Gama tengah menjemput Kakaknya yang baru saja pulang dari Kalimantan. Ia tengah memasukkan koper-koper yang dibawa kakaknya ke dalam bagasi mobil. “Udah semua, Kak?” tanya Gama memastikan semua barang kakaknya sudah masuk ke dalam bagasi. “Udah. Yuk, pulang.” Keduanya masuk ke dalam mobil dengan seorang supir pribadi milik Ayahnya. Gama mengeluarkan ponselnya yang sejak tadi bergetar. Banyak sekali pesan masuk. Tangannya berhenti pada pesan yang dikirimkan Arden. Ia langsung membukanya. Sebuah foto Ara yang sedang enangis diambil dari samping membuatnya mengernyit. Membaca pesan yang dikirimkan, Gama langsung mencari kontak Ara. Ia mengetikkan pesan yang bertuliskan, Ara, lo gapapa? Selama lima belas menit Ara tidak membacanya. Gama menghela napas berat. Apakah ia berbuat salah lagi s

