Episode 1
"AKU GA MAU BU! AKU MASIH MAU KERJA!" Jerit ku sambil berlari menuju kamar.
"Duh! Tu anak masih aja bandel! Maaf ya Bu Siska, sepertinya saya batal pertunangan nya." Kata ibu kepada mantan calon mertuaku.
"Hih! Iya deh! Jangan harap saya mau tunangin anak saya lagi ke sini!" Endus kesal Bu Siska.
"Maaf Bu..."
***
Namaku Gilda Anastasya Jidan. Biasa sih di panggil Gilda. Aku adalah wanita karir yang bekerja di salah satu perusahaan ternama di Indonesia, yang bernama JS Group. Posisi ku disana lumayan bisa dibilang tinggi, manajer eksekutif. Lumayan bukan?
Tapi diumurku yang ke-27 ini, banyak diantara ibu-ibu yang bertanya kapan aku nikah? Huh! Memang didunia ini pernikahan adalah tujuan utama semua orang?!
Bagiku sih tidak! Bagiku, pendidikan dan karir adalah nomer satu. Tentunya setelah keluarga. Tapi toh, ibuku sama sekali tidak mendukungku. Dia selalu mencari pria yang sudah siap dinikahi olehku. Yaa, mana mungkin aku setuju dengan nya? Ini hidupku kan?!
Tapi, ada satu yang dari beberapa alasan kenapa aku tidak kunjung menikah. Itu adalah, dia. Pemimpin perusahaan dimana tempat aku bekerja. Orangnya memang tegas dan terkesan angkuh. Tapi jika sudah kenal dia lama, rasanya dia sangat hangat dan penyayang. Memang lelaki idaman semua wanita ku rasa.
***
"Gilda! Keluar kamar dulu yuk! Makan malam sudah ibu siapin nih! Ibu janji deh ga jodohin kamu lagi! Bener deh!" Kata ibu sambil mengetuk pintu kamarku.
"Iyaaaa aku keluar. Awas ngomongin cowok lagi didepan aku ya!" Jawabku dibalik benda kayu itu.
"Iyaaa, ibu janji!"
Aku pun keluar dan menuju meja makan. "Yuk makan." Kata ibu sambil menaruh secentong nasi di piringnya. Kami lalu menyantap lahap masakan ibu berdua.
Oh ya, aku belum bilang alasan mengapa aku menomor satukan pendidikan dan karir dibandingkan pernikahan? Jadi, dulu aku bisa dibilang bandel? Nakal? Ya semacam itu lah. Ranking ku juga selalu di bawah 20 diantara 40 siswa didalam kelas. Aku juga tidak pernah memikirkan cita-cita disaat SD sampai dengan SMP kelas 2. Tapi, karena insiden 'itu'. Hidupku jadi berubah 180°.
Insiden kecelakaan mobil yang menimpa ayah. Dan menewaskan nya. Mulai saat itu aku dan kakak laki laki ku bertekad untuk membantu ibu dalam segi ekonomi. Aku juga meningkatkan produktifitas ku dalam belajar dan berkarir. Di umurku yang ke - 15, aku sudah bekerja menjadi kasir, dan membiayai sekolah ku secara mandiri. Begitu pun kakak, dia memulai pekerjaannya diumur 17 tahun sebagai karyawan supermarket. Dia juga mulai menjadi tulang punggung keluarga. Sekarang diumurnya yang ke 31 tahun, dia sudah mendirikan perusahaan yang cukup besar. Dia juga sudah menikah dengan wanita pilihan nya. Hidup yang bahagia ya?
Walaupun kakakku seorang pemimpin perusahaan besar, aku bukanlah wanita yang ingin bergantung dengannya. Mungkin bisa dibilang, ingin mencari pengalaman sendiri? Terkesan konyol jika aku menjawab seperti itu. Apalagi jika ada yang tahu jika aku belum siap untuk menikah.
Ah dan ya, nama kakakku adalah Christopher Atanasia Jidan. Biasanya sih dipanggil Chris. Tapi aku lebih suka memanggilnya Atan. Dan nama perusahaan yang didirikan nya itu bernama CA Company. Perusahaan ini juga sering mensponsori perusahaan JS Group.
Terlalu panjang ya aku menjelaskan nya? Hehehe, maaf.
***
Saat ini aku berada diruang TV bersama ibu. Ibu sedang menonton drama, sedangkan aku sedang nyemil kacang.
"Bu, Gilda besok mau ke petshop." Kataku secara tiba-tiba kepada ibu.
"Ngapain? Kan kamu ga punya hewan peliharaan." Tanyanya tanpa menoleh kearah ku.
"Mau adopsi kucing. Kasian ibu sendiri dirumah. Sekalian buat nemenin aku yang jomblo ini." Jawabku.
"Kucing? Yasudah terserah. Tapi satu aja ya?"
"Iya lah jelas! Masa aku mau buat pertenakkan kucing dirumah? Ada ada aja deh bu." Kataku sambil memukul pelan pundak ibu.
***
Keesokan harinya, hari minggu. Akhir pekan yang ingin ku isi dengan kegiatan yang menyenangkan. Jadwal ku untuk hari ini adalah, pagi hari pergi ke supermarket dekat rumah dan membeli kebutuhan sehari-hari, siang hari pergi ke pet shop dan mengadopsi seekor kucing imut, dan terakhir, malam hari makan makan dirumah dengan ibu-dan kucing baru- untuk merayakan kedatangan kucing imut ini!
***
Seusai aku membersihkan diri dan menggunakan baju yang cantik. Aku memutuskan untuk segera memulai hari ku yang sudah ku susun dengan indah!
"Bu! Gilda berangkat ya! Kalau ada yang mau dibeli, telfon Gilda aja!" Kataku sambil keluar dari rumah.
Aku segera menaiki mobilku dan menuju supermarket.
***
Hmm kira kira mau belanja apa ya? Daging? Cake? , batinku sambil menyetir.
Kring kring kriingg
Dering ponselku berbunyi.
Dan ternyata yang menelpon adalah bosku, orang yang kusukai. "Bos? Ngapain nelpon di hari minggu gini?" Ucapku secara monolog. Tentunya sebelum aku mengangkat telponnya.
Aku pun mengangkat telepon itu, "halo?" Kataku.