2

856 Kata
setelah 2 jam Clara berdiam di pantry, dengan pikiran yang berkecamuk. 'Apakah gue bakal di pecat?' 'Sial, kenapa hari ini gue bisa ceroboh sih.' gerutu Clara dengan memukul pelan kepalanya sendiri. "Clara, kamu dipanggil pak Alvaro diruangan nya." Suara wanita yang membuat lamunan Clara buyar. "Ha ... Kenapa mbak?" tanya Clara dengan mata polos. "Kamu dipanggil pak Alvaro diruangan nya." Ucap Bella. Ya suara tadi adalah suara Bella . "Ruangan pak Alvaro dimana ya mbak?" tanya Clara. "Mari saya antar." •Ruangan Alvaro. tok ... tok ... tokk "Masuk." Suara Al membuat kaki Clara ragu untuk masuk atau tidak. dan akhirnya Clara memaksakan untuk masuk kedalam. Ceklek ... suara pintu yang Clara buka. "Permisi, Pak." Ucap Clara menunduk. "hm. Duduk." ucap Al dingin. Clara pun berjalan mendekati kursi yang berada di depan Al, yang hanya terhalang oleh meja. "Sejak kapan kamu bekerja di perusahaan saya?" tanya Al yang tatapannya masih fokus di laptopnya. "Su-sudah satu bu-bulan pak." Ucap Clara gugup. "Satu bulan? itu waktu yang lama dan kau masih seceroboh tadi?" Ucap Al dan kini matanya beralih menatap Clara. "maaf pak, saya tidak sengaja." Ucap Clara dan mengalihkan pandangannya. Al bangkit dari duduknya dan berjalan pelan menuju Clara. "Seluruh karyawan yang bekerja di kantor ini tidak ada yang namanya, CEROBOH!" ucap Alvaro penuh penekanan. "Dan jika ada yang melakukan kesalahan maka harus dihukum. Mengerti!" lanjut Al menatap intens mata Clara yang berwarna coklat asli itu. "Iya, Pak. saya mengerti." ucap Clara dengan masih menunduk. "Bagus. untuk hukuman kamu kali ini, saya akan mengajari kamu agar tidak ceroboh lagi." Ucap Al dengan senyum devil. "Haa-ha. Maksud bapak bagaimana?" tanya Clara bingung. "Mulai Nanti dan seterusnya kamu akan tinggal bersama saya, Dirumah saya!" Ucap Al to the point. "Apa! Itu bukan hukuman yang pantas, Pak. saya tidak mau!" Tolak Clara tegas. "Kamu menolak? Baiklah, kamu bisa keluar dan tidak usah kembali ke kantor ini." Ucap Al enteng sambil duduk di meja kerjanya. "Dan, ya kepastian kan kau tidak akan mendapatkan pekerjaan di manapun. Jadi, apa kau masih menolak nya?" tanya Al dengan mengangkat alisnya dan tak lupa senyuman manis di bibirnya. 'Huh! Ini bos mau nya apa sih!' Batin Clara kesal. "Diam kamu saya artikan setuju! jadi pulang nanti kamu dengan saya. silakan keluar." ucap Al dan ia kembali berjalan menuju kursi kerjanya. Clara berjalan keluar dari ruangan Al dengan langkah kasar dan sedikit membanting pintu. "Aku akan mendapatkan mu, Baby" Gumam Al dengan senyum smirk nya. •Pantry. "Clara, kamu oke?" tanya Tika yang melihat Clara berjalan gontai menujunya. "Iya, Mbak. aku baik-baik aja." ucap Clara dengan senyum dibibir. Clara tak mungkin memberitahu Tika tentang hukuman yang Al berikan padanya. Karna jika Tika tahu bisa-bisa kisruh satu kantor. sorepun tiba, kini Clara sudah melepas baju cleaning servis dan memakai baju awalnya. "Clara mau pulang bareng tidak?" tanya Aldi yang menggunakan sepeda motor. "Tidak usah Aldi, saya naik taksi saja." tolak Clara halus. "Yaudah hati-hati ya, Cla." ucap Aldi dan melajukan motornya. Clara sudah memesan taksi online dan kini ia sedang menunggu taksinya datang. "Ayo pulang." Ucap Al dari belakang. "Pak Al ... bapak belum pulang?" tanya Clara basa basi. tin ... tin ... suara klakson mobil membuat dua insan itu menoleh. "Mbak Clara?" tanya supir taksi. "iya, Pak. sebentar ya." ucap Clara dengan tersenyum. "Saya duluan pak, permisi." ucap Clara dan bergegas masuk. namun belum sampai masuk kedalam mobil, tangannya dicekal oleh Al. "Kamu lupa atau Polos?" Tanya Al dengan rahang mengeras. "Maksud, Bapak? Jam kantor sudah selesai, Pak. jadi saya mau pulang." ucap Clara mencoba melepas cekalan tangan Al. namun semakin Clara mencoba melepaskan, semakin kencang pula cekalan Al. "Lepas pak. ini sakit!" Ucap Clara memelas. "Kamu pulang dengan saya!" Ucap Al dengan penuh penekanan dan mata menatap Clara tajam. "Pak, dia tidak jadi naik. ini uang dan bapak bisa pergi dari sini." ucap Al dan memberikan sejumlah uang merah pada supir taksi itu. Usai taksi melaju menjauhi kantor, al menarik tangan Clara menuju mobilnya dengan kasar. "Masuk!" Ucap Al membukakan pintu mobil untuk Clara. Clara pun menurut dan masuk kedalam mobil Al. Al melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan membuat Clara menutup matanya ketakutan. "Pak, pelan-pelan saja." ucap Clara dengan nada takut. Al tidak memperindah kata dari Clara, justru ia malah menambah kecepatan mobilnya hingga 180km/jam. Clara pun hanya bisa pasrah dan diam, ia tak tahu apa kesalahannya hingga membuat bos nya menghukumnya seperti ini. 'Pliss, semoga gue selamat sampai tujuan.' Batin Clara yang masih memejamkan matanya. Tak sadar, ada sebuah kucing yang lewat secara tiba-tiba hingga membuat Clara terjorok kedepan karna ia tak menggunakan sabuk pengaman. citttt ..... "akh ..." Pekik clara saat mobil Al mengerem mendadak. Kening Clara terbentur dashboard didepannya. "Maaf, tadi ada kucing lewat." Ucap Al tanpa bersalah. Clara hanya diam sambil memegangi kening nya yang benjol. Al pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Clara, lebih tepatnya ke kos-kosan Clara yang sempit. "Cepat ambil barang-barang yang menurut mu penting. Aku tunggu 30 menit, jika lewat dari itu akan ada hukuman yang menanti mu." Ucap Al sambil melihat jam tangannya. Clara pun keluar dari mobil tanpa berbicara sedikit pun dengan Al. Bersambung .... Terimakasih, dan jangan lupa Krisan nya:)
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN