Sesuai janji Angga semalam, bahwa dia akan menjemput Ara pagi ini. Dengan sopan Angga masuk kedalam rumah Ara dan di sambut oleh Bunda dan Ayah kekasihnya itu.
" Pagi om, tante" ucap Angga sopan
" Pagi Angga" ucap ayah Ara dengan tersenyum
" Ayo duduk dulu, kita sarapan bareng, tante panggilin Ara dulu ya di atas" ucap bunda Ara
" RAAAA, AYO TURUN ANGGA UDAH JEMPUT NIHHH" teriak bunda Ara dari bawah
" IYA BUN" ucap Ara tak kalah keras dengan panggilan bundanya
ayah Ara hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan dua wanita yang ia sayangi itu.
Kemudian Ara turun dengan seragam sekolahnya yang sudah rapi dan siap untuk berangkat sekolah. Setelah selesai sarapan bersama keduanya pamit untuk bernagkat seklah bersama .Seperti biasa, tidak ada percakapan dari keduanya saat di dalam mobil. Sampai mobil masuk ke pekarangan sekolah.
Saat Ara hendak keluar dari mobil duluan, Angga menhannya. " Keluarnya bareng, gue anter lo ke kelas" ucap Angga dnegan enteng dan hanya di balas dengan kerutan di kening oleh Ana lalu kemudian hanya mengangguk menurut.
Setelah itu Angga mengantar Ara ke kelasnya yang ada di kelas XI IPA A yang hanya berjarak dengan dirinya yang berada di kelas XI IPA B.
Ica dan sisi saling berpandangan saat tau sahabatnya, Ara di antar sampe kelas oleh Angga.
" Nah gitu dong jadi pacar, dianterin noh pacarnya sampe ke kelas, ga sibuk sama banyak cewek diluar sana noh" ucap Ica sinis menyindir Angga yang mengantar Ana sampai duduk di dalam kelasnya.
Angga mengabaikannya, kemudian dia menatap Ara " nanti pulang bareng gue" dan Ana hanya mengangguk.
Ica yang merasa di abaikan menjadi sangat kesal. Hampir saja dia memukul Angga tapi Sisi menahannya, dan Ica pun akhirnya kembali tenang meskipun masih ada rasa sedikit kesal.
Setelah Angga keluar dari kelas mereka. Ica dan Sisi langsung menghampiri meja Ana yang berada di depan bangku meraka.
" Tumben noh si Angga perhatian sama lo, kesambet setan apa tuh?" ucap Ica dengan ekspresi tak suka
Ara hanya tersenyum dan kemudian Sisi ikut berbicara. " Gimana sih lo ca, lo harusnya seneng dong Angga udah mulai perhatian sama Ara, bukannya ini yang emang harus Angga lakuin buat Ara,? Angga ga perhatian lo marah, Angga perhatian lo malah kaya gini, gimana sih lo?" Ucap sisi dengan sedikit bingung.
" Iya ca yang sisi bilang itu bener. Udah bagus dong Angga mulai perhatian sama gue." Ara ikut menanggapi dengan senyum di wajahnya
Ica tersenyum miring dan menanggapinya dnegan tenang, " Yakin lo? Lo kenal Angga udah berapa lama sih? palingan juga ntar siang dia udah berubah lagi, yakin gue"
Seketika senyum di wajah Ara berubah menjadi sedih. Benar. Yang dikatakan Ica benar selama ini Angga cuma permainin Ara aja. tiba-tiba Angga menjadi perhatian, tiba-tiba Angga menjadi seseorang yang seakan-akan gakenal dengan Ara.
Menyadari perubahan raut wajah sahabatnya itu. Sisi segera menenangkan mereka berdua
" Icaa lo kok ngomongnya gitu sih, siapa tau si Angga emang udah mulai sadar" ucap Sisi dengan lembut kepada Ica
menyadari ucapannya menyakiti Ara, Ica langsung mengalah dan meminta maaf kepada Ara " Iya iya gue minta maaf, gue kaya gini karna gue sayang sama lo Ra, gue gasuka dlo dibuat mainan sama orang yang gak bertanggung jawab macem Angga itu, Lo itu cantik, pinter baik tapi kenapa sih lo harus jatuh vcinta sama modelan manusia ga punya hati macem Angga itu" ucap Ica sedikit kesal namun masih dengan suara yang prihatin terhadap sahabatnya itu
" Gue sayang sama Angga, ca, si" hanya itu yang bisa Ara ucapkan dnegan air mata yang menetes
Kemudia kedua sahabatnya itu memilih untuk diam dan memeluk Ara, karna jika di teruskan maka akan terus ada drama di pagi ini. hihi
Bel masuk pagi ini menyelesaikan pelukan pagi mereka bertiga. Akhirnya mereka bersiap-siap untuk memulai jam pelajaran pertama.
.
.
Jam istirahat udah berbunyi, mereka bersiap siap untuk kekantin, tapi saat mereka keluar dari kelas merka kaget karna Angga dkk udah nunggu mereka di luar. Ya, Angga, Aldo, dan Rio.
" Ngapain ;lo?" ucap Ica dnegan nada tidka suka
" Wehhh santai dong cantik, jangan ngegas mulu kalo ngegas mulu ntar cantik lo luntur lagi" sambil menatap Ica dengan mengedipkan sebelah matanya.
" kedip lagi gue colok mata lo" ucap Ica semakin tidak santai dan mengangkat kedua jarinya sambil mengarahkan pada Rio
Sisi menahan Ica. " Ca udah ca"
" Ke kantin bareng gue" ucap angga kepada Ara menyelesaikan pembicaaran antara Ica dan Rio.
Ara menatap kedua sahabatnya daan kedua sahabatnya mengangguk. " okey" ucap Ara kepada Angga setelahnya.
Akhirnya Angga dan Ara pergi dulu kekantin diikuti oelh Ica, Sisi, Rio dan Aldo di belakang mereka.
Sesampainya di kantin merek duduk bersama, kecuali Angga dan Ara mereka memilih kursi sendiri dna hanya duduk berdua. Kejadian yang sangat langka. Memang semua tau jika Angga dan Ara ada;lah pasangan kekasih, tetapi mereka juga tidak kaget dengan kelakuan mereka yang seperti bukan sepasang kekasi, apalagi dengan kelakuan Angga yang sering gonta ganti cewek tapi herannya tempat pulang Angga selal Ara.
" Lo mau mkan apa? " tanya angga kepada Ara
" Gue mau nasi goreng pedes sama es jeruk"
" Enggak lo gaboleh makan pedes dan lo gaboleh minum es, nasi goreng biasa danteh anget aja" ucap angga protektif
" Ya terus ngapain lo masih nanya kalo lo yang mutusin sendiri makan gue" tanya Ica sedikit kesal
Angga tak menanggapi dan dia segera pergi memesan makanannya .
Sementara itu Sisi dan Ica sedari tadi memperhatikan kedua pasangan itu.
"Mudah-mudahan Angga bisa beneran berubah ya buat Ara" ucapan sisi memulai percakapan diantara mereka berempat.
" Ya, mudah-mudahan aja" ucap Ica tak yakin dengan ucapannya sendiri
"Udahlah girls, Angga orangnya baik kok, dia juga setia sama Ara jadi kalian tenang aja, ya ga do?" ucap Rio menenangkan sambil mengangkat alis dan menatap Aldo yang dijawab cuma dnegan anggukan saja.
" Setia lo bilang?" ucap Ica tak terima atas omongan Rio tadi " Angga udah mainin sahabat gue berkali kali ya, dia kadang peduli, kang sok ga peduli, kadang ngrasa paling bisa bahagiain, kadang nyakitin. Itu yang lo bilang baik dan setia?" lanjut Ica sambil emosi pada Rio
" Ca, udah ca kita di kantin gaenak sama yang lain" ucap sisi menenangkan
"Iya iya sorry ca" Uacap rio akhirnya mengalah
kemudian mereka segera memasan makanan karena jam isturahat sebentar lagi akan selesai.