BAB 91 – Batagak Gala

1458 Kata

Roda-roda pesawat yang di tumpangi Andi, mulai menapaki aspal Bandara Internasional Minangkabau. Udara panas kota itu mulai terasa ketika rombongan itu mulai menuruni anak tangga pesawat. Andi menarik napas panjang sesaat setelah turun dari pesawat. Jantungnya semakin berdetak kencang tak beraturan. Besok ... Ya, besok Andi akan mengucap sumpah pernikahan di depan semua orang. Besok statusnya akan berubah. Reinald memperhatikan sahabatnya yang berhenti melangkah. Andi masih mematung tidak jauh dari gerbang bandara. “Ada apa?” Reinald merangkul bahu Andi. “Huft ... entahlah, gue takut.” “Takut apa?” “Lu tau’kan Rei, bagaimana dan siapa gue di masa lalu. Gue takut kalau Haniva akan kecewa jika suatu saat nanti ia tau semuanya.” Andi mulai melangkahkan kakinya memasuki gerbang Bandar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN