***************** Arga dan Risa melangkah melewati pintu ganda restoran mewah itu, tangan mereka saling menggenggam erat, menciptakan ilusi sempurna sebuah pasangan yang tengah dimabuk asmara. Aroma fine dining dan alunan musik klasik menyambut kedatangan mereka. Seorang resepsionis menyambut dengan sapaan hangat, dan Arga menyebutkan nama pemesanannya untuk makan malam yang telah ia rencanakan dengan matang. Malam ini adalah upaya Arga untuk menenangkan gelombang keraguan di hatinya. Beberapa hari lalu, peringatan dari Dafa sempat membuat benaknya goyah, namun kini, yang ia butuhkan hanyalah kembali memantapkan hati pada pilihannya: Risa. Ya, hanya Risa. "Silakan, Tuan, Nona." Sang resepsionis memimpin mereka, membelah keramaian pengunjung, menuju sebuah meja yang terletak di sudut, me

