Pertemuan
Alex pramata berjalan menyusuri trotoar dengan langkah lunglai. Alex merasakan tubuh nya semakin panas, berkeringat dingin, ingin segera mengeluarkan sesuatu yang terus memberontak dalam diri nya.
Alex terus berjalan tanpa henti, sampai Alex merasakan tubuh nya tertabrak sesuatu, yang membuat hasrat nya memuncak. ketidaksengajaan bersentuhan dengan sih penabrak.
"Ah!! Maaf Tuan saya tidak sengaja" ucap Abella yang ada di depan Alex
Abella menatap Alex dengan tatapan ngeri. pasal nya kini Alex menatap nya penuh dengan hasrat, penuh dengan gaira. membuat Abella merasa sangat ngeri.
"Tuhan, nasib buruk apa yang tengah menimpah ku!?" batin Abella
Abella merasa bebas dari kandang buaya malah masuk ke dalam kandang singa. Abella melangkah ke samping satu langkah, dia ingin meninggalkan Alex yang masih terpaku dengan Abella.
Wajah cantik Abella, membuat Alex terpesona. Alex tidak menyangka akan bertemu perempuan polos dan lugu di waktu larut malam.
"Tunggu!!" ucap Alex dengan suara berat nya
Abella menarik kaki nya kembali. Abella mendongak menatap Alex dengan tatapan bertanya. "Kenapa tuan??" tanya Abella
"Kamu tidak takut??" tanya Alex ambigu
"Takut??" ulang Abella dengan heran
"Aku lebih takut pada anda Tuan!" batin Abella
Alex menghadap Abella dengan senyum miring. Alex jelas sangat tau kalau Abella tadi berlari ke arah nya dengan raut wajah ketakutan.
Hanya saja Alex diam. Alex ingin tau apa yang membuat Abella berlari ketakutan di jalan sendirian. Sayang belum juga Alex tau apa yang membuat Abella berlari, Abella sudah ingin meninggalkan nya begitu saja.
"Kamu yakin tidak takut??" ulang Alex dengan nada dingin
"Takut dengan siapa??" sahut Abella
"Lalu, kenapa kamu berlari ke arah saya dengan ketakutan??" tanya Alex to the poin
"Emm, saya, saya-saya" Abella bingung harus menjawab pertanyaan Alex
"Ap-.." belum juga Alex menyelesaikan kata-kata nya, yang sudah di ujung lidah. Alex dengan Abella mendengar suara pria dari arah belakang Abella.
Deg..
Jantung Abella terpacu dengan sangat kencang, mendengar suara preman yang mengejar nya.
Abella yang ketakutan akhir nya bersembunyi dibelakang Alex. Abella berharap Alex akan menolong nya. Meskipun kecil kemungkinan Alex akan menolongnya.
Sedangkan Alex dia tersenyum miring, disaat tubuh nya mulai lelah, lesu, letih, karena pengaruh obat yang ada ditubuh nya. Alex menatap dingin, tajam, preman yang ada didepan nya.
"Pergi!!" ucap Alex dengan nada suara tidak bersahabat, tatapan nya sangat menusuk.
"Pergi??!! hahahaha" ulang salah satu preman dengan diakhiri tawa licik nya.
"Kami akan pergi setelah kamu menyerahkan gadis tengik itu pada kami" ucap salah satu preman yang lain.
"Dia?? ambil kalau kalian mampu" tantang Alex dengan senyum miring
Tanpa banyak kata lagi. Tiga preman yang tadi nya mengejar Abella berlari bersamaan ke arah Alex. Mereka bertiga menyerang Alex secara bersamaan.
Alex yang memang bukan pria biasa. Alex adalah salah satu ketua Mafia yang di takuti di dunia. Dia pelopor terbesar didunia hitam. tiga, preman hanya lah semut kecil yang sangat mudah Alex bunuh.
Alex dengan mudah nya bertarung melawan tiga preman sekaligus dengan Abella yang masih bersembunyi di belakang nya. Abella sendiri, dia terus berdoa agar pria yang ada didepan nya bisa mengalahkan tiga preman yang kini terus menghajar Alex dengan membabi buta.
Phakk
Phakk
Suara aduan tangan terus terdengar di telinga Abella. Dia masih saja ber komat-kamit layak nya mbah dukun baca mantra, demi keselamatan diri nya dan juga Alex.
Pertarungan yang tidak seberapa akhir nya bisa Alex tangani. Alex dengan mudah melumpuhkan tiga preman yang kini sudah tidak sadarkan diri ditrotoar jalan dengan wajah yang sudah babak belur.
"Kenapa masih bersembunyi??" tanya Alex
Hah..??
Abella ternganga di belakang Alex. Abella mengintip dari balik punggung Alex, dimana dia melihat tiga preman sudah di kalahkan Alex dengan mudah.
"Ahh, syukur lah" lirih Abella dengan melangkah keluar dari balik punggung Alex.
"Apa, imbalan yang bisa kamu berikan pada ku??" tanya Alex di saat Abella baru saja merasa lega.
Baru saja Abella mengusap d**a nya merasa sangat lega. tapi Alex sudah meminta imbalan pada Abella.
Abella mendongak menatap pria yang dia duga usia nya jauh di atas nya. "Imbalan apa yang kamu inginkan??" tanya Abella
Alex menunduk menatap Abella. Alex menatap lamat-lamat mata indah yang juga menatap nya. "Aku ingin kamu" ucap Alex.
Brufff!!
"Astaga!! Tuan!!!" pekik Abella saat melihat Alex menyemburkan darah segar.
Baru juga Alex mengatakan dia ingin Abella, dia langsung menyemburkan darah dari dalam mulut nya. Membuat Abella terkejut bukan main.
"Tuan, saya akan membawa anda ke Rumah Sakit" tawar Abella
Alex mengangkat tangan nya, dia memberikan kode pada Abella agar tidak membawa nya ke Rumah Sakit. Alex tidak butuh Dokter, dia butuh tubuh perempuan, yang mampu memuaskan nya.
"Lalu, saya harus apa Tuan??" tanya Abella dengan bingung dengan keadaan Alex.
"Bawa aku ke Hotel yang tidak jauh dari sini" ucap Alex dengan suara sangat pelan.
"Ahh!!, baik lah Tuan" tanpa banyak pikir panjang. Abella membawa Alex ke Hotel dekat mereka bertemu.
Dengan susah paya Abella membawa Alex ke Hotel yang Alex inginkan, tanpa banyak pikir apapun. Abella hanya ingin membalas kebaikan Alex yang sudah menolong nya.
Tanpa Abella sadari, kalau pria yang dia bantu saat ini menginginkan tubuh nya, untuk memenuhi hasrat, akibat obat perangsang yang menyerang nya.
Setelah 20 menit berjalan, akhir nya Abella sampai di Hotel yang Alex inginkan. Alex langsung saja chek in untuk diri nya.
"Bantu aku naik ke lantai 5" pinta Alex
"Ah!!, baik Tuan" sahut Abella
Abella masih tidak curiga dengan Alex. Abella masih saja membantu Alex sampai ke kamar hotel yang ada dilantai lima.
Sesampai nya Abella dan Alex didalam kamar Hotel. Alex langsung saja menjadi sangat bringas. Alex menutup pintu kamar Hotel dengan kasar, membuat pintu tertutup dengan kencang, sampai menimbulkan suara cukup keras.
Brakk
"Tuan!!" lirih Abella dengan tidak percaya dengan apa yang di lakukan Alex
"Tuan, anda ingin apa??" tanya Abella ketakutan.
"Tuan, saya harus pulang" lirih Abella.
Alex tidak peduli dengan apa yang di katakan Abella. Alex mendekati Abella dengan langkah pelan. Alex memegang bahu Abella dengan erat.
"Bantu aku" lirih Alex
"Tidak, saya tidak mau!!" ucap Abella dengan menggelengkan kepala nya
"Tolong, saya akan bertanggung jawab" ucap Alex memelas.
"Tidak, Tuan, tidak jangan" lirih Abella dengan suara yang mulai serak.
Alex yang sudah tidak lagi tahan, dia menyerang Abella, mencumbu leher, bibir Abella dengan sangat-sangat brutal. Abella terus meronta-ronta, namun sayang kekuatan nya tidak sebanding dengan kekuatan Alex.
Alex mengangkat Abella layak nya kola. Alex membawa Abella ke ranjang kamar Hotel, tampa menghentikan ciuman nya.
Hikss
Hikss
Hikss
Abella menangis saat dia di perlakukan Alex layak nya Ja***ng yang kurang belaian. Abella hanya bisa pasrah akan diri nya yang kini sudah kehilangan mahkota yang dia jaga selama 19 tahun lama nya.
Alex mengeluarkan semua hasrat yang dia rasakan sejak pulang bertarung dengan musuh. Alex tidak perduli dengan Abella yang terus menangis, dia terus menghajar, mengeluarkan semua hasrat, sampai Abella merasa sangat lelah dan letih. Alex masih saja menggoyang nya tanpa henti.