SALAH PAHAM

1918 Kata

Arham kembali menyeruput teh panasnya dengan hati-hati. Di depannya ada seorang laki-laki dengan kaos hitam yang dibalut dengan kemeja kotak-kotak lengan panjang yang kancingnya dibiarkan terbuka. Sedangkan Arham sendiri, hanya memakai kemeja putih polos. Kebetulan prakteknya hanya sampai jam tiga sore. Dan alhasil, dirinya terdampar di salah satu warung pinggir jalan yang ada di daerah jalan Kusumanegara. Dan laki-laki yang berada di depannya itu adalah Farel. Salah satu teman sekelasnya pada masa SMA dulu. Mereka janjian untuk makan soto kesukaan mereka sore ini. Sebenarnya, sekaligus kangen-kangenan karena Farel baru datang dari Jakarta hanya untuk menghadiri reuni yang akan diadakan nanti malam. Reuni yang akan dihadiri anak-anak alumni IPA 1 saja. Ya, mungkin hanya sekitar tiga puluh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN