Takut Tak Sempat

796 Kata

    Satu hari, dua hari, tiga hari berlalu dengan cepatnya. Keanu belum juga menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan sadar. Ibu Hana senantiasa berada bersamanya, menemaninya siang dan malam.    Ibu Hana sangat khawatir dengan anak-anak yang masih kecil di panti asuhan, terutama Kian. Ia khawati karena Kian selalu sulit tidur jika tak ada dirinya. Untunglah ia memiliki beberapa asisten yang bisa dipercaya untuk mengurus panti selama beberapa waktu.     Kemarin Kian, Harland dan Mohan kemari. Kian menangis begitu melihat Ibu Hana. Terlihat jelas anak itu sangat merindukannya. Ibu Hana segera memeluk Kian dengan erat.     "Ibu ... kenapa Ibu nggak pernah pulang?" tanya Kian sambil terisak-isak.     "Maafin Ibu, Sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN