Bab 2. Kebersamaan

1233 Kata
Sore hari Ivan bersiap akan menjemput Mila dirumahnya, jarak rumah Ivan dan Mila tidak terlalu jauh cukup memakan waktu setengah jam saja dari rumah Ivan. Sebelum pergi Ivan sudah meminta ijin kepada orang tuanya dan juga orang tua Mila tentunya, Ivan meminta ijin kepada orang tua Mila melalui telfon dan sudah mendapatkan ijin. Sedangkan Mila sudah siap menunggu kedatangan sang pujaan hati yang selalu saja dia rindukan,setelah menunggu 10 menit akhirnya Ivan datang dangan tampilan yang sangat tampan dan berwibawa padahal baru lulus SMA tapi Ivan terlihat sangat berwibawa. "Hay Mimi sudah siap?"sapa Ivan dengan seulas senyum menawan. "Hay juga Van, udah donk yuk,"jawab Mila dengan antusias. "Ayo tuan putri,"sambil membuka pintu mobil untuk Mimi,"jawab Ivan sikap nya yang manis. Ya sore ini Ivan putuskan mengenakan mobil pribadinya karena tadi meminta Mimi untuk mengenakan dres saat akan pergi nanti. Dalam perjalanan ke cafe mereka saling ngobrol dengan santai di sertai dengan candaan dan juga gombalan dari Ivan. "Mimi kamu cantik sekali hari ini,memang kamu mau bertemu siapa?"goda Ivan seperti biasanya. "Hem aku mau bertemu pangeran berkuda putih,hehehe,"balas Mila menanggapi candaan Ivan. "Wau aku boleh kenal dengan dia?" tanya Ivan pura pura tidak tau. "Boleh ga ya?nanti kalo kamu kalah saing gimana?"balas Mila sambil terkekeh. "Ya aku harus jadi lebih tampan donk dari dia,"jawab Ivan. "Haha kamu bisa saja, memang kamu tampan?"goda Mila. "Tentulah, banyak yang suka sama aku,"ucap Ivan sambil menyombongkan dirinya. "Siapa yang bilang?"tanya Mila. "Akulah,"jawab Ivan sambil tertawa. Akhirnya mereka tertawa bersama dan begitulah mereka selalu bahagia dengan segala candaan yang mereka buat dengan spontan. Mereka sampai di cafe kembali ceria, teman-teman mereka ternyata sudah menunggu mereka dan begitu Ivan dan Mila turun dari mobil mereka sangat terkejut karena setahu mereka Ivan tidak pernah menggunakan mobilnya jika tidak dalam keadaan yang sangat penting, tapi sore ini mereka lihat ivan turun dari mobil bersama dengan Mila. "Hay kalian sudah lama?"tanya Ivan kepada teman-temannya. "Kami baru 10 menit yang lalu,"jawab Dion yang di setujui dengan yang lainnya. "Oke, baiklah kita langsung pesan saja, kalian mau pesan apa aku traktir hari ini,"kata Ivan. "Wah yang bener?jarang-jarang lho di traktir sama ivan,"canda Yola dan Fajar. Mereka semua tertawa dengan ucapan Yola dan Fajar, karena aslinya hampir tiap minggu mereka di traktir sama Ivan. Mereka tidak tau jika cafe kembali ceria ini adalah cafe pribadi milik Ivan dari hasil tabungannya.Ivan mendirikan cafe ini sejak dia kelas 3 SMP, Ivan mendirikan cafe ini dengan usaha dia sendiri tanpa bantuan sang ayah, dia merintis dari kecil, dari cafe yang semula hanya ruko kecil dengan dua karyawan dan dia sendiri yang jadi chef nya hingga sekarang cafe itu sudah besar dengan dua cabang, cafe yang sangat pas untuk berkumpul anak-anak muda karena konsep yang di tawarkan sungguh asri dan elegan. Ivan selalu memberikan kenyamanan bagi karyawan dan pengunjungnya sehingga dengan mudah cafe itu menjadi besar seperti sekarang, dan Ivan selalu menjadi pribadi yang sopan, hangat dan ramah untuk semua karyawan nya, sehingga mereka sangat betah untuk bekerja di cafe ini.Setiap cafe Ivan selalu mempunyai orang kepercayaan yang selalu memberi informasi kepadanya jika dia tidak bisa datang untuk mengecek secara langsung. Disinilah mereka sekarang,dengan obrolan-obrolan yang ringan dan candaan-candaan yang selalu ada dalam pertemanan mereka. Mereka juga membahas akan melanjutkan kuliah di kampus pilihan mereka masing-masing. Mila dan Ivan memilih kampus yang sama dengan jurusan yang berbeda tentunya sedangkan sahabat-sahabat Ivan ada yang sama dengan Ivan dan ada yang di luar negri. Sebenarnya Ivan di terima di salah satu kampus di luar negeri tapi tidak Ivan ambil,karena Ivan tidak ingin meninggalkan Mila dan jauh dari nya. Keputusan Ivan di dukung orang tua nya, mereka tidak pernah memaksa Ivan untuk sekolah di manapun,semua di serahkan kepada Ivan karena mereka hanya ingin Ivan bahagia. Setelah ngobrol hangat dengan teman-teman hingga waktu mulai gelap mereka sudah berpamitan sama Mila dan Ivan, sedangkan Ivan memilih mengajak Mila ke sesuatu tempat yang berada di belakang cafe tersebut. Mila sangat terkejut karena di belakang cafe ada taman yang begitu indah di hiasi lampu kelap kelip dan gemericik air mancur kecil dan di bawahnya ada kolam ikan yang berukuran sedang. "Ah indah sekali tempat ini,"sambil duduk di bangku taman yang ada di sana. "Kamu suka Mi?"tanya ivan dengan lembut. "Tentu sayang,"jawab Mila yang sengaja ingin menggoda Ivan. "Kamu bilang apa tadi Mi?"Ivan pura pura tidak dengar. "Bilang apa memang?aku lupa,"jawab Mila masih menggoda Ivan. "Hemm gitu ya,"Ivan pura pura marah, di balas anggukan oleh mila sambil tersenyum... "Oya van kamu tau tempat ini dari mana?kenapa sepi sekali apa tidak ada yang tau tempat ini?" tanya Mila sangat heran. "Ini tempat privat Mi,tidak semua orang bisa masuk,"jelas Ivan kepada Mila. "Terus kenapa kamu bisa Van?"Mila merasa heran. "Aku kenal sama yang punya cafe ini Mi dan ini jadi tempat favorit ku ketika sedang ingin sendiri,"Ivan menjelaskan namun tidak sepenuhnya. "Oh gitu, jadi kenapa kamu ngajak aku kesini?"tanya Mila mulai ingin tau. "Karena aku ingin menikmati tempat ini bersama kamu agar tempat ini tidak sendiri lagi","jelas Ivan dengan pandangan teduh. "Oh Ivan ku kamu sweet banget sih, makin sayang deh,"ungkap Mila dengan senyuman manisnya. "Benar kah itu?"Ivan sambil merangkul bahu Mila. Keduanya menikmati malam itu dengan perasaan bahagia,banyak yang ingin mereka katakan untuk hubungan mereka kedepannya, namun di urungkan mereka lebih memilih menikmati waktu mereka, bahagia tentu saja karena mereka jarang bisa bersama sama dalam waktu lama, mengingat Ivan yang kadang membantu di perusahaan sang ayah. "Van pulang yuk sudah jam sembilan malam nih nanti ayah marah,"ajak Mila sekaligus mengingatkan Ivan. "Oh iya Mi, maaf ya aku kelupaan karena aku sangat menikmati waktu bersama kamu,"Ivan merasa tidak enak. "Besok kan masih bisa van, kita masih libur karena lebih 2 minggu sebelum kita mulai daftar ke kampus, dan lagi kita juga di kampus yang sama,"kata Mila mengingatkan. "Kamu benar Mi, aku benar-benar sayang sama kamu Mu," ungkap kata Ivan. "Aku juga Van, semoga kita akan selalu bersama ya,"doa dan harapan Mila. "Iya sayang, sambil mencium pucuk kepala Mila. Akhirnya mereka pulang dengan perasaan bahagia,untuk kesekian kalinya Mila merasa sangat-sangat beruntung karena memiliki Ivan dalam hidupnya, setelah dia kehilangan ibunya ada Ivan dan juga bunda Ivan yang sayang kepadanya, tidak lupa ayahnya dan ayah Ivan mereka juga sangat menyayangi Mila. ****® Sampai di rumah Mila "Malam om, maaf agak telat bawa Mila pulang,"sapa Ivan kepada ayah Mila dengan sopan. "Iya tidak apa-apa Van kalian kan baru saja merayakan kelulusan kalian, om percaya sama kamu,"jawab ayah Mila dengan tenang. "Terimakasih om, untuk kepercayaan om sama saya,"balas Ivan masih dengan sopan. "Sama sama Van, om juga senang jika Mila senang, karena kamu Mila bisa jadi anak yang ceria lagi, karena setelah ibunya meninggal Mila jadi anak yang pendiam dan setalah bersama kamu dia kembali lagi,"cerita ayah Mila. "Ivan juga sangat bahagia jika Mila bahagia om, melihat Mila yang sekarang Ivan sangat bahagia dan sangat sayang sama Mila,"jujur Ivan apa adanya. "Om percaya Van, kamu anak yang baik,"kata ayah Mila. "Oya om Ivan pamit ya, sudah malam ganggu istirahat om,"pamit Ivan. "Gak apa apa Van, ya sudah salam buat ayah bunda mu ya,"ayah Mila mengijinkan Ivan untuk pamit, sekaligus menitip salam untuk kedua orang tua Ivan. "Baik om nanti saya sampaikan,kalo begitu ivan pamit om assalamualaikum,"pamit Ivan tak lupa mencium tangan ayah Mila dengan takzim. "waalaikumsalam,"jawab ayah. Setelah itu Ivan beralih ke pada Mila untuk pamit dan mengusap kepala Mila yang sedari tadi hanya mendengarkan saja percakapan antara ayahnya dan kekasihnya. *****® Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, dan tekanan tanda love ya. Terimakasih banyak.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN