Accident

1809 Kata
Anne tidak berhenti menangis bahkan ia mengabaikan kulitnya yang sudah mulai mengeriput karena terlalu lama berendam dalam bathup. Matanya juga kian memerah. Ini adalah patah hati terhebatnya, menurut .Ia sungguh mencintai pria asal Inggris itu, pria itu bernama Jaffrey Bart. Dia sama seperti  Anne , lahir dan di besar-kan di negara orang, tetapi berdarah asli Selandia Baru. Pria itu tampan, tinggi, putih, dan pintar. Semua yang ada pada pria itu merujuk kearah kesempurnaan, buktinya  Anne  bahkan tak rela hubungan mereka kandas ditengah jalan. Sayangnya,  Anne  melupakan fakta bahwa kebanyakan pria tampan itu berengsek, dan itu benar adanya. Pria bernama Jeffrey itu menyelingkuhinya. Nilai plusnya, ia berselingkuh dengan Yerry, kekasih Jose yang juga dikenal orang sebagai Justin yang tak lain adalah sepupu Anne .  Anne  tak habis pikir, bagaimana bisa semua ini terjadi kepada dirinya dan Jose. Sepertinya semuanya bermula saat Anne  berinisiatif untuk melakukan double-dates bersama Jose dan kekasih-nya, Jose menyetujui ajakan Anne , tentunya. Anne  menerka-nerka bahwa itu adalah awal dari kehancuran hubungan keduanya. Ia tak tahu bahwa kedua-nya—Jeffrey dan Yerry—tertarik satu sama lain sejak saat itu. Harus Anne  akui, bahwa itu adalah kesalahannya, tapi yang terluka bukan hanya dirinya, tetapi sepupunya juga ikut terluka. Walaupun, pria itu tak terlihat semenyedihkan Anne , tetapi hal itu pasti melukai harga dirinya sebagai seorang pria. Hubungan mereka berakhir sudah satu minggu, dan Anne  masih belum bisa menerima itu. Sedangkan Jose, ia melakukan semua kegiatan seperti biasanya, tak terlihat sedih ataupun terluka. Sepertinya, memang Anne  saja. Huftt Anne segara menghentikan aksi percobaan bunuh diri konyolnya. Ia bangkit dengan tubuh polosnya keluar dari dalam bak mandi dan berjalan kearah handuk yang menggantung disana. Dililitnya handuk putih itu ditubuhnya, sedangkan satu handuk lagi ia lilitkan di rambutnya yang basah. Ia melangkah keluar dari dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar tidurnya dengan gontai. Ia bahkan tak menutup pintu kamar-nya. Untung saja, ia mengunci kamar mandinya tadi.  Anne  merengut, ia menghentikan langkahnya di tengah kamarnya. “HUAaaaa!!” Pekiknya histeris, airmatanya kembali menyucur deras. Ia terlihat seperti anak kecil yang tengah merajuk saat ini. “Kenapa??” Suara pria masuk kedalam indera pendengaran Anne . Anne  mendongak dan mendapati Jose berada di dalam kamarnya. Pria itu juga melilitkan handuk ditubuhnya, tetapi hanya di bagian pinggang. Kamar Jose tak memiliki kamar mandi jadi ia harus mandi di kamar mandi yang ada diluar. “I HATE JAFFREY!” Anne menangis sesegukan, sedangkan Jose menggelengkan kepalanya lalu berkacak pinggang dihadapan Anne . “Astaga An, kau masih memikirkan-nya?” Tanya Jose menatap wajah sembab Anne . “Bicara apa kau?! Memangnya aku dirimu!” Sahut Anne  kesal menatap Jose sengit. Karena rasa kesalnya Anne  menendang lutut Jose . Bukannya meringis kesakitan Jose justru membeku untuk beberapa detik. Dengan jarak ya seperti ini. dan tersangka penendangan ikut membeku. “HEI!” Jose berteriak histeris setelah sadar bahwa handuk yang ia gunakan sudah merosot kelantai akibat dari tendangan  Anne , hingga kejadian tersebut sukses mempertontonkan aset paling berharga Jose. Dengan buru-buru Jose merunduk untuk memperbaiki handuknya. Namun kepalanya tidak sengaja mengenai tubuh Anne  hingga gadis itu jatuh terduduk dilantai dengan rasa ngilu di bokongnya. “Aw!” Ringis Anne . Jose melihat kearah Anne , bisa ia lihat satu tangan Anne  memegang pinggangnya, mungkin sakitnya di pinggang sekarang, sedangkan satu tangan gadis itu memegang handuk yang kini merosot hingga memperlihatkan bagian atas dadanya. “Apa sakit?”Tanya Jose khawatir. Ia segera melangkah mendekati  Anne . Anne mendongak dan menatap Jose tajam. “Tentu saja, bodoh!” Jawab Anne  kesal. Jose terkekeh sedangkan Anne  mendengus. Ia memperbaiki handuk yang melilit tubuhnya agar lebih kencang. Jose menyamai posisinya dengan Anne . “sini, ku gendong.”Kata Jose. Tak menunggu jawaban Anne  ia langsung menggendong Anne  ala bridal style dan menurunkan Anne  perlahan saat sampai diatas ranjang. Jose ikut merunduk agar bisa mendudukkan Anne  dengan pelan-pelan diatas ranjang, tanpa sadar wajahnya sangat dekat Anne . Anne sadar, dan untuk pertama kali-nya ia menyadari bahwa Jose tampan. Anne  tanpa sadar memper-hatikan setiap inci wajah Jose , hidung mancungnya, mata elangnya, bibir kecil nan tipisnya, dan satu lagi rahang regasnya. Ew, Benar-benar merusak kewarasan. Anne segera tersadar saat merasakan ia telah menduduki sesuatu yang empuk. Ia segera menggelengkan kepalanya, aneh jika terlalu memuji saudara kita berlebihan. “Ekhm!”Deham Jose canggung. Anne mendongak lalu menautkan alis-nya. “Em, d**a mu..”rasanya pipi Jose akan terbakar jika mengucapkan kata itu lebih jelas. Jadi, ia hanya menunjuk bagian tubuh Anne  yang dia maksud. Anne pun melihat kearah mana tangan Jose menunjuk dan terkejut bukan main saat menyadari bahwa handuk yang ia gunakan kembali melorot. Jose menautkan alisnya bingung, ada apa dengan  Anne ? Biasanya, jika ia berbicara sesuatu hal berbau m***m atau melakukan sesuatu yang terlihat m***m, Anne  akan meneriakinya dan tak segan menghajarnya. Sekarang bahkan Jose melihat sedikit aset miliknya gadis itu tidak melakukan apapun. Apa gadis itu seputus-asa itu setelah diselingkuhi? “ingin bercerita?”Tanya Jose melihat Anne  masih terdiam. Anne hanya mengangguk, tatapan matanya kosong. Ia mengangguk hanya sebuah reflek, karena kenyataannya pikirannya sedang melayang ke arah lain, seperti membayangkan Jeffrey sedang kencan romantis seperti hal yang  biasa mereka lakukan tapi bedanya sekarang bersama Yerry. Sial, Anne  tak berhenti mengutuk dua insan itu. Bisa ia rasakan ranjangnya sedikit bergerak. Anne  pun menoleh, ternyata Jose duduk disana. Apa yang ia lakukan? Tidak, Anne  menggeleng kepalanya. Yang benar adalah apa yang Anne  lewatkan? Ada sekitar satu meter jarak diantara keduanya, dan mereka masih diam. Jose menunggu cerita dari Anne , walaupun sebenarnya pikirannya sedang tidak baik setelah melihat d**a Anne  tadi. Sedangkan Anne , ia bingung akan bercerita apa kepada pria itu. Ia pun melihat kearah Jose, sayangnya pria itu sedang melihat kearah lain. Mata Anne  turun melihat inci tubuh Jose, dan ia dibuat terpana dengan pahatan abs six-pack milik Jose, ia tahu Jose pria yang benar-benar menjaga otot-otot tubuhnya, sama sepertinya juga. Jose diam-diam melirik Anne , dan ia dibuat terkejut. Gadis itu tengah menatap bagian bawah tubuhnya, entah itu perut berabs-nya, atau hmm. Tenggorokkan Jose terasa mengering. Ia salah tingkah, wajahnya pasti memerah sekarang. Kenapa Anne  melakukan ini terhadap-nya? Jose merasa kehilangan kendali akan dirinya sendiri. Kenapa Anne  se-menggoda ini? Pikir Jose. Sebagai pria sejati tentu Jose tergoda. Jose memotong jarak diantara mereka. Ia mendekatkan wajahnya dengan Anne , dan reaksi Anne  lagi-lagi membuat Jose terkejut, gadis itu tak meneriakinya, menghajarnya, atau untuk sekedar melepaskan tatapannya pun tidak ia lakukan. Sedangkan Anne  merasa jantungnya terpompa dengan tidak stabil, bagaimana tidak wajah Jose sangat dekat dengannya, bahkan untuk meneriaki Jose saja tak bisa ia lakukan. Bisa ia rasakan hembusan nafas Jose yang mengenai pipinya, ia juga bisa melihat mata Jose menatap bibirnya penuh minat. Jose menutup matanya saat ia merasakan bibir basahnya menyatu dengan benda lunak serupa. Di lumat-nya bagian bawah bibir gadis itu. Aneh, tak ada penolakan. Ciuman itu semakin dalam. Jose mencoba melesakkan lidahnya agar bisa bermain dengan lidah Anne . hebatnya, Anne  mengijinkannya! Gadis itu membuka bibirnya membiarkan lidah Jose bermain dengan lidahnya. Jose adalah good kisser, Anne  mengakui itu. Ia bahkan ikut menutup matanya saat merasakan sensasi lidah pria itu bermain dan menari-nari indah dalamnya. "..." Jose melepaskan ciuman mereka saat ia merasakan oksigen dalam tubuhnya kian menipis. Nafas Anne  terengah-engah, begitu juga dengan Jose. “Jo...” Panggil Anne  pelan, ia memperingati Jose saat merasakan tangan pria itu merayap melonggarkan handuk yang ia lilit ditubuhnya. Anne menatap mata Jose, mata pria itu tampak berbeda. Terlihat semercik api disana. Anehnya, Anne  hanya mampu mengeluarkan kata itu saja, selanjutnya ia tak lagi mampu bersuara. Jose membalas menatapannya, dan Anne  benar-benar kehilangan akal sehatnya saat ini. Pria itu tampak sangat seksi, dan menggoda entah itu keringat atau air yang belum kering ditubuhnya yang pasti hal itu mampu membuat Anne  membeku, dan terpesona. Otaknya memberi sinyal bahwa ini berbahaya. Tapi, yang ia lakukan adalah membiarkan Jose melanjutkan apa yang ia lakukan. Jose kembali mendekatkan wajahnya dengan wajah Anne , dan kembali melumat bibir gadis itu. Kali ini berbeda, ciuman lebih intim dari sebelumnya. Dibaringkannya tubuh Anne  perlahan, ditindihnya tubuh Anne  dengan tubuh besarnya, membuat gadis itu tampak kecil dibawahnya. Mereka terus berciuman tanpa berniat menhentikan itu. Jose menyentuh kedua pundak polos Anne  yang masih terasa basah, ia berniat melepaskan ciumannya dan mengakhiri ini semua. Belum sempat Jose menghentikan kegiatannya karena sekarang tubuhnya terasa tersengat listrik saat merasakan tangan dingin Anne  melepaskan handuk yang melingkar dipinggangnya. Apa ini lampu hijau? Batin Jose. Ia melupakan niat awalnya yang ingin menghentikan ciuman itu, kini tangannya ikut membuka lebar handuk yang masih terkait ditubuh Anne , sehingga sekarang tubuh Anne  benar-benar polos tanpa penutup. Jo melepaskan tautan di antara bibir mereka, ia turun menciumi leher Anne, mengigit kecil dan memberi tanda merah disana. Anne merasakan sengatan-sengatan kecil saat Jose melakukan itu, ia suka sensasi itu. Anne memeluk erat leher pria itu, meminta Jose melakukan sesuatu yang lebih. Ia membiarkan pria itu menyentuhnya, melakukan apapun yang dia mau karena setiap sentuhan yang Jose berikan mampu membuat Anne  lupa akan dunia, lupa akan kisah cintanya yang menyedihkan. Setidaknya itu 'lah yang Anne  pikirkan. Lupakan konsekuensinya, biarkan karma menghukum mereka dibelakang, yang Anne inginkan saat ini adalah melupakan rasa sakitnya. Semuanya berjalan begitu cepat sampai mereka tanpa sadar sudah dibutakan oleh nikmatnya gairah. Tangan Jose terulur untuk menggapai kontak lampu yang ada disamping ranjang Anne , mematikan lampu kamar itu menyisakan sedikit cahaya yang hadir dari luar jendela di kamar Anne , membuat suasana kamar itu menjadi remang-remang. Dalam cahaya redup itu Jose yang kini berada diatas tubuh Anne  menatap mata gadis itu dengan satu kaki yang berada diantara kedua paha Anne . Anne membalas tatapan Jose , entahlah Anne  tak bisa mendeskripsi-kan perasaannya saat ini, yang ia inginkan pria itu kembali menyentuh-nya. Tangan Anne  terulur untuh menyentuh rahang tegas Jose yang sangat menggoda itu. Ia mengelus semua sisi rahang pria itu, dengan satu tangannya yang berada pada d**a atasnya sendiri seolah menutup sesuatu yang jelas sudah pria itu lihat.  Jose mendesis. Ia terangsang bahkan karena sentuhan kecil seperti itu. Jose bertumpu dengan kedua sikutnya. Ia memejamkan matanya saat tangan gadis itu masih setia mengelus garis rahangnya. Gila! Ini benar-benar tak tertahankan. Tanpa diduga waktu berjalan begitu cepat hingga tanpa sadar keduanya telah sampai pada puncak dari godaan yang sedari tadi mereka lemparkan. Menyadarkan Anne bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang sangat salah, ia mencoba mendorong tubuh Jose, namun pria itu malah membuatnya memeluk tubuh kekar itu. Untuk melepas ciuman saja Anne  tak bisa, karena tangan pria itu menahan tengkuknya. Sial! Ciuman itu memabukkan, Anne  tak bisa menyangkal itu. Tangannya yang tegang berubah melunak, dan beralih memeluk punggung Jose dengan erat. Jose? pria itu terlalu sibuk menikmati dunianya. Ia merasa dirinya seperti dirasuki. Katakan saja ia pria berengsek, ia tak akan keberatan karena memang itu faktanya. Bahkan ia tak bisa menahan nafsu birahinya kepada Anne yang jelas memiliki hubungan darah dengannya. Terserahlah. Toh, Anne juga menikmatinya. Pikir Jose.                    TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN