Dira melangkahkan kakinya menuju dapur hendak membuat sarapan siang. Tapi harapan untuk memasak sepertinya akan tertunda karena ketika membuka kulkas hanya tersisa telur. Suaminya itu benar-benar, hanya beras yang di belinya. Tapi salah Dira juga sih karena tidak menyuruh Devan membeli belanjaan yang lain. Dengan menghela nafas pelan Dira berjalan ke atas untuk membawa Alim ikut bersama dengannya. Di kamar Dira melihat Alim yang merangkak mencoba keluar dari Boks, dan sayangnya apa yang dicoba oleh anaknya itu gagal. "Ayo sayang kita pergi beli makanan." Ucap Dira sambil mengangkat anaknya ke dalam pelukannya. Sebelum berangkat Dira menelpon suaminya tapi tidak diangkat, akhirnya Dira memilih untuk mengirim pesan. "AAAAA." Teriak Alim membuat Dira terkejut, anaknya ini emang sangat ba

