Caramel - 12

1645 Kata

“Pelan-pelan Laras masukinnya!” “Iyaaa, sabar.” “Jangat kaku gitu, dong. Lemes, rileks.” “Iya, iya, Arken. Lo jangan dorong-dorong, enggak bisa masuk ke lubangnya!” “Nah, pelan... pelan. Dikit lagi masuk.” Clekkk! Arken dan Laras bernafas lega saat pintu rumahnya terbuka. Baik keduanya saling tatap, kemudian terkekeh saat melihat keadaan mereka yang berkeringat. Untuk memasukan sebuah kunci saja mereka seperti melakukan sesuatu. Ehem. “Udah lo pulang aja.” “Enggak gue mau minta maaf dulu sama abang lo.” Laras mendesah panjang. Dilihatnya laki-laki yang sedang menenteng helm itu sedangkan motornya terpakir dijalan depan rumahnya. Saat ini mereka berdua sedang berada didepan pintu rumah Laras. Arken keras kepala ingin mengantarkan ia masuk ke delam rumah sekaligus meminta maaf pada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN