“Tugas saya menjaga, dan melapor pada Papi Nona jika memang ada yang perlu disampaikan.”
“Ck!” Hansika berdecak, “mulai sekarang, jangan sembarang melapor kecuali aku sampai terluka bahkan pingsan.”
Satya terdiam mendengar permintaannya, Hansika tahu Satya tidak mungkin langsung menyetujui.
Hansika kemudian berbalik, tapi langkah kedua ia mendengar Satya bicara... “Saya melapor karena merasa Nona untuk pertama kali, terlihat sangat berbeda... tidak sebaik yang Nona yakinkan pada saya.”
Hansika menghela napas dalam, lalu dia berbalik.
Satya biasanya jarang banyak bicara, tetapi pagi ini dia lebih tahu fungsi mulutnya...
“Dan apa gunanya saya, jika membiarkan Nona sampai terluka?”
Tatapan mata mereka beradu, bibir Hansika sudah terbuka hendak bicara tetapi tiba-tiba ia tidak ing
