Jodoh Agil

1563 Kata

*Membaca Al-Qur'an lebih utama* Kekesalan Aji tak kunjung hilang, ia masih enggan masuk ke dalam kamar inap istrinya dan lebih memilih duduk di kantin rumah sakit dengan secangkir teh hangat sebagai temannya. Pikirannya melayang ke arah calon buah hatinya yang tak bisa ikut bersama dengannya karena sudah terlebih dahulu bersama dengan Tuhan. "Loh, Ji. Kok di sini?" Aji melihat ke arah Agil yang sepertinya baru saja tiba. Pemuda itu terlihat memakai baju santai dengan menenteng sebuah rantang yang ia duga berisi makanan dari ibunya. "Gak masuk lu?" Tanya Aji. Agil terkekeh sebentar terus menggelengkan kepalanya. "Ini ada makanan dari emak lu." Aji menerimanya lalu meletakkan di atas meja. Aji menyeruput teh hangat yang ia pesan tadi. Lalu menatap lurus ke arah taman rumah sakit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN