TIBA-TIBA JALAN-JALAN

1359 Kata

Pagi itu Jakarta terasa berbeda. Jalanan yang semalam penuh kembang api dan teriakan hitung mundur, kini sepi. Sama seperti di komplek mereka. Anne menyibak tirai ruang tengah, menatap langit yang masih kelam, membayangkan keriuhan semalam dengan percikan warna-warni yang tak sempat dilihatnya. Sementara itu, Ben sibuk meracik kopi dengan sarung yang masih melingkar di pinggang dan peci putih yang nangkring di kepala. Anne beringsut, duduk di sofa, melepas cardigan tipisnya lalu menyeruput teh buah yang sudah menghangat. Rambutnya diikat asal, wajah masih tampak mengantuk, namun jemarinya sibuk scrolling ponsel. Grup keluarga penuh dengan foto-foto kembang api dari London, Tokyo, Seoul, sampai kota-kota lain. Semua terlihat meriah dan penuh ekspresi bahagia. “Bising banget semalam, tap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN