Takut. Salah satu dari banyak rasa yang kini menyerang Devon tanpa ampun. Takut. Rasa yang paling parah menyerangnya saat ini. Bisa dikatakan, sama dengan betapa takutnya ia ketika Ayah dan Ibu meninggal. Takut tak bisa melanjutkan hidup tanpa kehadiran kedua orangtuanya, hanya bersama sang kakak. Bertahun-tahun begitu sulit ia jalani. Berusaha membiasakan diri tanpa kehadiran Ayah dan Ibu. Meski kelihatannya ia telah mendapatkan kehidupan baru, terlihat bahagia dengan Laurent. Namun jauh di dalam hatinya, ketakutan dan kehancuran itu masih begitu membekas. Meninggalkan luka dalam yang menganga. Belum lagi ketika ia harus menggadapi kenyataan tentang Leukemia yang bersarang di tubuhnya. Semakin lama, tubuhnya semakin rusak. Semakin parah. Semakin p

