"Argh!" Xander tersentak lalu bangun dari tidurnya, pelipisnya sudah basah akan keringat yang bercucuran, dadanya terasa sakit. "Cuma mimpi tapi kenapa rasanya sakit banget ya tuhan," Xander memegang dadanya yang terasa sakit Xander melirik jam yang ada di dinding, pukul 3 dini hari. Xander meneguk segelas air yang ada diatas nakas kamarnya hingga tandas. Jika sudah bangun seperti ini, Xander tidak akan bisa tidur lagi. Memilih untuk bangun dari tidurnya Xander masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci mukanya. Ia mungkin akan berkutat dengan pekerjaannya saat ini. Masuk kedalam ruang kerja dengan secangkir kopi yang ia buat tadi sebelum kesini. Xander mulai menghidupkan laptop miliknya dan memeriksa semua file yang sekretarisnya kirimkan sore tadi. Hanyut dalam keheningan hanya ada suar

