Pertemuan dan perpisahaan

1850 Kata
Pagi ini di SMA Nusa bangsa kelas sedang berlangsung dengan tenang, saking tenang nya sampai tidak ada suara dari setiap ruangan kelas karena fokus dengan pembelajaran yang di lakukan setiap guru di ruang kelas. Termasuk Clara Wijaya, gadis yang duduk dibangku kelas 3 SMA itu menatap seorang pria yang tak lain adalah gurunya sendiri dengan tatapan kagum, jika ada yang memperhatikan nya tatapan yang di lakukan oleh Clara bukan hanya sekedar kagum namun juga mendekati rasa suka. Jika yang lain memperhatikan guru karena fokus dengan pembelajaran yang di berikan lain hal nya dengan Clara, Gadis itu sama sekali tidak mendengarkan penjelasan yang diberikan gurunya Mr. William yang merupakan guru bahasa Inggris yang kini mengajar di kelas nya. "Cla... Lo jangan bengong aja nanti dimarahin sama Mr. Willy" Willy sendiri adalah nama panggilan yang diberikan oleh murid murid kepada guru favorit mereka William. Bagaimana mungkin tidak favorit, William adalah satu satu nya guru muda yang mengajar di sekolah itu dengan status masih singel dan juga memiliki paras yang tampan juga bentuk tubuh idaman setiap pria. "Hmmm" Clara tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh sahabat nya nara, gadis itu terus saja menatap Mr. Willy tanpa berkedip. "Clara.. apa kamu mengerti dengan yang saya jelaskan barusan?" Teguran yang diberikan oleh Mr. Willy membuat Clara kaget dan buru buru membuat normal kan ekspresinya dan membuka buku yang sama sekali tidak ada tulisan apapun karena sejak tadi Clara tidak menulis. Sedangkan teman teman nya yang lain menatap nya dengan heran karena sampai di tegur oleh William. "Me-mengerti Mr" Clara menjawab dengan gugup karena tatapan sangar yang diberikan Mr. Willy kepadanya, sedangkan dapat dia lihat dari ekor matanya kalau banyak teman teman nya yang diam diam menertawakan tingkah nya yang membuat nya malu setengah mati. Bagaimana bisa dia berbuat hal memalukan seperti itu. "Setelah pelajaran saya kamu menghadap keruangan saya. Dan untuk yang lain lanjutkan mengerjakan tugas nya tanpa berisik, setelah selesai berikan kepada Clara dan langsung bawa keruangan saya sekaligus" kata William masih dengan ekspresi datar nya. "Baik Mr" setelah murid murid nya menjawab William pun meninggalkan kelas sambil membawa barang barang yang tadi dia gunakan untuk mengajar. . . . Setengah jam sudah berlalu sejak William meninggalkan kelas dimana dia mengajar jam terakhir tadi. Dan sekarang dirinya di sibukkan dengan memeriksa beberapa tugas yang dikumpulkan. 'Tok tok tok' Kegiatan William terhenti ketika mendengar pintu ruangan nya di ketuk dari luar. Dia sudah bisa menebak kalau itu Clara. "Masuk" dapat Willy lihat Clara tidak sendirian dia bersama dengan teman nya yang Willy kenal sebagai Nara, mereka memasuki ruangan Willy dengan membawa tumpukan buku yang dia yakini berisi tugas yang dia berikan tadi sebelum keluar kelas. "Ini tugas dari kelas saya Mr" kata Clara "Letakkan disini" kata Liam sambil menunjuk sisi kosong di meja nya. Setelah meletakan buku buku itu dimeja Mr. Willy Nara dan Clara diam menunggu perintah selanjutnya, sedangkan Willy yang melihat nara masih ada diruangan nya mengerutkan kening nya bingung. "Apa masih ada lagi Nara?" Willy bertanya karena Nara tida juga beranjak pergi, lagi pula ini sudah watunya pulang sekolah dan yang dia minta datang hanya Clara tanpa Nara. "Emh.. itu" "Kamu boleh pulang, Saya masih ada urusan dengan Clara" Tanpa mendengarkan lebih lanjut penjelasan Nara, Willy menyuruh gadis itu pergi. Dan tanpa diminta dua kali Nara pun pamit dan meninggalkan Clara bersama dengan Liam di dalam ruangan itu. "Duduk" mendengar perintah dari William Clara pun melangah kan kaki nya menuju Sofa yang terdapat diruangan itu dan menaruh tas nya di meja depan nya. "Kamu bawa tugas yang aku minta kan?" Kamu? Aku? Ya kedekatan keduanya yang tidak diketahui siapapun membuat mereka bicara non formal jika hanya berdua. Sejak kapan? Tepat nya sejak Clara memasuki tingkat akhir SMA, tapi mereka sudah mengenal sebatas murid dan guru sejak awal Skayra memasuki SMA. Pertama kali William bertemu dengan Clara adalah saat gadis itu tengah sendirian berdiri menatap rumah tempatnya tinggal. Gadis itu tidak melakukan apapun karena hanya terdiam, dengan tatapan yang sulit di artikan. Dan saat dilihat lebih dekat oleh William ternyata Clara sedang sedih dan juga kecewa entah karena apa alasan nya dia juga tidak mengerti. Karena rasa simpati yang tinggi dan juga Clara merupakan murid nya di sekolah, pria itu memutuskan untuk menghampiri Clara. Clara sendiri kaget karena melihat guru sekaligus tetangga nya datang tiba-tiba. Dan yang lebih mengherankan bukan karena sesuatu hal yang penting tentang sekolahan atau apapun pria itu malah lebih peduli dengan ekspresi kecewa yang dirinya tunjukan tadi. Cukup aneh memang ketika mereka berdua yang awalnya hanya sebatas murid dan guru tapi ingin ikut campur dalam kehidupan pribadi. Tapi karena Clara memang membutuhkan tempat cerita jadilah gadis itu menceritakan rasa kecewa nya dimana di hari ulang tahun nya harus dia lewati sendirian tanpa kehadiran satupun keluarga. Dan di hari ulangtahun nya dia sangat kesepian. Willy tentu saja kaget dengan apa yang di alami oleh Clara, karena selama ini yang dia lihat adalah Clara gadis yang ceria dan juga Humoris di sekolah ternyata sifatnya disekolah hanya untuk menutupi luka di hatinya yang kesepian. Kedua orang tua yang memiliki pasangan mereka masing masing dan melupakan putri mereka yang saat ini membutuhkan kasih sayang kedua nya. Karena rasa simpati yang dimiliki oleh William, membuat kedua nya semakin dekat. Mulai dari William yang dengan alasan mengantar makanan untuk bisa mengetahui keadaan Clara jika dia tidak melihat gadis itu di sekolah. William adalah guru BHS. Inggris dan tidak setiap hari mengajar di kelas Clara. Bahkan William sampai membuat les privat bahasa Inggris yang jadwal nya setiap hari hanya demi bisa membuat dirinya bertemu dengan Clara setiap hari. "Aku bawa kok" jawab Clara sambil mengeluarkan tugas yang di berikan oleh Liam kemarin dan dia juga sudah menyelesaikan tugas itu. "Kalau begitu aku akan mengoreksi tugas kemarin dan ini tugas untuk hari ini" Willy berjalan menuju Clara sambil membawa kertas yang sudah dia Siapkan dimana isi nya adalah tugas tugas yang harus di selesaikan oleh Clara. Clara hanya mengangguk dan menerima kertas yang diberikan oleh William. Clara mengerjakan nya dalam diam, menurut William sendiri Clara merupakan gadis yang cukup pintar dan tidak pernah main main dengan pelajaran dan itu membuat nya jatuh cinta pada gadis dihadapan nya ini. Jatuh cinta? Ya William sudah jatuh cinta pada gadis dihadapan nya ini karena selama ini dekat dengan Clara, Willy mempunyai perasaan nyaman dan ingin melindungi. Perasaan yang awalnya adalah rasa kasihan berubah secara perlahan menjadi rasa cinta yang berasal dari hati. Tapi William juga sadar jika dirinya tidak mungkin bisa memiliki Clara atau bahkan bersama nya untuk menjadi pasangan. Usia kedua nya terpaut cukup jauh yaitu 10 tahun dan hal itu membuat rasa percaya diri yang dimiliki William menurun. William juga tau jika Clara sebenarnya memiliki perasaan yang sama, bagaimana William bisa mengetahui hal itu? Itu semua karena Clara sendiri pernah secara terang terangan mengatakan jika menyukai nya Tetapi Willy mengatakan kalau itu hanya rasa kagum semata dan juga hanya sebatas cinta monyet yang akan dilupakan oleh Clara saat nanti dirinya sudah dewasa, dan clara percaya saja dengan apa yang dikatakan oleh William dan tidak pernah membahas itu lagi. Seiring berjalannya waktu, ternyata perasaan yang dimiliki Clara kepada William bukanya berkurang justru bertambah. Awalnya dirinya pikir rasa yang dimiliki nya untuk William hanya sebatas rasa rindu akan sosok dewasa yang dia panggil ayah tapi nyatanya tidak rasa itu berubah menjadi rasa sayang dan cinta murni dari seorang wanita kepada pria. . . . Hari berlalu begitu saja, namun tidak dengan perasaan yang dimiliki oleh Clara kepada William, justru semakin hari perasaan itu semakin besar timbul nya, padahal sudah 1 tahun berlalu sejak dia mengungkapkan perasaan cinta nya pada William. Hari ini bertepatan dengan hari kelulusan nya, Clara bertekad untuk kembali mengungkapkan perasaan yang dimilikinya kepada William, dan untuk kali ini Clara berharap William mau menerima perasaan nya dan tidak mengatakan jika itu adalah cinta monyet atau kagum semata. Karena jika boleh jujur kalimat itu membuat Clara sakit hati jika mengingat nya sekarang. "Cla.. gw pulang duluan ya? soalnya mau diajak pergi sama bokap nyokap" Nara menghampiri Clara yang masih duduk di bangkunya dan membereskan beberapa buku juga alat tulis yang tadi digunakan. "Oke Nar, selamat bersenang senang ya" Jawab Clara dengan senyuman nya, dan begitu memastikan jika Nara sudah pergi Ara langsung bangun dari tempat duduk nya dan berjalan keluar kelas. Tujuan Clara adalah ruang guru karena ingin menemui William. Sudah beberapa hari ini Clara sama sekali tidak bertemu dengan William, lebih tepatnya setelah les terakhir mereka sebelum Clara menghadapi ujian akhir nya. "Permisi..." Clara memberanikan diri untuk memasuki ruang guru. "Ya ada apa?" tanya seorang guru yang ada didekat Clara "Apa MR. Willy ada?" "Oh pak Willy sudah pulang, karena ingin mengurus pernikahan nya" Clara yang mendengarnya pun syok, dia tidak menyangka jika harus mendengar berita ini sekarang. Bagaimana mungkin bisa William tiba-tiba mengumumkan pernikahannya? Padahal belakangan ini juga ada tidak tau jika William sedang dekat dengan wanita. "Emh terimakasih pak" Clara meninggalkan ruangan guru dengan wajah yang sedih, apa sebenarnya William tidak menyukai nya sampai sampai pria itu tidak mau mengatakan pada nya kalau dia ingin menikah? Apa William menganggap pernyataan Cinta nya waktu itu hanya bohong semata? Apa memang pada dasarnya William sama sekali tidak menganggap Clara lebih dari seorang murid? Dengan perasaan campur aduk Clara memutuskan untuk pulang saja dan menunggu penjelasan William. Setidak nya pernyataan secara langsung jika dia memang ingin menikah, mungkin sulit tapi Clara akan berusaha menerima. . . . Sebulan telah berlalu dan William tidak lagi kembali ketempat tinggalnya yang berada di depan rumah Clara, dan semenjak tau kalau William akan menikah saat itu juga Clara tidak bertemu dengan William karena pria itu memutuskan berhenti mengajar seminggu setelah nya. Clara merasa kalau William sengaja untuk meninggalkan nya dan membuatnya terpuruk. Dan menyerah pada perasaan yang dimiliki nya. Tepat pada hari ini adalah hari pengumuman kelulusan, dan tentu saja Clara lulus dengan Nilai bagus terutama dalam pelajaran Bhs. Inggris karena bantuan dari William. Mengingat tentang pria itu membuat Clara merasakan sedih sekaligus kecewa yang mendalam, apa memang seperti ini akhirnya? Harus mengalami rasa sakit karena ditinggal menikah oleh cinta pertama? Clara mutuskan untuk melanjutkan kuliah nya jauh dari ibu kota, demi untuk mengobati rasa sakit hati nya dari William dan menjauh dari keluarga nya yang tidak juga memberikan perhatian untuk nya. *** Sedangan jauh dari hiruk piruk ibu kota, tempat dimana William sekarang tinggal pria itu tengah melangsungkan pernikahan. Pesta pernikahan yang cukup megah namun digelar secara tertutup. Pernikahan yang dia lakukan atas perjodohan kedua orang tua nya terpaksa dia terima karena jika tidak dia yakin dia akan memilih bersama dengan Clara dan menghancurkan masa depan gadis itu. William sengaja tiba tiba pindah rumah dan berhenti mengajar karena jika dia mengatakan pada Clara dia yakin akan mendapatkan tatapan kecewa dan sedih dari gadis itu dan dirinya tidak akan sanggup jika harus melihat itu. William sadar dia telah melukai Clara tetapi dia harus melakukan nya agar gadis itu mendapatkan masa depan yang lebih cerah dari pada bersama dengan dirinya. Pria yang Lebih tua 10 tahun dari dirinya tidak lah pantas itu gadis yang masih mempunyai masa depan cerah seperti Clara maka dari itu dia memutuskan untuk pergi. Semoga ini terbaik untuk keduanya. Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN