Rayoen masih tertidur di kamarnya, bulu halus yang tumbuh di sekitar wajahnya membuatnya terlihat tidak pernah lagi merawat diri, semenjak kepergian Lucia memang menyiksa batinnya, hanya saja ia selalu bersikap baik-baik saja, agar terlibat tegar di luar sana, ia masih memiliki banyak tanggung jawab sebagai pemilik perusahaan menggantikan ayahnya yang sudah sakit-sakittan akibat obat yang sudah di berikan Bianca berangsur-angsur membuat Hendrick selalu berhalusinasi. "Tuan, Tuan—" Exan membangunkan bosnya yang sejak tadi enggan membuka pejaman matanya, meskipun sudah mendengar suara samar-samar. Exan memijat hidungnya, karena kamar bosnya benar-benar bau minuman keras yang menyengat di seluruh ruangan. Rayoen benar-benar patah hati, setelah apa yang di lakukannya pada Lucia, kenapa hat

