Ta pikir malam ini ia akan tidur lebih larut daripada Reda, akan menjaganya jika sewaktu-waktu Abifata menerobos masuk kamar mereka untuk menyelesaikan kekesalannya kepada wanita tersebut. Nyatanya wanita di sampingnya masih tetap saja bicara banyak dengan beruang merah mudanya, belum juga selesai meski daftar putar dari ponsel Ta yang biasa ia dengarkan sudah mengulang-ulang sebanyak 3 kali. Bosan sudah Ta menggulir naik layar ponselnya, serasa penat dan pusing kepalanya dengan tulisan-tulisan yang sekilas saja ia baca. Jam pada ponsel masih menunjukkan pukul 20.05, tetapi ia sudah menguap beberapa kali sejak tadi. Ta tak tahu apa-apa, matanya terlalu berat saat selembar tangan melambai di depannya. Sesosok wanita cantik perlahan mendekatinya, kemudian menekan bibir kepada bibirnya. Enta

