Rayoen pulang ke mansion dengan perasaan yang gundah, Henry menyukai istrinya dan itu membuat Rayoen tidak suka dan tidak menerimanya. Rayoen membanting pintu mobil begitu keras membuat para bodyguard nya saling bertukar pandangan melihat perubahan sikapnya yang tiba-tiba, Rayoen menghela napas panjang dan menendang ban mobilnya. Rayoen masuk ke dalam gedung mansion, malam telah menunjukkan pukul 1, sejak pulang dari rumah Henry, Rayoen mampir ke bar untuk minum-minum sendiri. "Tuan Muda, apa anda sudah makan?" tanya Boy, menundukkan kepala. "Aku tidak lapar." kata Rayoen, lalu menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Di dalam kamar Rayoen melihat sosok Lucia sedang berbaring di atas sofa. "Aisshh... aku pasti sangat merindukannya." ujar Rayoen mengucek-ngucek matanya agar kembali sadar

