"Ini, Nyonya, silakan dinikmati."
Anna menyodorkan mangga muda yang tadi dibelikan oleh Darren untuknya. Moza menatapnya dengan antusias. Dia mengambil makanan itu dan melahapnya dengan bumbu rujak yang tidak terlalu pedas. Moza bersorak senang karena rasanya lebih dari apa yang dia bayangkan.
"Bi, jangan pergi. Cobalah sedikit."
"Tidak, Nyonya, itu untuk Anda," tolaknya halus. Namun Moza bukan orang yang gampang menyerah. Saat Anna terus menolak, wanita itu malah menariknya duduk.
"Ayo, jangan malu-malu." Moza tanpa ragu menyuapkan makanan itu ke arah Anna. Dia tersenyum melihat reaksi wanita itu. "Oh, ya, bagaimana kabar keluarga Bibi? Apa semuanya sudah baik-baik saja? Maaf, aku dan Darren tidak bisa menjenguk."
"Tidak apa-apa, Nyonya. Saya justru merasa bersalah karena cuti terlal
