TERUSIK

2402 Kata

Jakarta di masa lalu. “Masih lanjut lo?” suara seseorang menyapanya dari sisi kanannya. Ben baru saja turun dari stepper, memungkaskan rangkaian olahraganya. Kaos hitamnya basah, frekuensi napasnya juga masih cukup cepat. Ia menepuk handuk di wajahnya, mendelikkan dagu ke pemuda yang barusan menyapa. “Lo?” “Udah beres. Lounge, yuk?” Arkana. Sosok yang terakhir Ben temui di acara perpisahan SMP, kini muncul dengan tubuh yang jauh lebih atletis—kurang lebih sama seperti Ben. Mereka sudah beberapa bulan belakangan kerap berpapasan di gym ini, sekadar lempar sapa, saling angguk, tak lebih. Kali ini.. libur kenaikan kelas akhirnya datang, yang selalu jadi momen Ben paling ditunggu. Waktu senggang panjang. Tak ada jadwal sekolah, tak pula ada project menumpuk, hanya rutinitas olahraga yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN