BAB 29 – Hotel

1813 Kata

Andi bersusah payah membopong tubuh Reinald keluar dari Barista, pria itu mabuk berat. Dari bibirnya selalu keluar ocehan yang tidak jelas. Pria itu terus menceracau, menyebut-nyebut nama Andhini. Andi membawa Reinald ke rumahnya menggunakan taksi online, sementara mobil ke dua pria tersebut masih tertinggal di instansi tempat mereka berdua bekerja. Andi bersusah payah membopong tubuh itu hingga ia berhasil membawa Reinald ke dalam kamarnya, dan membaringkan pria itu secara perlahan di atas ranjang. “Rei, lu ngerepotin banget,” gerutu Andi. “Dhini ... Dhini ....” Reinald masih meracau. Hari masih senja, matahari belum sepenuhnya turun meninggalkan langit kota Bandung. Cahaya kemerahannya masih menampilkan lukisan indah di atas langit yang mulai berwarna warni. Sungguh, ciptaan Tuhan ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN