Reynand menghembuskan nafasnya berat. Sesaat setelah Kanaya masuk kedalam selimutnya dan membungkus seluruh tubuhnya. Reynand membalikkan tubuhnya dan bersandar di pagar pembatas balkonnya. Menatap lampu-lampu yang indah di depannya. Pandangannya menerawang jauh. Mencoba Memikirkan kembali kata demi kata yang Kanaya ungkapkan padanya tadi. Memang benar apa yang dikatakan oleh Kanaya. Sekarang atapun nanti. Tak akan ada bedanya. Sebab orang tuanya pasti tak akan setuju pada hubungannya dengan Kanaya. Reynand bisa mengerti ketakutan kekasihnya tersebut. Hanya saja, ia masih merasa belum cukup waktu untuk membuat orang tuanya tak lagi mencampuri kehidupannya. Orang tuanya yang masih saja terus mengusik kehidupannya hingga saat ini. Reynand merasa jika saat ini bukan waktu yang tepat

