Pengenalan.
Jey, seorang anak perempuan berusia 16 tahun bersifat egois tapi dia sangat penyayang jey anak ketiga dari 2 bersaudara, saat kelas 6 sd jey seorang anak yang baik dan tidak pernah mengeluh tentang pelajaran, tapi suatu hari dia mendapat perlakuan yang tidak enak terhadapnya, dia dilecehkan dan hampir diperkaos oleh dua orang pria babi yang membuatnya takut terhadap lelaki dan itu membuat dia menyukai sesama jenis, dia tidak pernah menceritakan kejadian itu kepada ortunya karna kondisi keluarga mereka yang belum siap untuk memiliki anak membuat jey dan 2 saudara nya terlantarkan.
3 Tahun berlalu jey yang saat itu berusia 15 Tahun memiliki 5 sahabat yang penyuka sesama jenis juga, jey yang sudah menganggap mereka sebagai pengganti keluarganya meskipun mereka nakal tapi bagi jey dia selalu bahagia dilingkungan anak nakal seperti mereka, mereka sering kali bolos kelas bahkan sudah diberi peringatan kalo bolos lagi akan dikeluarkan dari sekolah, tapi bukannya kapok mereka malah melanjutkan kenakalan mereka.
Hari demi hari dilewati hingga tiba waktu dimana jey harus pindah kota pada tanggal 25 September 2024, karna ibu jey merasa nakalnya sudah sangat diluar kendali jadi ibunya berharap dia bisa berubah karna disana ada 2 saudara nya yang bisa memperhatikannya, mau tidak mau dia harus menurutinya.
Tiba hari dimana dia harus berangkat ke bandara sambil diantarkan oleh teman²nya dan dengan berat hati dia meninggalkan kota itu beserta kenangannya bersama teman²nya.
Setelah 2 Jam perjalanan dia pun sampai dikota tempat tinggal Ayahnya, lalu mengemasi barangnya dan dijemput oleh Ayahnya yang sudah menunggu, mereka pun menuju ke kosan yang sudah disewa atas nama jey, karna sebelumnya jey meminta untuk tinggal sendiri di kosan, tidak lama perjalanan mereka pun sampai dikosan jey langsung berpamitan dengan ayahnya lalu masuk kekamarnya.
Jey melihat sekeliling kamarnya yang sudah terisi kasur sekaligus lemari kecil untuk meletakkan barang nya, karna kecapean dia merebahkan badan nya dikasur dan tanpa sedar dia perlahan tertidur nyenyak.
Keesokan harinya dia terbangun oleh suara ketukan dari seorang penghuni kos disebelah nya dia berdiri membukakan pintu lalu disambut oleh seorang gadis yang bernama Khanaya berusia 17 tahun, gadis itu menyapa jey sebagai penghuni baru dikos itu, jey yang masi mengumpulkan nyawanya hanya mengangguk membalas sapaan dari Khanaya.
Melihat tingkah jey yang lucu itu membuatnya tersenyum lalu berpamitan pergi, jey menutup pintunya dan menyambung tidur lagi, saat terbangun jam menunjukkan pukul 11:30 siang, dia bergegas kekamar mandi dengan buru² karna lupa kalau harus kerumah ayahnya untuk mengambil baju sekaligus peralatan sekolah nya setelah selesai siap² dia keluar memesan ojek lalu pergi, sesampainya dirumah Ayahnya jey menghampiri ayahnya yang sudah menunggunya.
"ee maaf telat yah, aku baru bangun" ucapnya dengan terbatah.
"yasudah gapapa ini ambil."
Jey yang melihat seragam sekolah nya sekaligus kunci motor yang ada didepan diberikan ayahnya, langsung mengambil dan berpamitan pergi ke ayahnya.
jey sngat tidack tau terima kasih🗿
Dia pun pulang dengan motor pemberian ayahnya sesampai di kosan dia memarkirkan motornya lalu pergi menuju kekamar, saat berjalan dia bertemu lagi dengan khanaya tetangga kos nya,
"haii nama kamu siapa tadi?, aku belum sempat nanya," tanya Khanaya
"Aku Jey." balasnya singkat.
Jey lalu berpamitan pergi ke Khanaya dan masuk kekamar nya,
jey membuka ponselnya berniat untuk mengabari teman²nya hari pertama dia disitu jey merasa biasa aja malahan dia bosan dengan suasana nya, jey menceritakan suasana disitu kepada temannya hingga sore dia menutup ponsel nya dan terdiam seketika ruangan yang menjadi begitu sunyi hanya terdengar bunyi dari kipas dia mulai merasa kesepian.
Setelah diam cukup lama perut jey berbunyi kelaparan dia bingung harus cari makan dimana karna belum hafal tempat² disitu lalu memutuskan untuk mencari makan dipinggir jalan saja, jey keluar lalu berkeliling disekitaran kos itu namun tidak menukan seorang pun pedagang disitu dia mulai nyerah duduk ditaman yang tidak jauh dari kos nya.
tap tap tap
Terdengar langkah kaki yang menuju ke arah jey yang ternyata adalah Khanaya, dia menghampiri jey karna dari tadi melihatnya mondar mandir gajelas didekat situ melihat khanaya jey merasa canggung namun bunyi perutnya yang lapar terdengar oleh khanaya.
"Lamu laper??," tanya nya sambil tertawa kecil.
"Em iya.." balasnya dengan malu
Khanaya yang mendengar itu
menarik tangan jey mengajaknya kekamar kosnya, sesampai nya dikamar Khanaya dia menyuruh jey duduk lalu menghidangkannya makanan yang terlihat enak.
"Nihh dimakan yaa," ucap nya ramah.
Jey yang hanya mengangguk lalu makan dengan lahap sambil dilihat oleh khanaya yang dari tadi memperhatikan nya sambil tersenyum kecil, selesai makan jey yang masi dirumah khanaya duduk sambil keasikan bermain ponsel dan khanaya yang sibuk membersihkan piring, jey yang tidak sadar perlahan mulai tertidur.
Khanaya yang baru selesai membersihkan piring di melihat jey yang tertidur membuatnya tertawa lalu menyelimuti nya.
Keesokan harinya begitu Jey terbangun dia melihat sekeliling dan menyadari itu bukan kamarnya lalu terkejut mendapati Khanaya yang sedang tidur disebelah nya, Jey yang langsung mengambil ponsel dan diam² menyikirkan selimutnya, baru saja jey berhasil menyingkirkan selimut itu tangannya tiba-tiba ditarik oleh khanaya yang memeluk jey sambil meminta nya untuk tinggal sebentar.
Jey yang panik hatinya berdegup kencang dia berusaha tenang menyingkirkan kedua tangan Khanaya yang berada diperutnya ternyata begitu susah dan membuat jey kecapean sendiri dia pun hanya bisa pasrah sambil menunggu Khanaya bangun melepaskan pelukannya.
Setelah menunggu cukup lama dengan posisi yang membuat badan jey sakit Akhirnya khanaya terbangun dia melihat dirinya memeluk jey membuatnya malu, sementara jey yang berdiri lalu berpamitan dengan khanaya sesampainya dikamar dia melihat tarikh di ponsel nya hari sabtu 26 September 2024 yang berarti dia akan bersekolah pada tanggal 28.
Jey termenung bosan dia merasa tidak pernah sediam ini, dengan tiba² dia dikejutkan dengan ketukan dari pintu kamarnya, dia membukanya dan melihat sosok pria yang tak dikenalinya berdiri didepannya, melihat pria itu jey dengan emosi mengusir nya pergi namun pria itu berusaha menahan jey untuk tidak menutup pintunya,
"Jangan tutup dulu aku Henry temen abang kamu, dia minta aku jagain kamu." ucap pria itu membuat jey berhenti mengusirnya.
Dengan perasaan yang kesal dia membiarkan Henry lalu masuk kedalam mengambil ponselnya jey pergi meninggalkan kosan, dia berjalan tanpa arah tujuan karna kehadiran Henry membuat nya sangat tidak nyaman dia merasa tidak selamat, jey menganggap Henry itu adalah orang yang jahat namun dia tidak mengenal henry yang dari dulu selalu menjaganya tanpa dia sedari henry selalu mengikuti nya kemana saja semenjak kejadian 4 tahun lalu itu.
Jey yang berjalan tanpa arah merasa lelah dan memutuskan untuk balik lagi kekosan, sesampai nya dikosan dia melihat sudah tidak ada Henry disitu merasa aman dia mulai rebahan sambil bermain ponsel, saat mengabari teman²nya jey merasa kalau mereka mulai tidak peduli padanya walaupun dia berusaha membuka obrolan chat namun tidak ada respon dari mereka dan hanya centang 2, jey yang melihat itu mencoba berfikir positif mungkin mereka lagi sibuk? fikirnya,
dia mematikan ponsel nya jam menunjukkan pukul 02:40 sore, jey yang kecapean memilih untuk tidur siang.
Saat terbangun dia melihat sudah pukul 07:10 malam jey yang merasa lapar, bangun mencuci mukanya lalu bersiap mencari pasar di malam minggu, saat keluar dia melihat Khanaya yang juga keluar untuk menghabiskan malam minggu nya jey melihat khanaya menatap kearahnya mata mereka saling bertentangan dan Khanaya menghampiri jey saat diparkiran.
"Hai, mau malming juga?," tanya khanaya.
"i-iya" melihat Khanaya berdandan cantik membuatnya gugup, dia berpikir tidak mungkin untuk menyukai Khanaya.
Setelah ngobrol pendek Khanaya yang kebetulan juga pergi sendiri memutuskan untuk ikut jey menghabiskan malam minggu mereka bersama mereka pun meninggalkan parkiran menuju ke pasar yang baru buka disekitaran kota itu.
Sesampainya disana mereka melihat pasarnya yang begitu meriah dan ramai, mereka berdua pun berjalan menuju ke salah satu pedagang yang menjual kalung giok cinta, Khanaya yang begitu bersemangat ingin melihat lihat kalungnya berjalan cepat meninggal kan jey yang jalan nya lambat, saat melihat jey yang kurang bersemangat Khanaya menarik tangannya membuat jey semakin canggung, entah kenapa dia selalu merasa hatinya berdegup kencang saat dekat khanaya mereka berdua pun berjalan sambil bergandengan tangan.
Khanaya yang sedang melihat lihat kalung itu akhirnya menemukan kalung giok cinta kecil berbentuk air dan api yang mencoba menyatu, menurutnya cocok dipakai mereka berdua, dia membayarnya lalu memberikannya kepada jey, melihat kalung itu jey merasa aneh tapi dia tetap menerima nya karna tidak enak jika menolaknya dan mereka pun melanjutkan untuk pergi melihat pedagang lainnya.
mereka berdua sangat menikmati malam minggu mereka yang penuh dengan canda tawa terasa menyenangkan, melakukan banyak hal bersama, tepat pada jam 12:00 malam mereka berdua melihat kembang api yang menyinari dilangit malam saat itu jey mulai menyadari perasaan nya terhadap Khanaya namun dia tidak berpikir kalau Khanaya punya persaan yang sama terhadap nya jadi dia memilih untuk menyimpan perasaan nya.
"pulang yuk" ucap jey merasa kecapean.
Khanaya mengangguk tersenyum sambil memegang erat tangan jey yang membuatnya hampir tidak bisa menyembunyikan salting nya, mereka berdua pun berjalan menuju parkiran lalu meninggalkan parkiran.
Sesampainya dikosan mereka berdua saling berpamitan masuk kekamar masing-masing, jey merebahkan badannya dikasur dia masih merasakan kehangatan tangan Khanaya saat menggenggam nya tanpa dia ketahui disisi lain khanaya yang juga lebih memikirkan perlakuan nya tadi sambil memeluk gulingnya dia memikirkan jey sehingga keduanya tertidur..
Tapi tanpa diketahui oleh jey Henry yang dari awal diam" mengikuti mereka hingga sampai di kosan namun dia melihat semua yang terjadi di pasar tadi..