Mulai Terbiasa

837 Kata
#seputar Aryana Bisa di katakan Aryana gadis kolot, gadis yang biasa di panggil Yana selain kolot dia juga sangat pemalu,dikampung halaman nya dia lebih suka diam dirumah,dia selalu menghabiskan waktunya untuk merawat ayah nya yang lumpuh, memasak dan membersih kan rumah,dirumah nya ia biasa memakai t-shirts besar dan celana panjang dan berhijab kalau mau keluar rumah untuk membeli bahan dapur di gang depan,walau baju yang selalu ia pakai sangat sederhana,namun tidak sedikitpun mengurangi kecantikan dan keanggunan nya....  Yana sang gadis kolot tak pernah bersentuhan dengan lelaki lain kecuali bapak nya,, apalagi pacaran.. walau Yana jarang bergaul dengan tetangganya,namun banyak lelaki yang memperhatikannya, bahkan ada beberapa pria yang datang kerumah ingin meminangnya, namun selalu ia tolak dengan alasan masih belum cukup umur..    ____ Irfan pov "ahhhh.. s**t"gerutu irfan berkali kali menatap monitor komputer di depannya seakan tidak berfungsi dengan benar.  Rosita yang duduk tak jauh dari meja irfan terlihat sedang memperhatikannya sejak tadi, dia hanya geleng geleng kepala melihat rekan kerja nya, seperti sedang gelisah. "ooii fan what's up?" tanya rosita penasaran "nothing" jawab nya singkat "hmmmm,pasti sedang memikir kan someone kan?ohh iya gimana kabar maslina? Udah lama aku tak jumpa dengan nya.." tanya rosita lagi "you call dia aja lah, kenapa Tanya aku pula??" jawab irfan tak senang hati "hello Mr irfan Alamsyah, you dan maslina kan couple dia,wajar lah i tanya you" "haiz i balek dulu lah"irfan langsung mengambil tas hitam kulit nya dan pergi meninggal kan rosita tanpa menjawab pertanyaan rosita. irfan yang malas menanggapi nya dan memilih pergi.. " what?? Masih jam 10am dah mau pulang??" Rosita mengerut kan kening nya melihat punggung irfan perlahan meninggalkan office  Maslina adalah teman rosita yang pernah menjadi teman special irfan selama 1bulan,namun sekarang hubungan nya sudah berubah menjadi masa lalu atau lebih tepat nya Mantan. .  Entah kenapa irfan belakangan ini selalu terbayang leher putih si gadis desa itu, Irfan tipe lelaki yang selalu penasaran dengan gadis yang berhasil menarik perhatian nya.. Dia tidak akan pernah menyerah sebelum ia menaklukkan target nya mendesah merasakan kelancipan keris nya. 'yana kamu bener bener mengganggu konsentrasi ku, aku harus bisa menakluk kan mu, harus!!!!' Dari Kantor irfan pun langsung menuju rumah kakim 'Ting tong' bell rumah hakim berbunyi Tak lama Yana muncul dari balik pintu kayu, "hai abang irfan" sapa yana dengan senyuman manisnya yang membuat irfan akhir akhir ini tak nyenyak tidur tak enak makan, lalu yana mempersilahkan Irfan masuk, ingin sekali rasanya urfan langsung memeluk tubuh ramping yana, tapi ia harus bisa menahan..  "mmm hakim lagi apa??"tanya irfan sambil berjalan menuju ruang tengah " abang hakim lagi makan siang,bang irfan sudah makan? "tanya yana " Ahh kebetulan belum nih, masakan kamu enak bikin aku kangen sama kamu" usaha irfan merayu dimulai sambil melirik yana dengan senyuman khas nya, yang biasa membuat gadis gadis di luar sana terpesona, dan berharap yana bisa tergoda... "ohh gitu,kebetulan saya masak banyak bang,kalo gitu saya siap kan untuk bang irfan sebentar ya" jawab yana dengan wajah polosnya dan berlalu begitu saja. Irfan mengerutkan keningnya karena merasa rayuannya di cuekin 'hhhh dasar gak peka banget sih' gerutunya dalam hati "what are you doing here at this time bro?you tak kerja kah?" tanya hakim yang heran melihat irfan dirumahnya dihari kerja dan masih jam kerja... "ahh aku baru aja check lokasi,kebetulan lewat sini, jadi mampir lah" jawab irfan berbohong, padahal ia sengaja datang untuk menjenguk si asisten cantik sepupunya itu "oohhhh, dah makan belum?" tanya Hakim agi "belum,, niatnya mampir kesini emang mau minta makan kamu" sambil melirik yana yang menyodorkan nasi di piring "thanks yana" ucap irfan sambil mengedipkan satu mata nya "sama sama bang irfan" jawab Yana sambil tersenyum, tanpa melihat mata irfan yang sedang menggoda nya Double sial irfan di buatnya Setelah menghabis kan makan siangnya irfan pun pamit pulang, . . Tak terasa 2 minggu berlalu sangat cepat, hakim pun mulai terbiasa dengan kehadiran yana di rumahnya, Hakim mulai merasa ada perasaan yang lain tumbuh di hatinya setiap mendapat perhatian dari yana seperti menyiapkan baju ganti ya di letakkan di atas kasurnya untuk dipakainya setelah ia mandi,memberikan obat rutinnya,makan bersama satu meja,dan paling sangat dia suka ketika yana tersenyum padanya setiap dia meminta bantuan,entah kenapa hakim melihat ekspresi yana yang merasa sangat senang kalau dirinya meminta bantuannya, dan yana selalu tersenyum yang menurut hakim, senyuman yana benar benar cantik dan mempesona, yang selalu membuat jantung nya selalu berdebar debar..  Tanpa disadari perlahan hati hakim mulai sedikit terbuka, Sang Ibu pun merasakan ada sedikit perubahan pada putra bungsunya, yang sudah mulai mau berbicara lagi dengan nya... "good morning sayang" sapa bu hasna yang baru saja keluar dari kamarnya melihat sang putra berada di meja makan sedang menghadap laptop nya "good morning mom,tumben jam segini mama belum ke toko?"tanya hakim pada sang ibu " Siang ini mama mau ke johor bahru mau cari bahan,sekalian mampir kerumah kakak kamu Zahra,lagi pun mama udang kangem banget sama cucu mama azril,mungkin mama akan tinggal beberapa hari disana, jadi yana yang akan jaga kamu" jawab hasna "mmmm oke, jangan Terlalu lelah ya, ingat minum vitamin nya tiap pagi dan malam" nasehat hakim pada ibu nya "ok sayang" balas hasna dengan senyuman bahagia nya karna mendapat perhatian sang putra ' Zahra adalah kakak sulung hakim,suami Zahra yang bekerja di kota johor membuat zahra mau tak mau mengalah dan mengikut suaminya pindah ke kota tersebut..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN