2. Sorry

1066 Kata
Long time no see, Mine." Ucapnya menghampiri orang tersebut.. Alisya dan teman temannya kaget ketika, seorang pria berdiri di hadapan mereka. Tanpa bertanya pada pria tersebut siapa namanya, mereka berlima sudah tau.. Dia adalah Alexcio Aditama.. Alexcio membuka kaca mata hitamnya "How are you, Mine? " Tanya Alexcio pada Alisya yang kelihatan mematung di hadapannya... "Ka__kamu?" "Iya ini aku, Alexcio pacar kamu Sya" Alisya menghembuskan nafasnya kasar, melihat Alexcio yang begitu nyata di hadapannya, setelah dua stengah tahun tanpa kabar.. Tanpa berkata apa apa lagi, Alisya berjalan meninggalkan Alexcio dan ke empat temannya.. Dia berjalan dengan cepat, Alexcio yang binggung dengan tingkah Alisya, mengajukan pertanyaan kepada empat teman Alisya.. "Alisya kenapa?" Sisi, Flora, Laras, dan Syela hanya mengedikkan bahu tanda tidak tau.. Alexcio yang mendapatkan jawaban yang tidak dia inginkan, segera mengejar Alisya dan menahan pergelangan tangan Alisya agar berhenti.. "Sya, kamu kenapa?" "Seharusnya aku yang tanya sama kamu, kamu kenapa nggak ada kabar selama dua stengah tahun ha? " Alisya lebih memilih to the point saja, karena dia tidak ingin bertele tele yang hanya akan membuang waktu saja... "Maaf aku nggak bermaksud melakukan itu, aku minta maaf" Ucap Alexcio merasa bersalah karena selama dua stengah tahun tanpa ada kabar pada Alisya.. "Udah nggak papa kok, aku tau kamu sibuk. Nggak ada waktu buat hubungin aku yang nggak ada apa apanya sama sekali dari kesibukan kamu" "Sya! Dengerin penjelasan aku dulu" Bentak Alexcio "Nanti aja ya, aku buru buru mau pulang" Ucap Alisya dengan tenang "Aku maunya sekarang!" Tekan Alexcio "Yaudah" Pasrah Alisya "Kita bicara di mobil aja" "Kenapa nggak di sini aja?" "Di sini banyak orang" Alisya mengganggukan kepalanya.. "Oke" Di dalam mobil hanya suasana hening yang tercipta tanpa ada yang membuka pembicaraan terlebih dahulu.. Alisya yang merasa sudah tidak tahan lagi dengan situasi seperti ini langsung membuka suaranya.. "Kamu bilang mau jelasin kenapa nggak ada kabar selama dua stengah tahun ini? Terus kenapa cuma diam aja nggak bicara juga, ini udah lebih dari sepuluh menit kita diam diaman di dalam mobil tanpa ada yang aku tau apa apa kenapa kamu bisa nggak ada kabar." Alexcio menghela nafas pelan, dan mengalihkan pandangannya dari arah depan, menjadi berhadapan dengan Alisya yang duduk di sampingnya.. "Aku tau aku salah,dan aku rasa nggak ada alasan yang pas buat aku untuk nggak ngabarin kamu.. Tapi please dengerin apa yang mau aku bilang sama kamu dulu" Ucap Alexcio mencoba dengan selembut mungkin, agar Alisya mau mendengarkan apa yang akan di katakannya.. "Setelah kamu pulang liburan dari jerman, waktu aku untuk bersantai di sana berkurang. Kakek aku, selalu menuntut aku untuk belajar dan belajar.. Padahal di kampus aku sudah belajar banyak, tapi setiap sampai di rumah, akan ada banyak lembaran kertas yang menumpuk di meja belajar, dan itu semua ulah dari kakek aku. Dia selalu menuntut aku untuk mempelajari semua yang di berikannya itu, selain pelajaran di kampus katanya.." Perjelas Alexcio kenapa sampai tidak menghubungi Alisya selama itu.. "Tapi setidaknya sekali kali kamu bisa luangin waktu kamu sebentar aja, buat ngabarin aku kan Lex, walau pun itu cuma berupa sebuah pesan singkat itu udah lebih dari cukup dari pada nggak sama sekali" Ucap Alisya mendapatkan celah untuk menyerang Alexcio dengan kata katanya.. "Maaf" Hanya itulah kata yang keluar dari mulut Alexcio.. "Lupain aja Lex, aku udah maafin kamu kok.. Kalau gitu aku pulang dulu ya?" Ucap Alisya dan membuka pintu mobil Alexcio dan segera keluar dari sana.. ARGH Alexcio mengacak rambutnya hingga berantakan, tapi dia tidak peduli dengan itu. Dengan cepat Alexcio mengejar Alisya yang sudah mulai jauh darinya berada.. "Alisya please, kasih aku kesempatan untuk merubah semuanya, aku tau aku salah. Tapi please Sya, apa kamu lupa sama janji kita tiga tahun lalu? Alexcio berhenti dan dia berteriak pada Alisya, tanpa peduli banyak orang yang melihat ke arahnya dan Alisya.. Alisya membalikkan badannya "Aku nggak lupa" Teriak balik Alisya.. Dari posisinya berdiri sekarang, Alexcio tersenyum. Itu tandanya dia masih ada harapan jika Alisya tidak melupakan janji mereka.. Tidak mau menunggu lama lagi, Alexcio berlari ke arah Alisya.. "Sya, semuanya udah terbukti walau jarak dan waktu dapat memisahkan kita,tapi tidak dengan hati dan cinta kita. Buktinya kamu masih ingat sama janji kita" Ucap Alexcio ketika dia sampai di hadapan Alisya "Ingat dengan janji di masa lalu, bukan berarti hati dan cintanya masih tetap seperti dulukan? " Ucap Alisya yang entah dia dapat dari mana kata kata seperti itu.. "Maksud kamu apa Sya?" Rahang Alexcio mengeras menahan amarah yang siap meledak. Hanya mendengar perkataan Alisya barusan membuat udara di sekitarnya panas.. "Ini" Alisya menunjukkan cincin yang bertengker manis di tangan kirinya, tepatnya di jari manisnya.. "Apa ini? " Alexcio memegang tangan kiri Alisya kasar. Hilang sudah kesabaran Alexcio saat ini, melihat fakta yang di sodorkan oleh Alisya di depan matanya sekarang, Perasaannya campur aduk.. "Ini cincin,pemberian dari orang yang aku sayang" Ucap Alisya dengan tenang.. "Siapa yang berani beraninya merebut kamu dari aku Sya? Katakan siapa dia? " Tanya Alexcio, dia meregup kedua bahu Alisya dengan genggamannya.. Alexcio benar benar emosi saat ini, bagaimana tidak emosi saat dia pulang di sodorkan dengan fakta Alisya telah di miliki oleh orang lain.. "Answer me Alisya!" Bentak Alexcio, dia benar benar tak dapat mengontrol emosinya saat ini. Bahkan dia tidak memperdulikan di mana mereka berada sekarang, walau pun mereka berdua telah menjadi bahan tontonan Alexcio sama sekali tidak peduli. Yang penting adalah sekarang bagaimana dirinya bisa mendapatkan Alisya kembali.. Alisya tiba tiba ternsenyum yang membuat Alexcio mengernyitkan keningnya binggung.. "Kamu" Jawab Alisya, yang membuat Alexcio binggung "Aku?" "Iya kamu, apa kamu lupa sama kotak yang kamu kasih ke aku sebelum kamu pergi? " Alexcio mulai mengingat kembali kejadian di mana dia akan ke jerman. Dan dia dapat mengingatnya sekarang. Sebelum dia berangkat dia memberikan kotak persegi pada Alisya yang berisi sepucuk surat dan satu buah cincin yang berinisial namanya dan Alisya.. Alexcio menatap kembali cincin yang di pakai Alisya di jari manis tangan kirinya, setelah memastikan itu adalah benar pemberiannya, tanpa berkata apa apa lagi Alexcio langsung memeluk Alisya dengan erat.. "Makasih Sya" "Untuk?" "Tidak berpaling dariku" "Iya" Alexcio mengurai pelukan mereka, karena mengingat di mana mereka berada sekarang.. "Makanya jangan ngilang gitu aja selama dua stengah tahun possessive prince, biar aku nggak kerjain kamu kayak gini" Ucap Alisya "Sorry" "Nope problem" Mereka berdua tersenyum.. Kedua mata mereka sama sama memancarkan kebahagiaan.. "Aku antarin kamu pulang ya? " Alisya menggangguk sebagai jawaban. Mereka berdua pun berjalan menuju ke arah mobil Alexcio terparkir yang jaraknya tidak terlalu jauh dari mereka..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN