207. Bye Jakarta

1385 Kata

Dari belakang, Dito menatap punggung Kanaya dengan rasa iba. Pasalnya, ia tadi tanpa sengaja mendengar semua kata-kata Kanaya. Saat akan memanggil Kanaya karena taksi yang mereka pesan telah datang. Dito tahu dengan jelas. Jika Kanaya pasti akan sangat terluka karena perpisahan ini. Walaupun sebenarnya ia tidak berharap mereka akan mengalami hal menyedihkan ini. Namun, satu sisi hatinya merasa inilah saat yang tepat untuk menjaga Kanaya dengan caranya dan membuktikan pada wanita itu. Jika masih ada ketulusan hati dari seseorang yang lain untuk Kanaya. Dan Dito tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu jika sampai kelak Kanaya memberikan kepadanya kesempatan untuk bisa membahagiakan Kanaya dan anaknya nanti. Hanya satu harapannya. Jika kelak karena kebersamaan mereka. Kanaya mau membu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN