Bab 2. Tuan Kennard

1053 Kata
Namun semua harapannya sia-sia ketika dua lengan mengapit tangan kanan dan kirinya bersamaan. Mencekal lengannya kuat, menahan dan menangkap gadis itu agar tak bisa kabur lagi. Jessica mendesah pasrah. Dia menghembuskan nafasnya lelah dan berat. Percuma , semua sia-sia. Aksi kaburnya menjadi sia-sia jika pada akhirnya dia kembali tertangkap. Namun setidaknya dia sudah mencoba untuk kabur dan melepaskan dirinya. Dua pria itu menarik Jessica berdiri dan berjalan mengikuti mereka. Dua pria yang menahan lengan Jessica membawanya berdiri di hadapan Javier. Jessica masih saja menunduk, ketika ia menyadari sudah berada di hadapan pria dingin itu, dia mengangkat kepalanya menatap Javier dengan sinis dan tajam. Seandainya pria itu mengusir bodyguard ini. Seandainya pria itu mengatakan Jessica tak ada di ruangan ini. Dan seandainya pria itu berbaik hati menyembunyikan keberadaannya. Dia mungkin tak akan tertangkap. “Dia adalah gadis yang kami cari, tuan Kennard.” Javier hanya terdiam dengan wajah dingin dan kejam yang terpahat jelas. Dia sama sekali tak berniat menjawab atau membalas ucapan itu. “Terimakasih atas kemurahan hati tuan dan maaf jika kami mengganggu tuan," ucap pria di sisi kanan Jessica dengan membungkuk dalam. Tiba- tiba saja pintu ruangan itu terbuka. Seorang wanita yang sudah berumur masuk ke dalam ruangan itu. Dengan barang-barang mewah yang melekat di tubuhnya. Bahkan dia juga memakai makeup yang cukup tebal, membuatnya terlihat seperti seorang mucikari. Wanita itu adalah istri pemilik gedung ini, nyonya Rose. “Astaga, maafkan kami tuan Kennard. Maafkan kami yang telah menggangu kenyamanan malam anda dengan hal yang tak berguna seperti ini," ucapnya menunduk hormat dan sungkan. Rose melihat ke arah anak buahnya. Dia bahkan mendelik marah menatap Jessica. “Apa yang kalian lakukan? Cepat bawa gadis itu pergi dari sini! Ikat dan kurung dia agar tak bisa kabur lagi.” Intruksinya kepada dua anak buahnya itu. Membuat dua orang itu mulai bergerak dan mendorong tubuh Jessica untuk mengikuti mereka. “Yak! Lepaskan aku. Lepaskan!" teriak Jessica memberontak. Jika dia diikat dan dikurung maka dia tak akan bisa kabur lagi. Dia harus mau mengikuti semua keinginan Rose. “Bibi lepaskan aku. Kau tidak bisa melakukan ini padaku. b******k! Lepaskan aku! Aku bilang lepas!” Teriak Jessica kencang terus memberontak dan hilang di balik pintu. Sebelum Jessica menghilang di balik pintu Javier tersenyum miring. Menarik satu sudut bibirnya tinggi, dia menyeringai devil memandang pintu itu. Tangannya terangkat mengelus pelan bibir bawahnya dengan jari telunjuknya. Membuat pria itu terlihat sangat sialan sexy , tampan dan menggairahkan di waktu yang bersamaan. “Maafkan kami atas kejadian yang … ” sesal Rose. “Berapa?” Potong Javier cepat , tak sudi mendengar basa-basi wanita tua di hadapannya. ” Ya?” Alis Rose mengkerut. “Berapa harga gadis itu? Aku menginginkannya.” “Tunggu, maksud tuan Kennard. Tuan menginginkan gadis itu, Jessica?” Ucap Rose tak percaya. “Ya, berapa harga gadis itu?” “Maaf , tuan. Tapi gadis itu tidak … ” “Aku ingin membelinya. Bukan untuk semalam tapi untuk memilikinya. Berapa harganya?” “Memilikinya?” Rose semakin bingung. “Ya, aku tertarik padanya. Dia sudah menarik gairahku dengan pembangkangannya. Aku ingin menjadikannya jalangku. p*****r pribadiku.” “Apa? p*****r pribadi? Maaf tuan Kennard, tapi ... ” “100 ribu dollar?” Lagi-lagi Javier memotong ucapan Rose. “Ya?” Rose terlihat seperti orang bodoh dengan terus memasang raut wajah tak mengerti. “b******k, kau mucikari sialan. Baiklah, 500 ribu dollar , dia menjadi milikku. Dan kau tak berhak sedikit pun terhadapnya, bagaimana?” "Li..lima ratus ribu dollar," ucap Rose terkejut bukan main. Itu harga yang sangat fantastik. Rose masih terlihat bimbang. Jessica bukanlah peliharaan jalangnya. Dia terlalu tinggi jika harus disandingkan dengan wanita jalang yang ada disini. Tak mungkin dia menjual Jessica semudah itu. Karena dia sudah merencanakan hal gila lain untuk Jessica. Menikahkannya dengan pengusaha tua dan menguasai seluruh kekayaan keluarga Jessica. Ya, dia sudah merencanakan semuanya. Rencana yang sudah dia susun beberapa tahun yang lalu bersama suaminya. Menyabotase pesawat pribadi milik keluarga Alexander , hingga membuat kedua orangtua dan tunangan Jessica mengalami kecelakaan dan dinyatakan menghilang, bahkan kabar terburuknya mereka semua sudah dinyatakan meninggal. Meninggalkan Jessica seorang diri bersama paman dan bibi yang licik, anak angkat keluarga Alexander. "Bagaimana nyonya?" pertanyaan Javier membuat Rose tersadar dari lamunannya. "Sebentar, biarkan aku berpikir sebentar tuan." Lima ratus ribu dollar bukanlah uang yang kecil. Itu nominal angka yang besar. Tapi, Rose sudah menjodohkan Jessica dengan ketua kang, pemilik shinwa group. Pria tua beristri tiga itu berjanji akan memberikan 10% dari saham shinwa group jika kami bersedia menikahkan Jessica dengannya.Tunggu, dia menjodohkan Jessica dengan ketua shinwa group agar gadis itu menjauh dan ia bisa mengendalikan kekayaan keluarganya. Jadi jika Rose menjualnya , sama saja dia sudah menyingkirkannya. Jessica pasti tak bisa kabur dari tuan Kennard. Ditambah lagi , Rose tau pasti watak tuan Kennard. Pria ini berambisi, arogan , kejam dan sadis. Tak ada yang sanggup menolak keinginannya. Jika ada maka orang itu harus siap menantang malaikat mautnya sendiri. Ini seperti sekali tepuk dua lalat mati. Rose bisa menyingkirkan wanita sialan itu dan mendapatkan uang 100 ribu dollar. Lagipula , tuan Kennard sudah berpikir jika Jessica adalah salah satu jalang peliharaannya. Ah , Jessica masih perawan. Sepertinya Rose mendapatkan ide yang sangat brilian dan dia harus menyakinkan tuan Kennard , jika Jessica adalah wanita picik dan licik. "Baiklah tuan Kennard, sebenarnya aku ingin menjual Jessica kepada pria lain. Namun karena tuan adalah pelanggan terhormat kami maka aku akan menjualnya kepadamu," jawaban nyonya park membuat Javier menyeringai puas. "Tapi Jessica istimewa. Gadis itu masih perawan." Lanjut Rose. "Benarkah? Aku semakin menginginkannya. Baiklah satu juta dollar. Tak ada penawaran atau penolakan lagi. Kau tau aku benci hal itu bukan." "Ya tuan. Bagaimana mungkin aku bisa menolak penawaran tuan yang sangat besar itu? Tapi tuan, seperti yang kau lihat, gadis itu sulit untuk dikendalikan. Dia selalu memberontak. Dia juga wanita yang licik dan selalu berambisi bahwa ia adalah putri dari keluarga kaya." "Benarkah?" "Ya tuan, jadi jangan pernah tertipu akan sandiwara dan air mata palsu miliknya. Dia hanyalah jalang rendah yang sangat licik." "Ini semakin menarik," ucap Javier dengan raut wajah datar dan sulit ditebak. "Ah , satu hal lagi tuan. Anda bilang mau menjadikannya milik tuan. Aku dengan senang hati mengabulkan keinginan tuan. Tapi bisakah anda berjanji tak akan pernah melepaskannya. Dia wanita yang sulit untuk dikendalikan dan aku yakin jika tuan melepaskannya, dia akan balas dendam kepadaku."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN