BAB 80 – Dihina, Lagi

1422 Kata

Andhini terenyuh. Beberapa saat setelah kepergian Reinald, Andre masih meronta. Andhini kewalahan membujuk putranya itu agar mau tenang. Andhini sudah memberikan ASI, Andre malah menolak. Dibujuk dengan banyak mainan, bayi tujuh bulan itu semakin meronta. Ia terus menangis. Andhini mengambil gawaynya, dan membuka sebuah aplikasi penampil cerita anak-anak. Awalnya Andre tidak tertarik. Tapi ketika layar gadget itu menampilkan tayangan pengetahuan sipil dan alat-alat berat, Andre seketika terdiam. Netranya fokus menatap layar gadget ibunya. Andre tampak sangat tertarik dengan bangunan dan jembatan, persis seperti keahlian yang di miliki oleh Reinald. Seorang pria lulusan Teknik Sipil dengan predikat terbaik di kampusnya. Dada Andhini kembali sesak. Darah Andre tidak bisa dibohongi. Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN