bc

Aku Bisa Tanpa Mu!

book_age18+
193
IKUTI
3.1K
BACA
family
HE
sweet
lighthearted
like
intro-logo
Uraian

Kayla Ataya, rela bekerja banting tulang demi mencukupi kebutuhan sang suami. Ketika suaminya Rian sukses, Kayla di campakkan begitu saja, dan dianggap istri yang lusuh. Kayla sudah tidak menarik lagi di pandangannya. Hingga di beberapa tahun pernikahannya, Kayla bangkit dari kesedihannya. Kayla berjuang sekuat kemampuannya, dengan bermodalkan pekerjaannya sebagai disainer. Hingga suatu saat ia bertemu dengan lelaki yang menerima Kayla apa adanya dan memberikan cinta dengan tulus.

Namun semua tak semudah yang ofang lain lihat, Kayla harus berjuang melawan keegoisan mantan keluarga suaminya, yang selalu merendahkan dirinya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Dibohongi
"Terimakasih ya, sayang. aku akan membelikan apapun yang kamu minta setepah aku sukses nanti." Rian memeluk Kayla dari belakang dan mencium pipi istrinya itu. "Iya, Mas. Aku ikhlas membantu. Bukankah suami istri itu harus saling mendukung." Ujar Kayla tersenyum manis dan memeluk sang suami. Kayla bekerja disebuah pasar tradisional sebagai penjahit baju di sebuah toko baju. Sedangkan Rian hanya pengangguran melanjutkan kuliahnya. Usia pernikahan mereka baru memasuki satu tahun. Mengandalkan warisan dari orang tua Rian, pernikahan berlangsung dan kebutuhan sehari-hari mereka hanya berasal dari uapah kerja Kayla selama bekerja di toko baju dan juga sisa warisan Rian. Selama ini biaya kuliah Rian lebih sering di bantu oleh Kayla yang memiliki gaji dua juta perbulannya. "Aku akan membelikan perhiasan, baju dan rumah yang mewah untukmu, jika nanti aku suskes." ujar Rian tersenyum bahagia saat Kayla memberikan sebagian gajinya untuk kebutuhan Rian. Sedangkan Kayla hanya memegang lima ratus ribu sebulannya untuk kebutuhan selama sebulan dan dibantu dengan jualan peyek yang dibuat Kayla untuk di titip di setiap warung. *** Empat tahun berlalu, dikamar bernuansa putih, Kayla berdiri di hadapan cermin, memandangi penampilannya dan pakaian lusuhnya. Pakaian tunik putih dan rok plisket navy. Sepasang pakain yang ia beli dua tahun lalu. Dengan hijab berwarna biru muda, ia kenakan dan mempoles bibirnya dengan lipstik merah mudanya dan memberikan sedikit riasan pada wajahnya. "Lama banget Sih?" omel Rian saat membuka pintu kamarnya sambil menggendong bayi mungil berusia lima bulan bernama Liora. "Sudah selesai, Mas." jawab Kayla dan berjalan keluar kamar dengan sepatu pancus berwarna putih. "Apa tidak ada baju lain? penampilanmu, norak sekali!" keluh Rian dan memberikan anaknya pada Kayla. "Enggak ada, mas. aku cuma punya ini yang masih bagus." ujar Kayla sambil menerima Liora dan menggendongnya. "Ya sudah, ayo. Buruan." Rian melangkah keluar kamar dan mengambil kunci motornya. Kayla mengikutinya dari belakang dan menutup pintu dan duduk di jok motor dibelakang suaminya. Mereka sampai dikediaman Rian. Rumah peninggalan Ayahnya di mana masih ada ibu dan adik perempuannya yang akan melangsungkan pertunangan. Di teras rumah sudah berdiri wanita tua bernama Surti, mertua Kayla. "Kayla, baju kamu kok jelek sekali. Penampilanmu sunggu memalukan." Ketus Surti saat melihat menantunya datang hendak menyalami dirinya. "Kamu didapur saja, buat malu keluarga kami saja. Calon suami Renata orang terpandang. Apa kata mereka kalau melihat penampilan kamu seperti pembantu." "Tapi, Bu..." "Pokoknya dibelakang. Jangan buat ibu malu dengan penampilan norak mu ini." Surti melangkah pergi meninggalkan Kayla setelah mengambil Liora cucunya dari tangan Kayla. Rian hanya mendengkus kesal, "Dua hari yang lalu aku sudah memberimu uang dua ratus ribu, harusnya bisa membeli baju baru." Kayla memilih diam, ia tak ingin ribut di tempat keramaian. Uang yang diberikan suaminya, hanya cukup untuk membayar listrik dan membeli baju untuk Liora. "Sudah sana kamu ke dapur, lewat pintu samping saja!" Titah Rian menturuh sang istri utk berdiam d dapur. Kayla hanya diam dan memilih mengalah. Ia berjalan ke arah dapur dan mendapati seseorang yang sedang sibuk membuat minuman dan makanan. "Mbak Kayla kok disini?" tanya Mbak Tuti. "Lebih nyaman didapur, Mbak." ujar Kayla memberi alasan. Kemudian Kayla melangkah di kursi sudut dapur. Rasanya sangat sakit, di sisihkan oleh mertua, bahkan suami sendiri tidak membela. Hampir satu jam Kayla duduk diam mendengarkan gelak tawa bahagia dari ruang keluarga. "Mbak Kayla, boleh minta tolong?" ujar Mbak Yanti salah satu pekerja dirumah itu. Kakayla menoleh, "Minta tolong apa ya, Mbak?" "Di taman depan ada supir bernama Pak Hakam, tadi dia minta kopi. Tapi saya belum sempat mengantarkannya. Ini saya juga masih repot buat makanan yang dipesan Ibu, Mbak." Kayla melihat segelas kopi di atas meja. Ia tersenyum dan menggangguk. "Maaf ya, Mbak. Bukan maksud lancang untuk merintah Mbak Kayla, cuma kasian kalau Pak Hakam nunggu lama, kopinya juga keburu dingin." Yanti menjelsakan, Ia juga merasa tidak enak jika memerintah sang majikan. Karena ia hanya seorang asisten dirumah Mertua Kayla. "Iya, gak apa-apa, Mbak. Biar saya anter." Kayla berdiri dan mengambil nampan berisi segelas kopi dan berjalan keluar dari pintu samping dan melihat seorang pria duduk di taman. "Pak Hakam?" tanya Kayla saat mendekat. Hakam melihat dan mengangguk. "Ini kopinya,Pak." ucap Kayla sambil meletakkan segelas kopi di meja dekat Hakam duduk. Diwaktu yang bersamaan, Rian keluar sambil menggendong Liora. "Lebih baik kamu pulang saja bersama Liora." Ucap Rian dan mendekati Kayla. "Mas antar kami pulang,kan?" tanya Kayla. "Jangan manja kamu, sekarang ojek online sudah banyak." Bentaj Rian dihadapan Hakam. "Boleh saya antat istrinya, Pak?" tanya Hakam. "Boleh saja." Sahut Rian dan meninggalkan anak dan istrinya masuk kedalam rumah. Kayla malu ribut dengan suaminya didepan orang umum. Ia menyembunyikan wajahnya agar tak terlihat matanya yang berkaca-kaca. "Saya antar aja, Mbak. Kasihan anaknya, sebentar lagi pasti turun huja." Ucap Hakam setelah meminum kopinya dan meletakkannya kembali ke meja. Kayla hanya diam dan menarik nafasnya saat Hakam membukakan pintu mobilnya. Dalam perjalanan menuju rumahnya pun ia hanya diam tak mengeluarkan satu katapun selain memberi petunjuk arah ke rumahnya. setelah mendekati rumahnya, "Terimakasih Pak." ucap Kayla yang hendak keluar. Namun Hakam segera turun lebih dahulu dan membuka pintu sambil memayungi Kayla yang sedang menggendong Liora. "Tidak usah repot-repot, Pak." Kayla merasa tidak enak. "Tidak apa-apa, Mbak. Kasihan anaknya jika terkena hujan, nanti jadi sakit." ucap Hakam yang terus memayungi Kayla hingga sampe ke rumahnya. "Sekali lagi terimakasih, Pak." ucap Kayla merasa tidak enak hati dengan perlakuan Hakam. "Sama-sama, Mbak." Kayla langsung masuk kedalam rumah dan menghindari kontak mata dengan Hakam. Ia malu jika terlihat sedih dihadapan orang lain. *** Setelah setahun kelulusan Rian, Kayla berhenti bekerja sebagai tukang jahit di toko baju. Itu juga karena hamil tua yang dirasakan Kayla. Dia merasa dirinya terlalu cepat capek. Kini kesibukannya hanya mengurus rumah dan membuat peyek dan donat guka untuk dititip diwarung-warung. Keuntungan penjualannya ia simpan untuk menutupu kebutuhan rumahny. Gaji suaminya memang besar, saat ini suaminya bekerja diperusahaan Bantul Grup. Namun, tetap saja, Kayla harus memutar otak untuk menutupi kebutuhan rumah mereka. Karena sebagian gaji suaminya untuk membayar cicilan rumah dan juga jatah bulanan untuk sang ibu mertua. Kayla tidak pernah komplen, dia menerima semua keputusan sang suami. Setiap bulannya, ia di jatah hanya satu juta lima ratus. Dengan uang itu Kayla bisa menutupu semua kebutuhan rumah. Jika kurang, Rian tidak pernah ingin tahu kekuarangan biaya kebutuhan rumahnya. Setelah Rian berangkat kerja, Kayla mengantarkan peyek dan donatnya ke warung-warung. Salah satunya toko kue milik Ibu Lastri. Ibu yang sudah dianggapnya seperti ibu sendiri. Karena Kayla adalah anak Yatim Piatu. Sedari kecil orangtuanya telah meninggal. "Kayla, apa kamu tahu berapa gaji suamimu?" tanya Bu Lastri.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook