Beralih dari pembicaraan tentang keinginan Reda yang penasaran seperti apa bentuk kejan*anan Ta, lalu bergulir tentang ingatan pertama kali Arthur memberinya kepuasan bercinta. Kini topik malam mereka jadi merebak ke pemilik rumah tersebut yakni Abifata. Ta malas membuang energi dengan emosi, ia sengaja memaparkan secara jelas penilaiannya terhadap Abifata kepada Reda. Namun, nyatanya wanita itu sungguhan dungu, masih saja menilai segi positif yang 1 persen menguntungkannya, indikasi bahwa Abifata sayang tulus kepada Reda. Jijik jadi Ta. Jijik sekali karena 99 persen fakta yang Reda abaikan. “Abifata tetap ayahku!” balas Reda tak suka. “Bagaimana kau bisa menjelekkannya lagi setalah kau sendiri yang menyanjungnya tadi. Kau sulit dipahami, Ta.” Ta menghela napas. Dungu, sebutannya unt

