Sembilan bulan berlalu dalam ketenangan. Hanya ada sedikit riak kecil sering jadi bahan perdebatan yang berujung saling diam. Namun, itu bukan tantangan besar yang ditakutkan. Ardian membuktikan diri sebagai suami yang bertanggungjawab. Untung kejadian malam itu aku berhasil mengelabuinya. Secepat kilat aku mendorongnya ke ranjang dan pura-pura mencumbu. Saat ia terlena, aku mengambil ponsel dan menyimpan di bawah bantal. Hidupku terselamatkan. Kini, sembilan bulan kebersamaan terasa begitu indah. Pekerjaanku lancar dan aku memiliki tabungan yang lumayan. Karena selain kerja di butik, aku menyambi jualan buku anak secara online. Hanya modal iklan ciamik di sosial media, tidak perlu restok barang. Menjelang lebaran, kerjaan di butik menumpuk. Aku dan keryawan lainnya harus menyelesaikan

