42. Pertemukan aku dengan orang tuamu!

1251 Kata

Malam terasa begitu indah hari ini. Bintang-bintang bertaburan di langit sana. Ditambah dengan kelap-kelip lampu kota yang terlihat jelas dari balkon apartemen Reynand. Seakan Kanaya berada di Padang gemerlap lampu-lampu. Dinginnya udara malam ini, tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya saat ini. Bagaimana tidak, saat ini, detik ini, pria yang dicintainya. Pria yang juga telah mengubah hidup Kanaya yang dulunya bahkan tak pernah berani berharap akan kebahagiaan dalam hidup. Kini, berani berharga akan adanya kebahagiaan layaknya manusia pada umumnya. Yakni memiliki seseorang yang mencintai dan dicintai. Memiliki seseorang yang akan dengan senyum hangatnya, mau merentangkan kedua tangannya lebar-lebar untuk memberikan rasa nyaman dan aman dari sebuah pelukan. Dalam situasi dimana terk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN