bc

MERMAN

book_age12+
1
IKUTI
1K
BACA
mystery
like
intro-logo
Uraian

Pernah dengar mermaid atau putri duyung? Tentu saja tidak asing karena banyak cerita yang mengisahkannya. Lalu bagaimana dengan merman? Merman adalah putra duyung, dengan separuh tubuh manusia separuh tubuh ikan. Sama seperti mermaid, merman juga tinggal dibawah laut.

Hwang Jimin seorang merman yang telah hidup bertahun-tahun dengan menjelajahi lautan samudra, selalu mencuri waktu untuk melihat daratan tempat manusia hidup. Tekadnya kuat ingin memiliki sepasang kaki dan hidup di daratan.

Jimin juga bertemu dengan teman-teman yang baik dari daratan yang menuntunnya bagaimana cara hidup sebagai manusia, karena tindakannya, Jimin tidak menyangka bahwa dia akan mempunyai masalah dan memiliki desiran gelombang perasaan yang sulit di ungkapkan.

-Young Whalien-

"cerita ini hanya fiksi, tidak nyata dan tidak terhubung oleh legenda/ilmu pengetahuan, maaf apabila terdapat kesamaan nama dan tempat"

chap-preview
Pratinjau gratis
Antara Darat dan Laut
Kehidupan di dunia ini dibagi menjadi darat dan laut. Darat adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap dan tidak tertutupi oleh lautan. Sementara laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi, memisahkan atau menghubungkan pulau dengan benua, atau pulau lainnya. Sama seperti di darat, di laut juga memilki kehidupan. Selain ikan, kerang, kura-kura, kuda laut, dan hewan lainnya. Laut juga memiliki sebuah kota, sebuah tempat tinggal untuk kehidupan. Kota Dimjami, memiliki kehidupan yang sangat makmur. Kota itu dipimpin oleh Jang Min Ho, merman yang telah hidup berabad-berabad tahun lalu. Banyak peraturan yang dibuat oleh pemerintah Minho agar rakyatnya aman dari manusia, peraturan itu juga Minho terapkan kepada kedua anaknya si sulung Hwang Jin dan si bungsung Hwang Jimin. Pagi ini keluarga Minho sedang berkumpul di meja makan istana bersama kedua anaknya. “Jin, Jimin, hari ini ayah akan ke balai pengadilan untuk mengurusi urusan. Kemungkinan besok akan kembali, kalian jaga diri baik-baik dan jangan ke darat” ujar Minho. “baik ayah” jawab keduanya serempak. Setelah selesai makan bersama, Minho izin pamit kepada kedua anaknya. Sebagai kepala pemerintah kota, Minho tidak boleh lalai dalam mengurus permasalahan dan keluhan rakyat. Jin dan Jimin memandangi punggung sang Ayah yang berlalu menjauh dari kediaman istana. “Ayah sudah pergi, aku berangkat sekolah dulu” ujar Jimin. “bukankah terlalu cepat berangkat jam segini?” tanya Jin. “aku sudah janjian sama Sula, Bien, Kyumin dan Beetna. Kami akan berangkat lebih awal karena mau lihat dekorasi perayaan sebelum kesekolah” “baiklah, hati-hati” …… Jimin berenang dengan indah, melewati bagunan sudut-sudut kota Dimjami. Kini ia menuju gerbang paros. Gerbang ini adalah perbatasan kota Dimjami. Ia berhenti sejenak, tersenyum dan mendekat kearah temannya. “kalian sudah menungguku ternyata” ujar Jimin “kau sedikit lama, kami mau meninggalkanmu tadi” ucap Kyumin “coba saja kalau kau berani” ungkap Jimin, dan hanya mendapat kekehan dari yang lain. “mari kita berangkat” ajak Bien Jimin, Sula, Bien, Kyumin dan Beetna adalah teman dari semasa kecil. Pertemanan mereka sangat menyentuh, bahkan mereka membuat janji sahabat dan akan selalu bersama. Sula dan Beetna adalah mermaid, sementara Bien dan Kyumin sama seperti Jimin yaitu seorang merman. Kini Jimin dan teman-temannya menikmati keramaian yang ada di Sung Baeung, ini adalah dataran laut yang menyatukan setiap gerbang wilayah kota yang ada dilaut. “wah sangat ramai” ucap Sula senang. “nanti malam pasti lebih ramai lagi” saut Beetna. “eum eum” ucap Sula sambil tersenyum gemas. Nanti malam seluruh makhluk laut dari berbagai wilayah kota akan bersenang-senang, karena perayaan ulang tahun pangeran Han Jungkook anak dari raja laut. Meskipun tidak ada yang tau bagaimana bentuk rupawan sang pangeran, tapi setiap tahun raja selalu mengadakan perayaan ulang tahun untuk puteranya. “aku rasa nanti malam akan sangat meriah” ucap Kyumin “lihat… dekorasi kota Tung Kung sangat bagus” ucap Jimin sembari menunjuk gerbang kota Tung Kung “tidak seperti kota kita, dekorasinya sangat biasa” lanjutnya “seharusnya kau komplin kepada ayahmu” sambut Bien sambil memukul bahu Jimin “yak!! kau” “sudah, sudah, mari berangkat kesekolah nanti kita terlambat” ucap Beetna. Dalam perjalanan menuju ke sekolah Arunika, terdengar bunyi suara mesin. Jimin, Sula, Bien, Beetna, dan Kyumin melihat keatas, mereka melihat bayangan besar berada diatas laut. Bayangan tersebut semakin mendekat, mereka berpencar agar tidak terkena jaring kapal nelayan. Siapa sangka bahwa Jimin terjaring dan terangkat keatas laut. “aaaaaaaaaaa” teriak Jimin. “Jiminnnnn…” teriak mereka barengan. Krekk krekk krekk krekk Bunyi jangkar kapal dan jaring yang bergerak kekanan dan kekiri, karena muatan berat yang tertangkap. Mata Jimin berbinar melihat seorang manusia dihadapannya. Ia tertegun. Sementara mata yang ia tatap juga melihatnya. “oii apakah ikannya banyak?” suara itu membuyarkan pandangan mereka berdua. “kita salah tangkap kakek, kita harus melepaskannya” ujar gadis itu. Seorang paruh baya keluar dari ruang pengemudi dan melihat hasil jaring tangkapannya. “oh, kau benar Lee, mari kita lepaskan” Sementara itu Sula, Beetna, Kyumin dan Bien menyaksikan apa yang terjadi. Beetna berpikir pertemuan Jimin dan manusia itu seperti sebuah takdir, dan dia tidak suka. Ketika Jimin sudah dilepaskan, kakek dari gadis itu membungkuk minta maaf. Jimin tersenyum. Kemudian ia dan teman-temannya menuju sekolah kembali. …… Sepulang sekolah Jimin mendapati bahwa dirumahnya terdapat banyak merman sesepuh yang berkumpul bersama ayah dan juga abangnya di ruang tamu. “aku pulang” “Jimin kesini sebentar” ujar sang ayah. Jimin mendekat kekumpulan itu, baru duduk dia sudah diberi pertanyaan. “Jimin, apa benar kau ketangkap oleh kapal nelayan?” tanya Jang Heo Soo, yang merupakan pamannya Jimin dan Jin. “iya, apa itu benar?” tanya merman tetua Cho Kyuk Hwan, yang juga merupakan ayah dari Cho Kyu Min teman Jimin. “darimana paman dan tetua mendengar itu?” tanya Jimin kembali. “kau tinggal jawab saja, benar atau tidak” kata Jin tegas, dia lebih tepatnya khawatir terhadap adiknya. “benar” jawab Jimin memelas. “ternyata mereka keterlaluan, mereka sudah melewati jalur nelayan yang di perbolehkan” ujar merman tetua Kyukhwan. “kita harus menemui kepala desa mereka, meminta pertanggung jawaban” sambung merman tetua Ik Gil. “kau benar sekali, bagaimana menurut ketua?” tanya tetua merman lainnya. “iya, kita harus bertemu untuk membahas ini” jawab Jang Minho. “ayah, para tetua, paman dan abang tidak perlu” ucap Jimin. “kenapa?” tanya Jin. “bukankah kalian lihat bahwa aku baik-baik saja?” “kau mungkin baik-baik saja, bagaimana jika ada merman atau mermaid lain yang ketangkap?” tanya Ikgil. “mereka pasti akan melepaskannya” “kau ini… ka” kata Jin. “kau di lepaskan karena kau anak ketua kota, jika merman dan mermaid biasa apa mereka akan melepaskan juga?” tanya Kyukhwan, yang langsung memotong pembicaraan Jin. “tentu. Nelayan itu orang baik, dia dan cucunya orang baik” jawab Jimin membela hal yang menimpa dirinya tadi. “lihatlah, anakmu yang satu ini suka membela manusia-manusia itu” ungkap sang paman ke Minho sambil menunjuk Jimin. “kitakan juga manusia” Jawab Jimin pelan. “setengah manusia lebih tepatnya” jawab Jin menyanggah. “kita akhiri rapat. Jimin habis ini kau harus ke kuil laut, temui dewi laut” kata Minho secara tegas. “buat apa? Aku tidak melakukan kesalahan ayah” “kau sudah bersentuhan dengan manusia, biarkan dewi yang memberi hukuman buatmu” ucap Minho secara tegas dan sambil pergi, di ikuti oleh merman lainnya yang ikut membubarkan diri. …… Sore menjelang malam Jimin datang ke kuil. Jimin tidak sendirian, dia ditemani oleh Sula. Sula juga ingin ke kuil, menemui tabib kuil untuk meminta obat buat Ibunya. “akhirnya kau datang” ujar Dewi laut, Im A Yeong. Ketika Jimin dan Sula sudah sampai di altar kuil. “kami memberi hormat untuk dewi” Jimin dan Sula serentak, sambil memberi hormat. “tidak perlu lama-lama, ambil itu” Ayeong menggunakan tongkatnya menunjuk sebuah kotak yang udah dia siapkan untuk Jimin. Jimin mengambil kotak itu dan membukanya, sebuah cahaya putih langsung masuk dalam tubuhnya. “aku memberi kutukan untukmu selama satu minggu. Sebelum satu minggu, jika kau bersentuhan dengan manusia cahaya dijantungmu akan bewarna merah dan jantungmu akan sangat sakit, rasanya seperti mau mati” “jika sudah lewat satu minggu, kutukanmu akan hilang sendiri” lanjut dewi lagi. “terimakasih dewi” ucap Jimin. “kami pamit” ucap Jimin dan Sula serentak, membungkuk hormat dan pergi. “Jimin kau tunggu disini saja, aku temui tabib dulu untuk mengambil obat” Sula. “hm” Jimin termenung mengingat hal yang terjadi tadi pagi. Dia tidak bisa melepaskan bayangan manusia yang menarik perhatiannya itu, tanpa sadar dia tersenyum. ‘dia indah’ ucap Jimin dalam hati. “Jimin” ucap Sula membuyarkan lamunan Jimin. “kau sudah mengambil obatnya?” “sudah, ini dia. Oh ya tadi aku juga bertanya tentang tabib tentang kutukanmu” ucap Sula, sambil mereka berjalan pulang. “apa kata tabib?” “kutukan itu bisa hilang sebelum satu minggu” “serius, bagaimana caranya?” “Jika kau bertemu seseorang yang akan ditakdirkan olehmu, cahaya itu akan bewarna biru dan akan menghilang sendiri” “seperti itu saja?” “iya benar” angguk Sula. “eh, tapi apakah bisa ini hilang sebelum waktunya?” “mana aku tau, itu tergantung takdirmu sendiri” -bersambung-

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

Jodohku Dosen Galak

read
31.0K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
51.1K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
36.0K
bc

Rise from the Darkness

read
8.5K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook