Double A
Seperti biasa rumah mewah itu selalu terdengar gaduh kerana tingkah kedua anak perempuan,tidak bukan dua tapi hanya seorang saja,rambut yang dikepang dua dengan dress selutut sibuk memporak perandakan isi ruang tamu.
"Astaga!!....Amel apa yang kamu lakukan? teriak seorang wanita yang baru saja selesai memasak untuk makan malam,dan betapa terkejutnya dia ketika melihat kondisi ruang tamunya,akibat dari kenakalan sang anak bongsu nya itu.
Dia hanya mampu menghela nafas panjang,dan membereskan kekacauan yang di lakukan sang anak sambil menasihatinya,supaya tidak mengulangi lagi perbuatan nya itu,yang dibalas sang anak dengan senyum tak bersalah nya.
"Amelia sekarang umur nya udah berapa sayang? tanya lestari lembut pada sang anak." umur nya Amel kan 7 tahun ma kata" sang anak sambil memperlihat tangan mungil nya yang ada debu pada lestari. "itu kan tau,jadi adek nggak boleh seperti tadi ya itu nggak baik kata" lestari memberi nasihat pada Amelia,yang dibalas dengan anggukan kepala sang anak.
"kakak kok kenapa nggak nasihatin adek nya,lestari beralih pada anak pertama nya kerana dari tadi sang anak hanya berdiam diri saja,dan membiarkan sang adik membuat keributan."tadi Amel marahin Lina ma".katanya pelan sambil melirik pada Amel yang lagi menundukkan kepala nya, dan meramas jari mungil nya takut melihat kearah ibu nya." Amel kenapa marah sama kakak kan nggak sopan sayang".tanya ku lagi pada nya yang tidak bersuara dari tadi, lama ku menunggu jawab dari nya hingga seminit kemudian adek pun mengeluarkan suara nya.
"Kakak ma-maaf kan ad-dek Hiks...hiks..katanya sambil menangis",dan dia pun mendekati ku dan meraih tangan kiri ku sambil mendongak kepala nya,terlihat pipi dan hidung yang memerah kerana baru habis menangis,aku pun memenang kan nya,"yah kakak maafin tapi jangan diulangin ya kata ku seperti orang dewasa heheh....
Selepas membantu mama membereskan ruang tamu kami yang berantakan itu mama membawa ku dan adik duduk di lantai dekat dengan sofa itu,sehingga tak lama kemudian terdengar suara mobil dan sudah pasti itu papa yah benar saja terlihat papa menuju ke arah dimana kami berada dan ikut serta mendudukkan diri nya di sebelah mama."udah makan belum? tanya papa yang kami balas dengan gelengan,dan papa pun mengajak kami makan tentu nya disambut dengan semangat oleh amel,makan malam pun berakhir dan papa menyuruh aku dan Amel untuk istirahat,kami pun menurut dan pergi ke kamar masing-masing."oh yah aku sama Amel tidak sekamar,ya kerana kami menyukai sesuatu yang tidak sama,seperti warna kerana aku menyukai warna pink dan Amel menyukai warna hitam, walau kamar nya bercat warna biru sih.