bc

Sandaran Jiwaku. mengisahkan dua instan bertemu yang masing masing memiliki masalah. Aldian Ravenka Zaidan dan Carissa Rosalie

book_age18+
7
IKUTI
1K
BACA
drama
tragedy
sweet
like
intro-logo
Uraian

Aldian Ravenka Zaidan seorang anak muda yang terlihat dingin namun hangat di dalam, karena kedua orang tuanya yang hanya menuntut dan selalu melampiaskan amarah nya kepada Aldian Ravenka Zaidan.

Disisi lain seorang gadis cantik yang berseri mengalami trauma cinta di hidupnya. Carissa Rosalie meninggalkan karier nya menjadi seorang model karena terjebak dalam sebuah kasus pembunuhan.

Suatu hari kedua instan ini bertemu ketika saling membutuhkan Sandaran Jiwa. Aldian Ravenka Zaidan jatuh cinta pertama kali didalam hidup nya. Saat bertemu wanita Carissa Rosalie yang berhati dingin hidupnya jauh lebih semangat dan bersinar.

Tanpa disadari ketika keduanya menjalin romansa cinta didalam hidup nya mereka saling ketergantungan dan menyembuhkan luka bersama hingga suatu masalah yang mengharuskan mereka berpisah.

chap-preview
Pratinjau gratis
Pertemuan. Sandaran Jiwaku
Suatu malam Aldian Ravenka Zaidan melarikan diri dari rumah nya, karena tidak mau berdebat dengan ayahnya. Hingga disuatu tempat Aldian Ravenka Zaidan berhenti di pinggir pantai. Hal mengejutkan didepan Aldian Ravenka Zaidan. Seorang wanita menunduk ketakutan ditepi pantai, menangis tersedu sedu. Dengan murah hati Aldian Ravenka Zaidan menghampiri wanita itu, dan duduk disamping nya. Wanita itu merasakan seseorang duduk disamping nya ia pun menegakkan tubuhnya dan mendapati Aldian Ravenka Zaidan. Namun Aldian Ravenka Zaidan kali pertama nya terpesona oleh seorang wanita. Wanita yang di hadapanya tengah menatap nya dengan air mata yang berjatuhan satu persatu, rambut yang bergelombang berkibas karena angin laut, dan wajah yang cantik berseri. Carissa Rosalie adalah seorang wanita cantik yang saat ini ketakutan karena seseorang mengintai nya. Carissa Rosalie tidak tau siapa yang di hadapan nya namun ia memeluk Aldian Ravenka Zaidan. Aldian Ravenka Zaidan merasakan detak jantung saat wanita di hadapan nya tiba saja memeluk nya setelah menatap nya. "Bawa aku pergi bawa aku pergi" Tutur kata nya. Aldian Ravenka Zaidan tercengang melamun. Berulang kali wanita itu mengatakan hal yang sama. Aldian Ravenka Zaidan pun melepaskan pelukan nya. Lalu menatap nya. "Ayo kita pergi" Ajak Aldian Ravenka Zaidan. Carissa Rosalie pun mengangguk. Kini Aldian Ravenka Zaidan dengan Carissa Rosalie pergi ke suatu tempat yang aman untuk keduanya. Aldian Ravenka Zaidan pun pergi untuk membeli kopi untuk menghangatkan Carissa Rosalie. Setelah membeli kopi, Aldina Ravenka Zaidan memberikan kopi tersebut ke Carissa Rosalie yang menunduk menggengam tangannya. Carissa Rosalie mendapati wajah Aldian Ravenka Zaidan yang terlihat dingin namun tatapan nya begitu indah. "Terimakasih" Ujar Carissa Rosalie. Aldian Ravenka Zaidan pun duduk disamping nya. "Ada apa dengan mu? Siapa kamu? " Tanya Aldian Ravenka Zaidan. "Carissa Rosalie" Carissa Rosalie hanya menyebutkan namanya tanpa menatap Aldian Ravenka Zaidan. "Aku Aldian, Aldian Ravenka Zaidan" Carissa Rosalie menatap Aldian Ravenka Zaidan. "Terimakasih sudah membantu ku" Aldian Ravenka Zaidan tersenyum. Carissa Rosalie pun beranjak bangun. "Aku pergi dulu, Terimakasih kopi nya" Aldian Ravenka Zaidan beranjak bangun. Carissa Rosalie pun pergi, Aldian Ravenka Zaidan terdiam melihat wanita yang membuat jantung nya berdebar pergi. Ia pun beranjak pergi dengan arah yang berbeda. Sementara itu dikediaman Rumah Aldian Ravenka Zaidan. Seorang ayah terlihat sangat marah. Ia melempar pas ke dinding rumahnya hingga terdengar keras pecahan beling tersebut. "Lihat anakmu. Susah di atur" Omel ayah Aldian Ravenka Zaidan. Alex Ravenka Zaidan. "Tidak pernah menghargai orang tuanya, susah di atur. Tidak bisa menjadi harapan keluarga" Sementara itu seorang wanita paruh baya nampak gelisahgelisah termenung duduk di sopa. "Cukup pah, papah selama ini udah kelewatan" Ujar wanita itu . Ibu Aldian Yuliana Dewi. "Sudah cukup papah kekang dia. Dia bukan anak kecil yang di atur atur". "Kamu tidak tau apa apa, lebih baik diam jika tidak bisa membantu" Sahut Alex Ravenka Zaidan dengan nada tinggi. "Kamu tidak bisa mendidik anak sendiri" Alex Ravenka pun beranjak pergi, kini air mata Yuliana Dewi berjatuhan. Disisi lain, Aldian Ravenka Zaidan mendatangi rumah. Yaitu rumah teman nya yang sudah menggap nya kakak. Ia bisa saja masuk tanpa menekan bell di rumah nya. Terdapat seorang pria yang tengah tidur terlelap, Dafa adalah teman Aldian Ravenka Zaidan. Aldian Ravenka Zaidan menarik selimut, yang menyelimuti tubuh Dafa, dan berbaring di samping nya. Pagi hari, sinar matahari menyinari jendela transparan. Daffa membuka matanya karena terkena silau matahari. Ia sontak kaget melihat Aldian Ravenka Zaidan tidur disamping nya. "Aigo!! " "Kak Dian? " Aldian Ravenka Zaidan pun membuka matanya. Lalu tersenyum setelah melihat Dafa menundukan kepala nya di atas Aldian Ravenka Zaidan. "Sosweet" Seru Aldian Ravenka Zaidan. Dafa pun sontak sangat geli mendengar nya lalu mendorong Aldian Ravenka Zaidan hingga terjatuh. "Arghhh! " Rintih Aldian Ravenka Zaidan. Aldian Ravenka Zaidan pun bangun lalu menjitak kepala Daffa. "Dasar adik durhaka" Omel Aldian Ravenka Zaidan. "Tidak tidak!!! Sejak kapan kak Dian ada disini? " "Aigooo!!! Pertanyaan tidak penting" "Arghh sakit" Aldian memegang punggungnya. Dafa sontak panik. "Arghh.. Maaf kak" "Yayaya, pijit" Printah Aldian Ravenka Zaidan. Dafa menuruti permintaan Aldian Ravenka Zaidan. "Kau kabur lagi kak? " "Ya" "Masalah lagi" Gumam Dafa. "Kali ini aku tidak akan membiarkan itu terjadi, kau harus ikut aku sekarang" "Kemana? " "Liburan" "Oke ayo kak" Dengan semangat Dafa loncat dari ranjang nya. Sebuah toko kedai kopi terlihat sangat ramai, Aldian Ravenka Zaidan dan teman nya Dafa tiba di depan Kedai kopi untuk bertemu teman nya yang sudah menunggu nya di kedai kopi. Aldian Ravenka Zaidan dan Dafa menemui Ronal. "Heii" Seru Ronal. Ditengah tengah perbincangan Aldian Ravenka Zaidan dan teman nya. Terdengar suara langkah seseorang menuruni anak tangga dengan santai. Aldian mendapati kaki yang mulus menuruni anak tangga dan mantel handuk menyelimuti nya sampai ke paha, rambut yang terurai dengan keadaan basah. Wajah yang cantik tanpa alas Makeup. Berjalan tanpa menatap Aldian Ravenka Zaidan yang tercengang melihat nya. Yah Carissa Rosalie. "Akhirnya" Seru Aldian Ravenka Zaidan. Carissa Rosalie melewati Aldian Ravenka Zaidan dan menuju ke pelayan. "Bawakan saya kopi ke atas" Printah Carissa Rosalie. "Baik kak" Sahut pelayan. Carissa Rosalie pun beranjak pergi dan saat melewati Aldian Ravenka Zaidan. Aldian menahan nya. Kedua teman Aldian tercengang bengong melihat nya. "Bagaimana bisa kamu melewati saya" Ujar Aldian Ravenka Zaidan. Sambil menatap nya. Carissa Rosalie melepaskan tangan Aldian Ravenka Zaidan. "Saya menemui banyak laki laki, jadi maaf saya tidak bisa mengingat" Sahut Carissa Rosalie santai. "Adik" Seru Ronal dan mendekati Aldian Ravenka Zaidan bersama Daffa. "Dia adalah Aldian Ravenka Zaidan temenku. Apa kalian saling mengenal? " "Daebak, cantik banget" Seru Daffa. "Ohh" Sahut zutek Carissa Rosalie. "Baiklah kamu lupa. Tapi kita sempat bertemu di pantai disaat kamu.. " "Stopp" Carissa Rosalie memotong pembicaraan tersebut. "Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, saya ada kepentingan lain" Carissa Rosalie pun beranjak pergi. "Arghh!! " Guamm Aldian Ravenka Zaidan. "Kakak dia cinta pertama mu, kali pertama aku melihat seorang Aldian Ravenka Zaidan terpesona sama wanita" Ujar Daffa. "Aldian, Carissa Rosalie bukan wanita yang mengejarmu, dia adalah wanita yang dingin seperti gunung es. Dan kamu perlu tau, dia tidak butuh cinta" Jelas Ronal. "Ronal, ada apa dengan mu? Harusnya kita dukung Aldian" Grutu Daffa. "Iya aku dukung, berjanji lah kembali kan semangat Carissa" "Aku akan mengejar nya, akan mengajarinya cinta meski aku tidak pernah mencintai seseorang sebelum nya" "Aigoo!!! Tutur kata yang sangat rosional" Seru Daffa. Carissa Rosalie duduk santay membaca buku sambil menikmati kopi hangat, di sopa kamar nya. Tiba saja Aldian Ravenka Zaidan berdiri di depan pintu kamar nya dan menatap Carissa Rosalie yang belum menyadari keberadaan Aldian Ravenka Zaidan. Aldian Ravenka Zaidan pun menghampiri Carissa Rosalie. "Tidak akan pokus membaca buku dengan minum kopi" Ujar Aldian Ravenka Zaidan. Carissa Rosalie pun menaruh kopi dan bukunya, ia beranjak bangun. "Aku rasa gak ada yang perlu di perpanjang dari perkenalan itu" Kata Carissa Rosalie. "Iya memang. Karena bukan kontrak kerja atau kontrak pernikahan" Sahut Aldian Ravenka Zaidan. Carissa Rosalie mengambil tas nya dan mengelempengkan tas nya kebahu. "Carissa, ijin kan aku mengenalmu" "Aldian, jangan mencoba datang kehidupku. Lupakan jika kita pernah bertukar nama" Carissa Rosalie pun beranjak pergi. Carissa Rosalie melewati berbagai bangunan, namun Aldian Ravenka Zaidan mengikuti nya diam diam. Carissa Rosalie menyadari keberadaan Aldian Ravenka Zaidan dibelakang nya namun ia tetap berjalan. Hingga tiba saja di hadapan Aldian seseorang mengintai Carissa Rosalie dan mengeluarkan senjata untuk memukul Carissa Rosalie. Karena orang itu tidak mengetahui keberadaan Aldian Ravenka Zaidan yang jauh dari belakang Carissa Rosalie. Dengan kesadaran Aldian Ravenka Zaidan melihat pria itu hendak melukai Carissa Rosalie, ia terburu buru lari dan mendorong seseorang yang berpakaian hitam dan mutup wajah nya. Aldian Ravenka Zaidan mendorong orang itu kesamping Carissa Rosalie hingga terjatuh dengan benda tersebut yang ia gunakan hendak memukul punggung Carissa Rosalie. Carissa Rosalie pun sontak kaget, Aldian pun bergegas menaiki pria itu, dan menarik masker hitam di wajah nya, lalu mengambil kaca mata hitam nya. Seorang pria tua, yang Carissa Rosalie pun tidak mengenal nya. "Siapa kamu" Tanya Carissa Rosalie. Pria itu tersenyum melihat Carissa Rosalie. "Aku malaikat kematian kamu Carissa Rosalie" Aldian Ravenka Zaidan yang mendengar hal tersebut ia pun marah dan memukuli pria tersebut habis habisan. "Siapa kamu, berani berani nya kamu mengatakan itu ke Carissa Rosalie" "Aldian hentikan" Gertak Carissa Rosalie. Lalu menarik Aldian Ravenka. "Jangan lakukan itu" Kata Carissa Rosalie. Pria itu bangun. Carissa Rosalie pun menarik jaket hitam pria itu. "Siapa yang nyuruh kamu? " Pria itu tersenyum. Aldian Ravenka Zaidan tidak terima senyuman pria itu ia pun langsung menonjok pria itu dengan keras. "Aldian hentikan" Teriak Carissa Rosalie. Pria itu pun kabur begitu saja dan membawa benda nya. "Hentikan? Menghentikan laki laki yang mengancam kamu? Dia pergi" Ujar Aldian Ravenka Zaidan. "Aldian, pergi" Printah Carissa Rosalie. "Aldian, jangan ikut campur. Pergi" "Engga, Carissa. Kamu dalam bahaya, aku harus menjaga kamu" "Aldian, aku tidak butuh kamu. Pergi" Carissa Rosalie menatap Aldian Ravenka Zaidan dengan tatap tajam penuh amarah yang tersembunyikan untuk siapa. Aldian Ravenka Zaidan pun mundur satu langkah. Carissa Rosalie pun beranjak pergi. Carissa Rosalie mendatangi Club. Ia menemui dua orang wanita yang duduk di club. "Carissa" Seru dua wanita lalu berdiri memeluk Carissa. "Kalian terlalu sibuk, sampai sampai tidak menemuiku" Ucap Carissa. Dua wanita itupun mengajak Carissa duduk. "Aku banyak tugas, sebagi guru seni baru" Ucap seorang wanita yang memiliki tanda kempot di kedua pipinya. Nara. "Pekerjaan ku numpuk Carissa" Ujar seorang wanita dengan rambut berwarna hijau di setiap helaian rambut hitam nya. Sela. "Eh tapi tenang, besok kita punya banyak waktu Carissa" "Iya benar" "Kita rayakan kebersamaan ini. Dan aku akan mengenalkan pacar baru ku" Kata Nara. "Aigoo!! Pacar? " Sella tercengang kaget. "Iya pacar" Nara menunjukkan raut wajah bahagia nya. "Aku bahagia untukmu Nara" Ucap Carissa. "Terimakasih" "Aku pacaran sama dia di sosmed, dan belum pernah bertemu" "Apa? " Carissa Rosalie dan Sela tercengang kaget secara bersamaan. Sela pun tertawa. "Hahahah, bagaimana bisa kamu pacaran tanpa ketemu? " Ejek Sella. "Aku yakin kok, dia tamvan. Walau poto profil nya Animasi SpongeBob" "Aigoo!!! Nara bagaimana bisa kamu menaruh hati dengan animasi SpongeBob" Sella terus mengejek Narra. "Hahahah aku tidak mengerti" "Sudah sudah, Nara berapa lama kamu jadian? " Tanya Carissa Rosalie. "Satu bulan" "Dia tidak berani Vidio Call sama aku, tapi mendengar suaranya di telpon aku sangat nyaman" "Aku pusing memikirnya Nara" Ujar Sella. "Aigoo!!! Bodoh, kamu terus mengejek ku. Awas saja kalo ketemu langsung nanti, dan dia tampan. Jangan sampai kamu kepincut pacarku" "Bagaimana aku bisa kepincut dengan SpongeBob" Ejek nya lagi. "Sudah sudah, lebih baik kita party kebersamaan kita" "Iya benar" Mereka pun menghabiskan waktu bersama di Club minum bersama. 03:00 Carissa Rosalie di antar oleh Taxsi kedepan Kedai kopi nya. Namun Carissa Rosalie mendapatkan Aldian Ravenka Zaidan yang duduk didepan pintu kaca kedai kopi. Aldian Ravenka Zaidan pun bangun saat Carissa Rosalie berdiri dedepan nya. Aldian Ravenka Zaidan tersenyum. "Syukur lah kamu pulang" Ucap Aldian Ravenka Zaidan. "Pulang lah Aldian" Printah Carissa Rosalie. "Aku menunggumu disini untuk memastikan kamu pulang dengan selamat" "Terimakasih" Carissa Rosalie pun beranjak membuka pintu kaca itu dengan kunci ditangannya. Aldian Ravenka Zaidan menatap Carissa Rosalie yang tenangah membuka pintu kaca kedai kopi. Aldian Ravenka Zaidan pun membantu nya membuka kunci, karena melihat keadaan Carissa Rosalie sedang mabuk. Saat pintu terbuka Aldian Ravenka Zaidan membantu Carissa Rosalie masuk. Namun Carissa Rosalie mengibaskan tangan Aldian Ravenka Zaidan. "Cukup sampai disini, pergi lah" "Aku tidak tau maksud kamu apa" "Aku menyukaimu" Ucap Aldian Ravenka Zaidan. Carissa Rosalie pun tersenyum. "Pergilah Aldian. Jangan menyiksa diri mu, bagaimana bisa pertemuan 2 kali bisa membuat mu semudah itu jatuh cinta" Aldian Ravenka Zaidan pun mendorong Carissa Rosalie ke tembok. Dan menatap Carissa Rosalie. "Carissa, aku pastikan aku benar jatuh cinta. Pertama kali didalam hidupku" "Ijinkan aku mengenalmu" Carissa Rosalie pun mendorong Aldian Ravenka Zaidan. "Cukup Aldian, pergi. Aku tidak yakin dengan ucapan mu. Cinta yang kau masuk cinta tubuh seorang wanita? Cinta ke elokkan tubuh wanita? " Aldian Ravenka Zaidan pun sontak marah dengan tanggapan Carissa Rosalie. Ia pun kembali mendorong Carissa Rosalie. "Bagaimana bisa kamu menganggap ku seperti itu? " Aldian Ravenka Zaidan menatap dalam Carissa Rosalie membuat Carissa Rosalie sedikit tercengang dengan tatapan nya. "Aldian" Serunya. Aldian pun menarik napas, memejam kan matanya. "Carissa, jika kamu pernah patah hati, jangan sama kan aku dengan pria lain" Aldian Ravenka Zaidan mundur satu langkah. "Aku tidak pernah merasakan jatuh cinta, kamu adalah wanita pertama yang membuat ku jatuh cinta" "Cukup Aldian, aku capek. Pergi lah" "Baik, tapi aku tidak akan mundur ingat itu" "Pergi Aldian" Aldian Ravenka Zaidan pun beranjak pergi dari hadapan Carissa Rosalie. Carissa Rosalie menutup pintu kaca tersebut, mengabaikan Aldian Ravenka Zaidan yang masih berdiri di hadapan nya

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

TERNODA

read
198.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.2K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.9K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
47.7K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook