21 "Kok manyun sih Pak Bos?" Neta yang baru datang langsung masuk ke ruang kerja Abdi. Laki-laki itu tampak termenung seolah sedang resah karena sesuatu hal. "Net bisa nggak usahakan aku ketemu Rafli, di mana ya enaknya?" Abdi terlihat bingung dan tak punya ide sama sekali. "Gak enak kalo diusahakan bertemu, Mas lebih baik datangi ke kota tempat dia menetap sekarang, kan seolah Mas ada usaha bertemu langsung." Abdi mengangguk, ia berpikir mungkin lebih baik seperti itu. Tapi Abdi khawatir tanggapan Rafli dingin padanya. "Aku khawatir pertemuannya mengecewakan Net." "Tapi setidaknya Mas berusaha dan tau usaha Mas berhasil apa tidak." Abdi mengangguk dan meraih ponselnya. Ia mencari nomor Redanti. Lalu menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Ya Mas, ada apa? Adik kamu masih di sa

