Episode 5

1462 Kata
Regan baru saja sampai di area parkir salon kecantikan dimana Angela berada. Tadi siang ia mendapat kabar dari Nicholas kalau Angela sudah di antarnya ke sini. Regan memasuki salon yang langsung di sambut beberapa wanita pegawai di sana. Para pegawai wanita itu seakan berebut ingin melayani Regan. Regan sampai tidak bisa berkata apapun untuk menjelaskan karena mereka malah saling beradu mulut untuk merebutkan siapa yang harus melayani Regan. Sampai deheman seseorang yang sangat kencang membuat mereka menghentikan perdebatan mereka. "Mr. Danial, anda sudah datang?" seru seorang wanita cantik yang sudah cukup matang. "Ya, Mrs. Amelia. Dimana dia?" tanya Regan seakan tidak ingin berbasa basi. "Sudah tidak sabar yah ingin melihatnya," goda Amelia. "Sebentar, aku akan memanggilnya untuk keluar." Regan masih berdiri dengan cool di ruang tunggu dengan memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celananya. Sampai terdengar suara hentakan high heel yang anggun. "Ini dia, Mr. Danial." Regan yang awalnya menunduk menatap layar handphone nya pun menengadahkan kepalanya dan menatap sosok yang ia nantikan. Pupil mata Regan melebar saat melihat sosok di depannya itu. 'Apa benar ini Kucing kecilku?' batinnya. Regan sangat terpukau dengan penampilan Angela saat ini. Angela memang tidak suka memakai makeup berlebihan dalam kesehariannya. Makanya saat ia full makeup seperti saat ini, terlihat sangat berbeda. Regan sendiri pun bahkan tidak mengenalinya. Angela terlihat sangat cantik dan menawan. Rasanya Regan tidak ingin membawa Angela ke pesta itu, tetapi ingin membawanya pulang ke apartementnya. Dan hanya dia yang boleh menikmati kecantikan Angela. "Mr. Danial." Seruan itu menyadarkan Regan dari lamunannya. Regan memalingkan pandangannya ke arah Amelia. "Bagaimana menurut anda, cantik bukan?" seru Amelia merasa puas dan bangga dengan hasil karya nya. "Lumayan," jawab Regan membuat Angela merasa kesal. Bagaimana bisa Regan mengatakan hal itu, padahal ia berharap Regan akan terpukau oleh perubahannya. Ternyata pemikiran Angela sudah salah, Regan memang tidak bisa di tebak. "Kamu sudah siap? Kita pergi sekarang," seru Regan yang di angguki Angela. Regan menggandeng tangan Angela dan berjalan keluar meninggalkan salon kecantikan itu. Dimana para karyawan wanitanya yang tadi langsung rebut dan merasa sedih sendiri mengetahui fakta Regan sudah memiliki wanita lain. Harapan mereka pupus sudah. ---- "A-apa ini tidak berlebihan?" tanya Angela saat mereka berada di dalam mobil. "Berlebihan bagaimana? Tidak kok," seru Regan. "Apa anda tidak malu mengajak saya datang ke acara seperti ini? Di sana pasti banyak sekali kolega anda. Apa yang akan mereka katakana tentang anda, saat mengetahui anda membawa saya yang dari kalangan bawah dan merupakan pegawai anda," seru Angela. "Tidak masalah. Aku tidak memperdulikan mereka," jawab Regan dengan santai. "Tetapi saya merasa tidak enak," seru Angela. "Kamu mau berusaha menghindar, eh? Aku tidak akan memaksa kamu kalau kamu tidak mau. Tetapi sebagai gantinya gaji pokok kamu bulan ini akan saya potong," jawab Regan sesantai mungkin. "Apa?" pekik Angela. "Pilihan ada padamu. Kamu ingin pulang atau menemaniku," seru Regan dengan seringai kecilnya. "Ck, dasar Devil, tukang maksa. Pilihannya gak ada yang menguntungkanku," gerutu Angela walau pelan tetapi masih mampu Regan dengar. Mendengar omelan Angela, Regan hanya bisa tersenyum kecil. ---- Mereka berdua sampai di acara pertunangan client dari Regan. Angela berjalan di samping Regan dengan mengandeng lengannya sesuai permintaan Regan. Semua pasang mata tertuju ke arah mereka berdua. Bahkan beberapa wanita terang-terangan menatap sinis ke arah Angela. Sial! Inilah yang paling di takutkan oleh Angela saat berhubungan dengan salah satu pria billionaire yang sangat terkenal. "Mr. Danial." Sapaan itu menghentikan langkah mereka. Regan menyapa beberapa koleganya yang baru saja menyapanya dan memperkenalkan Angela sebagai pasangannya membuat Angela kaget mendengarnya. 'Mungkin dia malu mengakui aku hanya pegawainya,' batin Angela. "Wah, tidak menyangka kekasih Mr. Danial sangat cantik," puji salah seorang koleganya. "Dia putri dari pengusaha mana? Pasti kekasih Mr. Danial bukan wanita biasa," seru kolega yang lain membuat Regan tersenyum kecil. "Dia bukan putri seorang pengusaha. Tetapi sangat special untukku," seru Regan membuat Angela menoleh ke arahnya dimana Regan juga menoleh ke arah Angela. "Oh begitu yah. Semoga hubungan kalian langgeng," seru yang lain. "Terima kasih. Kalau begitu saya permisi. Saya akan menemui Mr. Sen," seru Regan saat melihat Mr. Sen yang merupakan tuan rumah acara ini. Regan masih menggenggam tangan Angela tanpa melepaskannya. Saat kepergian Regan, Angela masih mampu mendengar para kolega tadi membicarakan mereka dan mengatakan kalau Regan sudah tertipu olehnya karena mau dengan wanita dari kalangan standar. "Kenapa anda mengatakan hal tadi? Apa anda ingin membiarkan saya di hina orang?" seru Angela membuat Regan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahnya. "Apa maksudmu?" "Kenapa tidak mengatakan kalau aku ini karyawanmu. Kenapa harus berbohong seperti itu," seru Angela. "Memang apa salahnya. Kamu memang pasanganku mala mini, bukan?" seru Regan. "Aku tidak suka begitu mencolok dan menjadi bulan-bulanan para penggemar anda," seru Angela merasa kesal. "Kenapa kamu harus mendengarkan omong kosong mereka. Biarkan saja mereka mau berkata apapun juga, itu tidak berpengaruh padaku," seru Regan. "Tetapi berpengaruh padaku," jawab Angela merasa kesal. "Ah Mr. Danial." Ucapan Regan tertahan karena sapaan dari Mr. Sen. "Mr. Sen." Regan berjabat tangan dengan Mr. Sen. "Ini kekasihmu?" serunya. "Ah iya. Ini Angela," seru Regan membuat Angela menatap Regan dengan tatapan tak mengerti. Apa maksud Regan mengakui dirinya sebagai kekasih. "Nona yang cantik," puji Mr. Sen. "Terima kasih," jawab Angela tersenyum kecil. Kemudian Mr. Sen membahas proyekan mereka dengan Regan. Angela mulai jengah berada di sana. "Aku ingin ke kamar mandi sebentar," ucap Angela saat mereka berdua sudah berhenti berbicara. "Iya." Angela berpamitan pada Mr. Sen dan berlalu pergi. Regan hanya mampu menatap punggung Angela yang berjalan menjauh. "Ah sialan! Kenapa aku harus terjebak dalam situasi ini," seru Angela saat di kamar mandi. Ia menatap pantulan dirinya di cermin dan kembali mengingat perkataan Regan tadi. "Sebenarnya apa yang di inginkan Devil itu. Apa rencananya melakukan semua ini padaku? Apa balas dendam?" gerutu Angela merasa tidak paham. "Kalau seperti ini terus, bagaimana aku bisa mendekati Cristian dan melancarkan rencanaku," serunya mengusap wajahnya gusar. 'Kenapa aku harus terjebak dengan Devil ini,' batin Angela. Angela berjalan keluar dari toilet saat ia merasa lebih baik dan tenang. "Aduh!" Angela mengaduh saat bahunya beradu dengan seseorang. "Ah maafkan saya," seru seseorang membuat Angela menengadahkan kepalanya dan menatap seseorang itu. "Lho Angela?" "Cristian?" "Kamu, bagaimana kamu bisa ada di sini?" tanya Cristian. "Aku kemari di ajak atasanku. Kebetulan sekretarisnya sedang ada halangan," dusta Angela. "Ah begitu yah. Ngomong-ngomong aku sempat tidak mengenalimu. Kamu terlihat cantik sekali," puji Cristian membuat Angela tersenyum dan bersemu merah. "Apasih kamu." "Aku berkata jujur. Kamu sangat cantik," seru Cristian. Angela hanya bisa tersenyum. "Cris-" panggilan itu membuat Cristian melihat ke arah belakang Angela. Angela membeku di tempatnya saat mendengar suara itu. "Kamu kenapa lama sekali, Dad dan Mom sudah menunggu," seru wanita itu. "Ah iya. Angela, aku harus pergi sekarang," ucap Cristian dan Angela hanya menganggukkan kepalanya. Cristian berlalu pergi meninggalkannya dan Angela mampu mendengar suara langkah mereka yang menjauh. Saat itu Angela membalikkan badannya dan menatap punggung wanita yang berjalan di samping Cristian. "Sudah lama yah," gumam Angela menatap tajam dan ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat dingin. *** Regan mencari keberadaan Angela. Angela sudah pergi hampir setengah jam, dan ia tidak menemukan Angela di kamar mandi. Bahkan panggilannya tidak di angkat. Sampai langkah Regan terhenti di bagian belakang aula yang begitu sepi taka da orang. Hanya ada taman bunga dengan hiasan lampu taman nan indah. Di sana Angela tengah berdiri memunggunginya di bagian gazebo. Regan berjalan mendekatinya dan berdiri di sampingnya menatap ke depan dimana penuh dengan tanaman bunga. "Aku mencarimu kemana-mana," ucap Regan membuat Angela menoleh ke arahnya. "Aku tidak begitu menyukai acara seperti ini," seru Angela. "Aku minta maaf mengenai hal tadi." Deg Angela menoleh ke arah Regan dengan tatapan kaget. Seorang Regan Danial, sosok direktur yang di kenal begitu dingin dan datar meminta maaf kepadanya. "Itu- itu bukan masalah," jawab Angela bergegas memalingkan wajahnya dan kembali melihat ke depan. "Mungkin aku yang berlebihan," ucap Angela. Terdengar suara music dari dalam. "Sepertinya acara dansa sudah di mulai," seru Regan. "Kalau anda mau kembali, kembalilah. Saya ingin di sini, nanti saat acara selesai, saya baru akan masuk," seru Angela. "Apa kamu mau berdansa denganku," ucap Regan mengulurkan tangannya ke arah Angela membuat Angela membeku kembali di tempatnya. Regan tidak menjawab seruannya tadi dan malah mengajaknya untuk berdansa. "Aku tidak akan ke dalam dan meninggalkanmu. Bagaimana kalau kita berdansa saja di sini?" ajak Regan. Entah dorongan dari mana Angela akhirnya menerima uluran tangan Regan. Mereka pun berdansa bersama di gazebo itu. "Kamu cukup handal berdansa," seru Regan. "Aku cukup menguasai gerakan dansa," ucap Angela masih menggerakkan tubuhnya seirama music, begitu juga dengan Regan. Posisi mereka begitu terasa intim. Tubuh mereka menempel dan kedua tangan Regan bebas menyentuh bagian-bagian tubuh Angela. Jarak wajah mereka hanya beberapa centi. Dan Angela mampu merasakan hembusan nafas mint yang begitu harum dan sangat sejuk menerpa kulit wajahnya. Bahkan sesekali hidung mereka bersentuhan secara tidak sengaja. Tatapan keduanya tak lepas satu sama lainnya. ***  TBC... 03-10-2020
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN