Salah-3

638 Kata
Upacara selesai. Alex kembali ke kelas. "Dasar siswa badung nggak cinta tanah air, disuruh upacara malah pura-pura sakit!"  Alex tersenyum mendengar ucapan Erik. "Males gue, pagi-pagi harus panas-panasan. Lo-nya aja yang mau-mau aja disuruh panasan." "Ck ...." Erik hanya berdecak sambil menggeleng. "Lo kenal anak PMR yang tadi tugas di UKS nggak?" tanya Alex. "Mana gue tahu. Gue kan nggak ke UKS tadi. Emang kenapa?" "Gue pengen deketin dia." "Lex, kita udah kelas tiga, loh. Seben-tar lagi UN. Lo mau gini-gini aja?" "Gue nggak semangat sekolah kalo nggak ada pacar." "Tapi lo juga jangan sampe hancurin masa depan anak orang!" Erik mencoba menasehati, karena ia tahu betul bagaimana sifat sahabatnya itu. "Siapa yang hancurin, gue nggak pernah maksa cewek gue buat ML. Merekanya aja yang mau." "Semoga Tuhan bisa cepet buka hati lo."  Alex hanya tertawa. *** Keesokan harinya, Alex semakin pena-saran pada sosok Ana. Sosok yang berhasil mencuri perhatiannya, tetapi namanya saja belum ia ketahui. Saat jam istirahat, Alex menelusuri kantin. Namun, belum juga menemui sosok gadis itu. Sepanjang waktu istirahat ia habiskan untuk mengamati siapa saja yang keluar masuk kantin. "Nyariin siapa sih, lo? Gue perhatiin lo serius banget ngamatin pengunjung kantin. Tiara?" tanya Erik yang memang selalu berada di samping Alex, menja-di bromate Alex. "Ah, lo! Udah gue bilang, gue udah putus sama Tiara ...." "Ya, terus, nyariin siapa?" "Cewek PMR itu ...," jawab Alex tanpa mengalihkan pandangan dari pintu kantin. "Lo nggak cerdas! Anak PMR lo nyarinya di kantin. Cari noh, di UKS!" Alex diam memikirkan kata-kata Erik. Ada benarnya juga, batin Alex. "Ok, Bro! Thank's buat pencerah-annya. Gue mau ke UKS dulu," ucap Alex, kemudian berdiri berniat meninggalkan Erik. "Lo nggak ngajak gue?" "Nggak, gue nggak mau lo gangguin pedekate gue, hahaha." Sebelum mening-galkan Erik, Alex menyedot es teh milik Erik. Setelah itu ia pergi dengan tawanya yang membuat pengunjung kantin yang men-dengar geleng-geleng kepala. *** Setibanya di depan UKS, Alex melongokkan kepala ke dalam UKS. Matanya menyapu seluruh ruangan UKS. Kosong. Saat Alex akan membalikkan badan, sosok gadis yang dicarinya sedang berdiri di sana dengan ekspresi penuh tanda tanya pada Alex. "Ada apa? Mau pura-pura sakit lagi?" tanya Ana sinis. "Hah? Enggak! Gue nyariin lo," jawab Alex tanpa basa-basi. "Nyariin aku buat apa? Aku nggak ada urusan sama kamu." "Siapa bilang?! Lo ada urusan sama gue, sejak kemarin gue inget lo terus. Jadi lo harus tanggung jawab!" "Siapa suruh kamu inget aku? Kenal juga nggak." "Ok, kita kenalan! Gue Alex!" Alex mengulurkan tangan. Ana masih belum mau membalas uluran tangan Alex. "Tangan gue bersih, kok. Tadi gue ke kantin nggak makan apa-apa. Seharian ini gue juga belum ngupil...." "Jorok banget, sih, kamu ...." "Makanya, jabat tangan gue! Gue pengen tahu siapa nama lo." "Buat apa?" "Gue kan udah bilang, kalo gue kepikiran lo. Bisa jadi, gue jatuh cinta sama lo," rayu Alex. "Dasar bibir playboy, gampang banget ngomong cinta!" Ana masuk ke UKS, Alex mengikuti. "Bibir playboy ini juga bisa bikin lo jadi canduan, loh ...." Ana hanya melirik sekilas, tangannya masih sibuk merapikan isi kotak P3K. "Lo mau nggak ngerasainnya?" Alex masih belum menyerah. "Siapa pun kamu, aku nggak kenal kamu. Dari yang aku lihat, kamu cuma cowok playboy lengkap dengan tingkah minusnya." "Ana! Kamu dipanggil Bu Tasya, tuh." Suara teman Ana yang memasuki UKS sambil memanggil Ana, membuat Alex akhirnya tahu nama gadis di depannya itu. "Oh ... nama lo Ana?" Teman Ana yang bernama Alya memperhatikan Alex. "Bukannya kamu Alex, ya?" "Iya. Dia temen lo? Tolong bilangin ke dia ya, salam kenal dari gue. Oke, makasih karena lo datang, gue jadi tahu nama cewek si cantik natural ini." Alex mendekati Ana, telunjuknya ia lengkungkan menyentuh dagu Ana, kemudian mendongakannya. "Gue ber-sumpah akan buat lo jatuh cinta sama gue...." Ana terpaku di tempatnya. Sebelum meninggalkan Ana dan Alya, Alex menepuk bahu Alya sambil mengucapkan, "Sekali lagi, thanks ya ...." ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN