bc

My Sweet Enemy

book_age12+
15
IKUTI
1K
BACA
love-triangle
drama
sweet
highschool
enimies to lovers
school
like
intro-logo
Uraian

Gimana rasanya kalau di angkatan kamu kedatangan murid baru yang ganteng dan mempesona? Dan ini gak cuma satu aja, tapi ada dua, dan dua-duanya tertarik sama kamu?

Ya, itulah yang dirasakan oleh Cassandra saat semester baru dimulai, angkatannya ketambahan dua cowok tampan yang keduanya tertarik dengan Cassandra dengan dua kepribadian yang berbeda.

Penasaran? Yuk ikuti cerita mereka.

chap-preview
Pratinjau gratis
Part 1
Cassandra atau yang akrab dipanggil Sandra begitu ceria memasuki ruang kelasnya di semester baru ini. Dia sangat bersemangat menyambut semester baru setelah kebosanan hampir membunuhnya karena libur panjang. Sandra senyum-senyum sendiri dengan tampang usil ketika melihat Riana sahabatnya sedang sibuk membaca novel favoritnya. Dengan mengendap-endap Sandra dengan sengaja menepuk pundaknya dengan maksud mengagetkan cewek berkacamata itu. "PAAAAGIIIIII RIIIIIAAANAAAA..." Sapa Sandra dengan suara nya yang membuat hampir seisi kelas menengok mencari sumber suara. Riana tersentak, benar-benar terkejut sampai-sampai novel yang sedang dipegangnya terjatuh ke lantai. Riana menoleh ke Sandra yang sedang senyum-senyum "Rese' lu San! gak berubah-ubah juga!" "Tapi suka kan? Tapi kangen kan sama gue?" "Ya jelas lah, hampir sebulan gak ketemu karena sama-sama sok sibuk semua pas liburan kemarin." Sandra nyengir kuda kemudian duduk dan mengambilkan buku Riana yang terjatuh di lantai. "Novel apa kali ini? Romance?" "Bukan, tapi tentang sihir gitu, tentang seorang anak bayi yang diincar oleh penyihir hitam. Coba deh sekali-kali lu coba baca ini novel, gue jamin lu bakalan suka dan gak mau berhenti baca ini novel, karena nagih banget. gue lagi nunggu novel nya yang keempat release nih." Sandra tersenyum lebar lagi, memang ciri khas Sandra adalah senyum ceria nya yang merekah, "Iya deh iya. Tapi ntar yaaa kalau gue udah hobi baca kayak lu." Balas Sandra dengan lidah di julurkannya. Riana menghela nafas menanggapi sahabatnya itu. Bel masuk berbunyi. Murid-murid SMA itu langsung menuju ke lapangan untuk berbaris dan mengikuti upacara bendera hari Senin. selesai upacara, murid-murid langsung tancap gas untuk bubar dan masuk ke kelasnya masing-masing. Bu Savitri, guru biologi masuk dengan membawa murid baru. Bu Savitri memang wali kelas dari kelas Sandra. "Selamat pagi anak-anak! Wah mukanya ceria-ceria banget ya! Ibu datang kesini membawa teman baru untuk kalian, silahkan." Bu Savitri mempersilahkan anak baru itu untuk memperkenalkan dirinya. Anak baru itu maju selangkah ke depan papan tulis, sekelas terpukau melihat cowok yang bertampang kalem dan keliatan malu-malu itu. "Assalamualaikum..." "Walaikumsalam warahmatullahi wa barokatu..." Anak-anak terpukau karena anak dengan tampang bule itu bisa mengucapkan salam. "Umm... perkenalkan nama saya Damian Ramadhan Holtzmann, biasa dipanggil Damian, saya pindahan dari Jerman. Pindah kesini karena pekerjaan papa saya. Saya bisa berbahasa Indonesia karena Ibu saya adalah orang Indonesia." Ujarnya memperkenalkan diri. Bu Savitri berdehem, "Ada pertanyaan?" Seorang murid perempuan mengangkat tangan nya "ummm... mau tanya, Damian udah punya pacar belum?" "HUUUUUUUU...." Sekelas menyorakinya. anak perempuan itu cuma senyum-senyum. Anak laki-laki yang bernama Damian itu juga ikut senyum-senyum kemudian menjawab "sampai saat ini belum ada." "Bisa minta formulir gak?" kali ini Riana ikut-ikutan juga. Sekelas kembali bersorak. Bu Savitri bukannya marah malah ikut senyum-senyum melihat polah murid-muridnya itu. "Formulir apa?" tanya Damian lugu. "Formulir jadiiii.... " Belum sempat Riana meneruskan kata-katanya sudah di putus Sandra, "Formulir jadi pembantu terbaik." Sekelas tertawa terbahak-bahak, cowok itu pun ikut mengulum senyumnya. Riana malah jadi bete memandang sahabatnya itu. "Ibu rasa sudah cukup bercandanya, Damian kamu bisa duduk di sebelah ummm... itu iya, di sebelah Sandra kosong." Damian mengangguk kemudian berjalan ke arah tempat duduk Sandra. Seluruh anak perempuan di kelas itu memandang iri ke arah Sandra, termasuk Riana yang sudah punya pacar sekalipun. Sandra cuma senyum-senyum saja seperti biasanya. Damian duduk disebelah Sandra, dia tersenyum. kemudian Sandra membalas senyum tersebut. "Anak-anak, hari ini kita belum mulai belajar ya, ibu masih ada rapat di kantor. kalian jangan ribut. selamat pagi." Ujar Bu Savitri. "PAAAAGIIIIII BUUUUUU..." Jawab sekelas kompak. Seketika murid-murid perempuan langsung pada bergerombol menuju bangku Sandra. Sandra yang kegerahan lantas keluar dari kerumunan itu dan berjalan menuju kantin. Ternyata di kelas Dea, kembaran nya Sandra juga kedatangan murid baru. Namanya Hugo Adhitama Richter, panggilan Tama, dia juga murid pindahan dari luar negeri. Kalau Damian ganteng karena kalemnya, Tama karena mukanya yang keliatan jutek dan rada bule gitu. Tama duduk di samping Nadia, cewek cupu berkacamata kuda. Muka Tama keliatan gak terima disuruh duduk sama Nadia yang keliatan malu-malu. Ekspresi wajah Tama emang keliatan juteeekkk bangeeeettt! Dea senyum-senyum melihat Tama yang berambut pirang dengan mata abu-abunya. Karena pelajaran kosong Tama mengeluarkan hapenya dan fokus memainkan game disana. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar yang tertarik untuk mengenal nya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Love Match

read
180.2K
bc

Stuck With You

read
75.8K
bc

Happier Then Ever

read
92.4K
bc

Pengganti

read
304.0K
bc

Sweetest Pain || Indonesia

read
77.6K
bc

Ditaksir, Pak Bos!

read
149.7K
bc

Rainy

read
19.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook