"Jadi maksud kedatangan kami kesini, ingin melamar Nak Titania secara resmi untuk menjadi calon istri dari anak kami Bima" Aku benar-benar tidak tau apakah keputusan ini adalah keputusan yang benar atau tidak. Aku hanya menjalani apa yang sudah kupilih. Ini benar-benar gila, aku tidak percaya bahwa Bima akan secepat ini melamarku, dan kami akan segera menikah. Ini benar-benar begitu cepat. Setelah Ibu melihat cincin Bima tersemat di jari manisku, tanpa pikir panjang Ibu langsung menelepon Bima dan memarahinya. Ibu mengatakan bahwa dia tidak sopan karena sudah melamarku secara pribadi namun tidak memberitahukan Ibu. Ibu juga memaksa Bima agar segera membawa orangtuanya kerumahku untuk lamaran resmi. Ibuku benar-benar sudah gila. Dan disinilah aku akhirnya sekarang, memutuskan bulan har

