bc

Pengantin Cantik Dosen Misterius

book_age18+
193
IKUTI
1K
BACA
dark
forbidden
fated
arrogant
heir/heiress
drama
sweet
bxg
serious
bold
vampire
campus
city
like
intro-logo
Uraian

Pelukan malam itu benar - benar terasa sangat nyata, sentuhannya begitu membuatku tergoda akan sebuah kenikmatan surga, tubuh Alona begitu sangat nyeri, seperti kehabisan tenaga, bercak merah di kain spreinya membuatnya sangat takut dan bingung. Entah siapa yang sudah menidurinya semalam, suara berat dengan desahan yang begitu mendalam terus membayangi pikiran Alona. Hingga pada akhirnya sosok lelaki tampan dingin menampakan hadirnya , begitu tampan dan menggoda hasrat liar Alona yang sudah lama tertahan. Setiap malam selalu tersedia bunga mawar hitam di kamarnya, dan tepat di atas balkon kamarnya. Vlad mendekat dan membisikan mesra, kamu lah selir hatiku dan cinta abadiku. Bagaimana kisah selanjutnya apakah Alona bisa menerima takdirnya, cinta terlarang dua dunia yang tidak lain adalah sang pangeran drakula tampan.Baca Kelanjutan ceritanya di setiap babnya ya

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab.1 Bercak Merah
Pelukan malam itu benar - benar terasa sangat nyata, sentuhannya begitu membuatku tergoda akan sebuah kenikmatan surga, tubuh Alona begitu sangat nyeri, seperti kehabisan tenaga, Entah dia seperti merasa ada yang menidurinya semalam, suara berat dengan desahan yang begitu mendalam terus membayangi pikiran Alona, hingga terhanyut dalam mimpi, yang begitu terasa nyata. Semilir angin memasuki sela - sela jendela, kamar Alona, tiba - tiba dia terbangun, betapa kaget dibuatnya, melihat bercak merah di atas ranjangnya. Alona melihat kalender yang ada di mejanya, namun masih jauh dari tanggal biasa dia datang bulan, tubuhnya begitu sangat nyeri, tetapi dia melihat tubuhnya sudah tidak ada benang sehelai pun, semua pakaiannya sudah berserakan di bawah lantai kamarnya. "Astaga, darah apa ini, dan kenapa pakaian ada di bawah lantai semua, badan gue juga pada sakit semua, apa iya gue ngiggau sampai buka baju segala, perasaan gue belum datang bulan deh, dan kenapa jendela gue tiba - tiba kebuka gitu, perasaan gue udah tutup deh semalam, dan kenapa rasanya sakit banget ya, kayak ada yang nidurin gue semalam, tetapi siapa?" ucap Alona Alona segera mengecek semua rekaman cctv yang berada di luar balkon kamarnya, dan benar saja, tidak ada orang yang masuk, jendelanya terbuka seperti ada angin kencang yang membuat jendela itu terbuka. Alona semakin bingung, dan dia segera ke kamar mandi, dan benar saja saat dia sedang buang air kecil dia merasa area sensitifnya sangat luar biasa sakit. Tetapi karena dia nggak mau orang rumah tahu kejadian aneh ini, Alona memilih untuk menyimpannya sendiri. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi dia segera bersiap berangkat kuliah. "Duh udah jam tujuh lagi, malah ada mata kuliah pagi, haishh gue lupa pasang alarm lagi kan, Alona, daya inget loe mulai eror lagi, sumpah ampun gue." ucapnya sembari tergesa - gesa berangkat kuliah. Sampai dia melewatkan sarapannya. Alona menambah kecepatan mobilnya dan akhirnya sampai juga ke kampusnya, walau harus telat tiga puluh menit. Hari ini ada mata kuliah Ekonomi Pembangunan, dan parahnya Alona sampai salah bawa buku, karena kesiangan. Yang dia bawa malah buku Ekonomi SDM. "Astaga gue salah bawa buku lagi, ya ampun, abis deh gue, malah dosennya Pak Robby lagi, killer banget." "Loe salah bawa buku lagi, ya elah loe mah mau aja sich cari masalah sama Pak Robby." saut Vero pada Alona "Ya dan ini karena gue lupa pasang alarm lagi Vero, duh gimana dong, gue pinjem siapa dong." "Auu ah gelap, jangan lagi loe suruh gue keliling cari buku ya, ogah gue." "Vero kali ini aja, gue janji ini yang terakhir, gue nggak mau sampe dihukum Pak Robby, please." ucapnya sembari memohon pada Vero "Ogah, apaan loe, ini udah ke dua puluh kalinya, janji pait loe mah, belajar disiplin loe itu." "Tega loe ya, gue bayarin apa aja deh, loe mau ke mall, mau beli tas, yah, please Vero, bantuin gue." "Nggak ya, gue nggak mau disogok, yang ada kebiasaan loe tar." Tiba - tiba suara lantang Pak Robby memasuki ruangan, wajahnya menatap ke arah Alona yang lagi panik, pucet karena takut dihukum Pak Robby. "Selamat pagi semua, maaf ya saya sedikit telat, buka halaman tiga puluh delapan, Alona, tolong kamu bacakan itu ya." Alona hanya bisa terdiam, bingung, karena dia lagi - lagi salah bawa buku. Jantungnya berdegup begitu cepat, saat Pak Robby mendekat ke arah mejanya. "Kamu kenapa, diam aja, kamu nggak bisa ngomong, baca saya bilang, denger nggak kamu!" "Ehmm anu.. Pak ehhh." "Anu ... anu, kenapa kamu?" "Heheeh saya salah bawa buku lagi Pak, ini gara - gara saya kesiangan, salah bawa buku jadinya, nggak liat jadwal saya." "Apa yang kamu bawa memangnya?" tanya Pak Robby dengan menatap serius ke arah Alona "Ehmm saya bawa buku Ekonomi SDM Pak." "Alona... kamu itu udah dua puluh kali lho, selalu setiap jam pelajaran apapun kamu selalu salah bawa buku, kamu itu bener - bener nggak niat kuliah apa gimana, belajar disiplin, kamu tahu kan hukumannya apa, nggak usah saya ulang berkali - kali." "Hmm ya Pak saya salah, ini karena saya lupa lagi pasang alarm." "Halah, alarm kamu jadikan kambing hitam, udah sana keluar jam pelajaran saya, bersihin semua buku yang ada di perpus, bantu orang perpus rapiin buku dan pel semua lantainya." "Ya Pak." "Cepet sana, cantik - cantik kok nggak disiplin, ayo lanjutkan pelajarannya, awas kalian ya, jangan sampe niru hal seperti itu, kalian tahu sendiri akibatnya." "Ya Pak." saut semua mahasiswi di dalam kelas itu Alona dengan badan yang masih kurang enak, dia mau nggak mau pergi ke perpus dan mulai membersihkan semua ruangan perpus, satu jam sudah dia membantu membersihkan perpus, Alona tiba - tiba kepalanya berputar, sakit, dia pun terjatuh, tetapi dengan sigap seorang lelaki tampan, bak dewa menangkapnya. Alona hanya melihat sebentar, tak lama dia pingsan dan dibawa ke ruangan kesehatan. Selang satu jam, Alona terbangun, dan melihat ada lelaki yang tadi menolongnya di ruangan perpus, dengan setelan kaos hitam, dibalut dengan jas hitam menutupi lengan kekarnya. Wajahnya bak dewa Yunani, matanya berwarna hijau, dengan hidung yang menggoda hasrat. "Hmm kamu sudah bangun, berarti saya bisa pergi ya?" tanya lelaki itu "Kamu siapa? tanya Alona dengan tatapan yang masih lemas "Nanti juga kamu tahu siapa saya, kamu lebih baik pulang aja udah, kalau sakit jangan maksain masuk mata kuliah." "Oh ya memang saya lagi kurang sehat, mana boleh saya pulang, hukuman saya aja belum selesai." "Nggak perlu kamu cerita ke saya, bukan urusan saya, udah kamu pulang aja sana." "Saya masih lemes, nggak mungkin bawa mobil sendiri, yang ada nanti kecelakaan." "Hmm ya udah pesen aja taxi online, saya harus pergi lagi." "Eh kita belum kenalan lho, jutek banget sich." "Kamu memangnya siapa, minta kenalan sama saya, nanti juga ada saatnya kamu kenal, dan tahu siapa saya." Lelaki tampan bak Dewa Yunani itu, berlalu meninggalkan Alona sendirian di ruang kesehatan. "Ya ampun, kenapa hari ini gue apes banget sich, udah semalam ada kejadian aneh, gue pake salah bawa buku, sekarang dijutekin cowok, siapa si dia, belagu banget, by the way, dia dari mana ya, gue selama kuliah nggak pernah liat dia deh, haiishh masa bodo lah, gue mending pulang aja, biarin mobil sama dompet gue tinggal di kampus deh, besok aja gue ambilnya."

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
51.1K
bc

Pacar Pura-pura Bu Dokter

read
3.1K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.6K
bc

Jodohku Dosen Galak

read
31.0K
bc

Desahan Sang Biduan

read
53.9K
bc

Silakan Menikah Lagi, Mas!

read
13.4K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook