2 - Jeda

1040 Kata

Mulai dari detik itu, Ta melihat keseriusan Reda. Wanita itu benar-benar hanya duduk menekuni kertas dan gambarnya. Tentu itu membuat Ta bebas memerhatikan sosok lain Reda yang menawan. Fokus, dan serius. Bingkai wajahnya dengan latar lampu jingga begitu sulit dikatakan. Ta sungguh-sungguh tak bisa menyangkal lagi bahwa cintanya mengalir, apa adanya untuk Reda. Jatuh cinta, mungkin saja itu cara yang tepat mengenalkan Ta kepada sisi lain rasa malasnya. Ta melangkah dari pintu, berbaring di tempat tidur ditemani Memu. Boneka itu diam dengan hening suasana. Kini Ta masih tak melakukan apa-apa selain memerhatikan punggung Reda. Rambut hitam panjangnya terulur hingga pinggang. Lurus, halus dan harum, begitu yang Ta ingat setelah beberapa kali mendekap Reda di dad-anya. Mendadak Ta meraih pon

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN