
Sejauh ini tidak ada masalah yang ale temui. Ya, hidup Ale selama ini terbilang tenang, aman, dan nyaman.
Bagaimana tidak tenang, Ale memiliki apa yang diinginkan oleh kebanyakan perempuan, paras yang cantik, tubuh yg proposional, harta yang berlimpah, otak cerdas.
Hanya satu kekurangan seorang Alesha. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Ibu nya meninggal saat ia masih berusia 5 tahun.
Meskipun begitu, ia tidak pernah kekurangan kasih sayang, karena ayah dan abang nya selalu memberikan kasih sayang, perhatian, dan waktu yang mereka punya untuk Ale. Bukan hanya ayah, dan abang nya saja, tetapi Alesha juga mempunyai 3 orang sahabat yang selalu ada untuk dirinya.
Kehidupan tenang Alesha perlahan mulai berubah sejak ayahnya tiba tiba ingin menjodohkannya dengan anak sabahat nya. Entah ada angin apa ayahnya memintanya untuk bertunangan dengan anak sahabatnya itu.
“Ayah sakit? atau ayah ada salah makan ya kemarin? Kenapa tiba tiba main jodoh jodohin Ale sih?”
Itulah beberapa kalimat protes yang Ale layangkan untuk sang ayah.
Sampai pada akhirnya Ale menerima perjodohan ini setelah bujuk rayu sang ayah. Toh masih tunangan, bukan dinikahkan saat masih bersekolah, itulah yang ada dipikiran Ale saat menerima Ide perjodohan itu.
Pertunangan itu akhirnya benar benar terjadi. Ya Alesha akhirnya bertunangan dengan lelaki yang seumuran dengannya. Dan dari sini lah kehidupan tenang seorang Alesha perlahan mulai berubah.
Bukan kehidupan keseharian Ale sebenarnya yang berubah, hanya hati dan otaknya yang tiba tiba berubah menjadi seperti roller coaster. Dari yang awalnya benci, bahkan ia bersumpah tidak akan pernah mau jatuh cinta dengan tunangannya itu.
Tapi bukankan ada yang bilang jangan terlalu benci nanti malah jatuh cinta. Ya itu yang Ale rasakan. Rasa benci nya perlahan berubah menjadi cinta. Sampai rasa kecewa pun datang, dan merubah semua nya.