Badai itu akan selalu datang. Menerjang menerpa bahkan mungkin meluluhlantakkan. Disha mungkin tak menyadari bagaimana pasang surut di dalam hubungannya dengan Tristan. Disha tak menyadari karena dia benar-benar bahagia. Kadang, perasaan bahagia itu menggelapkan. Sampai dia sadar, akan ada satu titik yang terus dia lewatkan. Hubungannya dengan Tristan baik-baik saja. Tristan bahkan sudah tidak sungkan menjahilinya di depan keluarganya, menggenggam tangannya di depan Hasna dan David. Mengganggunya yang kadang hanya berada di dalam kamar bahkan hingga pemuda itu menyuruhnya untuk nonton sepanjang malam di ruang tengah lantai dua. Mereka hanya terus berjalan sesuai dengan arus mereka. Seperti dua orang yang saling membutuhkan. Disha bahkan tidak bisa mengelak bahwa bersama Tristan, mimpi

